google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN SAPI LOKAL BETINA PRODUKTIF KELOMPOK MEUDANG KUPULA DESA AMUD MESJID KECAMATAN GLEUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE – PROVINSI ACEH ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN SAPI LOKAL BETINA PRODUKTIF KELOMPOK MEUDANG KUPULA DESA AMUD MESJID KECAMATAN GLEUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE – PROVINSI ACEH

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor peternakan memiliki peranan penting dalam kehidupan dan pembangunan sumberdaya manusia Indonesia. Peranan ini dapat dilihat dari fungsi produk peternakan sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila produk-produk peternakan disebut sebagai bahan “pembangun” dalam kehidupan ini. Selain itu, secara hipotesis, peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diikuti dengan peningkatan konsumsi produk-produk peternakan, yang dengan demikian maka turut menggerakkan perekonomian pada sub sektor peternakan. Namun demikian, kenyataannya menunjukan bahwa konsumsi produk peternakan masyarakat Indonesia masih rendah. Padahal, abad ini merupakan abad yang penuh persaingan dan pertarungan ketat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang membutuhkan talenta kuat. Untuk memenangkan pertarungan ini maka dibutuhkan manusia-manusia cerdas dan kuat. Hal ini biasa dipenuhi dengan konsumsi protein hewani yang memadai. Rata – rata konsumsi protein hewani baru 4,19 gram/kapita/hari. Menurut Direktorat Jenderal Peternakan (2006), rata-rata konsumsi pangan hewani daging, susu dan telur masyarakat Indonesia adalah 4,1 : 1,8 dan 0,3 gram/perkapita/hari. Angka konsumsi ini masih rendah bila dibandingkan dengan standar minimal konsumsi protein yang telah ditetapkan oleh FAO, yaitu 6 gram/kapita/hari atau setara dengan konsumsi 10,3 kg daging/kapita/hari, 6,5 gram telur/kapita/tahun dan 7,2 kg susu/kapita/tahun. Beranjak dari fakta di atas, maka untuk mendongkrak produksi dan konsumsi produk peternakan yang dalam hal ini daging sangat diperlukan swasembada daging, sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah yaitu program percepatan pencapaian swasembada daging tahun 2014. Impor ternak daging merupakan salah satu jalan pintas yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek. Pada saat bersamaan harus juga dibangun pengembangan peternakan sapi secara intensif dan secara terprogram. Untuk percepatan pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014 dapat ditempuh dengan beberapa langkah diantaranya yaitu optimalisasi akseptor dan kelahiran Inseminasi Buatan (IB) dan Kawin Alami (KA), pengembangan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan pengendalian pemotongan ternak betina produktif, perbaikan mutu genetic dan penyediaan bibit, penanganan gangguan reproduksi dan kesahatan hewan, intensifikasi kawin alam, penggemukan ternak impor (jalan cepat), pengembangan pakan lokal, serta pengembangan Kelompok Ternak dan kelembagaan. Disamping telah disebutkan, juga ada beberapa faktor yang sangat menentukan keberhasilan swasembada daging yaitu. 1. Semakin luas dan banyaknya usaha pembibitan ternak baik ruminansia maupun unggas 2. Adanya sinergi dan saling mendukung antara peternakan rakyat yang swasta maupun Pemerintah 3. Masih belum memadainya lahan penggembalaan bagi ternak-ternak yang dimiliki para petani dan pengusaha. Karenanya perlu melokasikan lahan-lahan tidur untuk menjadi lahan penggembalaan. Secara umum dapat disebutkan, perbaikan performans terhadap ternak potong meliputi perbaikan pakan (feeding), bibit (breeding) dan pemeliharaan (management). Untuk menunjang ini semua, maka diperlukan penyediaan tenaga teknis dan ahli dalam bidang peternakan. Peran instansi dan lembaga pendidikan terkait sangat dibutuhkan. Dengan adanya perbaikan ketiga hal tersebut maka percepatan pertambahan populasi ternak melalui percepatan umur beranak pertama dan memperpendek jarak antar kelahiran akan terpenuhi secara signifikan. Gampong Amud Mesjid salah satu Gampong yang ada di Kecamatan Glumpang Tiga. Gampong Amud Mesjid mempunyai topografi daerah dataran rendah. Mayoritas penduduk Gampong Amud Mesjid sebagai petani dan peternak. Kondisi tanah di Gampong Amud Mesjid tergolong subur, sehingga sangat mendukung untuk pembangunan sektor pertanian dan peternakan, yang rencananya akan dikembangkan usaha pembibitan dan penggemukan sapi lokal. Ketersediaan Hijauan Makanan Ternak (HMT) cukup mendukung disamping - pemamfaatan limbah pertanian (jerami padi/jagung/kacang-kacangan) dan pemamfaatan bahan pakan lokal lainnya. Secara makro ada beberapa aspek yang melatarbelakangi dikembangkannya pembibitan dan penggemukan sapi lokal di Gampong Amud Mesjid, antara lain : 1. Tingkat pendapatan masyarakat masih rendah dari sektor peternakan, hal ini dikarenakan salah satu faktornya adalah lemahnya manajemen sistem pemeliharaan sapi. 2. Terbatasnya kesediaan bakalan sapi lokal yang produktif. 3. Banyaknya limbah/hasil pertanian yang belum dimaksimalkan pemamfaatannya, akibat dari tidak adanya sentuhan teknologi terapan pengolahan limbah pertanian untuk dijadikan bahan pakan berkualitas bagi ternak. 4. Masih banyaknya lahan-lahan yang masih bisa dikembangkan untuk dijadikan lahan rumput. 5. Keterbatasan modal dari peternak untuk mengembangkan usaha pembibitan dan penggemukan sapi lokal. Program pemerintah untuk mencapai target swasembada daging sapi 2014, ini juga akan bermanfaat untuk membantu peternak setempat guna meningkatkan pendapatan/ kesejahteraan ekonomi keluarga peternak di Gampong Amud Mesjid melalui usaha penggemukan dan pembibitan sapi lokal. B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Umum  Mempercepat pencapaian swasembada daging sapi pada tahun 2014 sesuai dengan program pemerintah melalui DIRJEN PETERNAKAN.  Mengoptimalkan peranan Sarjana peternakan dan kedokteran hewan dalam pembangunan peternakan dan pengembangan sapi betina produktif.  Mempertahankan populasi ternak lokal. 2. Tujuan Khusus  Peningkatan Populasi dan produktivitas ternak sapi lokal di Gampong.  Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak di Gampong.  Membuka peluang kerja bagi masyarakat Gampong.  Menjaga ketersediaan daging dipasaran dengan harga yang stabil.  Peningkatan penerapan tehnologi tepat guna dalam usaha budidaya ternak potong yang berbasis masyarakat. 3. Manfaat  Meningkatkan tingkat kesejahteraan peternak.  Membantu mengurangi tingkat pengangguran di pedesaan  Memperluas kesempatan berusaha bagi masyarakat pendesaan  Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petani peternak dalam usaha pembibitan dan penggemukan sapi lokal C. Potensi dan Daya Dukung Sebagaimana yang telah diutarakan diatas bahwa Gampong Amud Mesjid merupakan daerah yang potensial untuk pertanian dan peternakan, dengan potensi alam yang demikian sangat menunjang untuk pengembangan usaha ternak khususnya sapi (betina produktif/pembibitan). Di samping itu, gairah para petani ternak akan semakin bangkit dengan tersedianya daya dukung yang ada. 1. Potensi a. Mayoritas penduduk sebagai petani dan peternak, dimana minat usaha di bidang peternakan semakin digemari masyarakat b. Cukup tersedianya lahan sebagai sumber tersedianya hijauan makanan ternak. c. Cukup tersedianya bahan pakan lokal seperti rumput, sagu, dedak dan bukil kelapa sebagai sumber pakan penguat. d. Tersedianya hasil ikutan/limbah pertanian berupa jerami padi, limbah jagung, limbah kacang-kacangan, bukil kelapa dan dedak. 2. Daya Dukung A. Potensi sebagai sumber bahan pakan ternak potong 1. Jerami kering 2. Lahan hijauan makanan ternak 3. Hasil ikutan tanaman pertanian seperti limbah jagung, kacang dan tebu. B. Potensi Sumber Daya Manusia 1. Dokter Hewan (Puskeswan/Dinas terkait) 2. Petani / peternak   PELAKSANAAN KEGIATAN A. Aspek Teknis Pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha pembibitan dan penggemukan sapi lokal ini akan dikelola kelompok “Meudang Kupula” yang bertempat di Gampong Amud Mesjid Kecamatan Glempang Tiga Kabupaten Pidie. Secara teknis ada 2 (dua) bentuk kegiatan yang akan dilakukan yaitu kegiatan pembibitan sapi lokal betina produktif dan kegiatan. Dalam pelaksanaannya kegiatan usaha pembibitan sapi lokal betina produktif ini akan diketuai oleh Dokter Hewan. 1. Kegiatan Pembibitan sapi betina lokal produktif Usaha pembibitan sapi lokal betina produktif bertujuan untuk menjaga keberlangsungan usaha kelompok dan melestarikan populasi sapi lokal (Sapi Aceh) serta peningkatan populasi sapi lokal secara umum. Pembibitan dilakukan dengan pemilihan calon induk yang memiliki tingkat kelahiran tinggi dan produktif. Metode pembibitan yang dilakukan yaitu induk (bakalan) berjumlah 25 ekor. Dalam usaha pembibitan sapi betina lokal produktif ini, peternak memelihara sapi induk dalam satu lahan yang telah dibuat bak untuk tempat pemberian pakan dan minuman dan atap sebagai tempat berteduh bagi induk yang dipelihara. Pemeliharaan dilakukan dengan sistem lepas dan dilakukan secara intensif, artinya induk sapi akan diberikan pakan secara cukup berdasarkan kebutuhan pakan per ekor induk dan makanan tambahan/konsentrat. Anak-anak sapi jantan yang lahir akan dijadikan bakalan untuk pengemukan selanjutnya setelah dihitung harga beli sebagai keuntungan peternak. Perhitungan keuntungan adalah harga beli bakalan ternak pada saat anak akan digemukkan. Pembagian keuntungan dari usaha pengemukan dibagi rata, dengan seluruh anggota setelah disisihkan 10 % dari total keuntungan untuk honor petugas, sewa lahan dan pembelian pupuk untuk penanaman hijauan makanan ternak tahap berikutnya serta sebagai dana pinjaman anggota tanpa bunga, untuk kebutuhan mendadak anggota yaitu untuk kesehatan dan pendidikan anggota keluarga peternak. 2. Bangsa Sapi yang akan Dikembangkan Bangsa sapi yang akan dikembangkan adalah jenis sapi lokal yaitu sapi Aceh. Ditinjau dari sistematika temak. A. Perkandangan Bentuk kandang yang digunakan dalam usaha pembibitan sapi betina lokal produktif dan bentuk kandang koloni beratap seluruhnya. Tipe lantai yang digunakan kandang ini adalah alas litter, dan pembongkaran litter lantai kandang dilakukan apabila tinggi litter mencapai setinggi 40 cm, atau dilakukan pembersihan sekitar 3 – 4 kali dalam setahun. Sepanjang bagian sisi kandang dilengkapi dengan tempat palungan yaitu pada sisi depan untuk tempat pakan hijauan dan tempat air minum secara terpisah, sedangkan pada sisi belakang kandang palungan untuk tempat pakan penguat atau konsentrat. B. Aspek Kelembagaan Kelompok ini dibentuk atas hasil musyawarah bersama anggota kelompok. Musyawarah ini juga dihadiri oleh kepala gampong, dimana hasil musyawarah juga disetujui oleh kepala Gampong pada tanggal 21-05-2010. Semua anggota kelompok mempunyai ternak dan lahan. Masing-masing anggota kelompok rata-rata memiliki ternak 1-2 ekor dan 0,37 ha/anggota, hanya saja – lahan yang dimiliki oleh anggota ternak belum maksimal pemamfaatannya karena terbatasnya jumlah ternak yang dimiliki dan kurangnya pengalaman dalam berternak terutama dalam hal teknologi tepat guna. C. Aspek Perencanaan Pengembangan usaha pembibitan sapi betina lokal produktif kedepan direncanakan akan dilakukan dengan cara pemeliharaan / pembesaran bakalan yang diperoleh dari anak sapi hasil usaha sendiri. Penambahan jumlah populasi ternak lebih dititik beratkan pada usaha pembibitan. Penggemukan sapi betina lokal produktif sebagai strategi untuk mempertahankan dan penembahan populasi ternak dalam jangka waktu panjang dan berkelanjutan. Pendapatan anggota kelompok ternak, itu diambil dari keuntungan usaha pembibitan dan penggemukan. Pembagian hasil usaha terbagi 2 komponen. Masing-masing komponen yaitu : 1. Untuk kelompok 80% dari keuntungan usaha, 2. Kas 20% dari keuntungan usaha. Dana kas akan digunakan untuk perkembangan usaha dan sebagai dana pinjaman untuk berbagi kepentingan anggota kelompok.   RENCANA ANGGARAN DAN ANALISA USAHA A. Analisa Usaha Pembibitan Sapi Betina Lokal Produktif Harga beli 25 ekor sapi betina bakalan induk @ Rp 7.000.000 = Rp 175.000.000. Setiap tahun diharapkan akan lahir 1 ekor pedet dari 25 induk. Dengan calf crop 75% maka jumlah pedet yang lahir adalah 9 anak sapi jantan dan 8 ekor anak sapi betina. Anak sapi jantan pada umur 2 tahun dengan taksiran harga Rp 6.000.000, maka modal yang diperoleh dari anak jantan selama 2 tahun pemeliharaan adalah Rp 9 x 6.000.000 = 54.000.000,-. Sedangkan dari anak betina diperoleh modal 40.000.000,- dengan taksiran harga 5.000.000,-/ekor. Secara keseluruhan modal yang diperoleh dari pembibitan selama 2 tahun adalah: 54.000.000 + 40.000.000 = 94.000.000,-. Perhitungan ini terus berlanjut dan meningkat seiring bertambahnya jumlah induk dimulai dari 2 tahun pertama pembelian induk sampai seterusnya. Not: Anak sapi jantan dipersiapkan untuk penggemukan, sedangkan anak sapi betina dipersiapkan untuk bakalan induk sebagai penambah atau pengganti induk yang sudah tidak produktif lagi. RENCANA ANGGARAN BIAYA Anggaran yang dibutuhkan untuk usaha pengembangan pembibitan sapi lokal betina produktif di Gampong Amud Mesjid Kecamatan Gleumpang Tiga Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut : No. Uraian Volume Harga Satuan Sub Total 1 Untuk pembelian ternak: - Induk Betina . - Pejantan 25 ekor 5 ekor 7.000.000,- 10.000.000,- Rp 175.000.000,- Rp 50.000.000,- 2 Untuk kandang - - Rp 35.000.000,- 3 Untuk administrasi kelompok - - Rp 3.000.000,- 4 Obat-obatan dan komponen alat IB - - Rp 12.000.000,- 5 Untuk pengembangan HMT - - Rp 10.000.000,- 6 Pengembangan kelembagaan - - Rp 6.000.000,- 7 Insentif Pembina selama 12 bulan - - Rp 9.000.000,- 8 Insentif Pembina Dinas Kabupaten 6 Bulan Rp 2.400.000,- Jumlah Total Rp 302.400.000,- Terbilang : (Tiga Ratus Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) PENUTUP Usaha pengembangan sapi lokal betina produktif dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada serta. Sumber Daya Manusia, yang dikelola secara optimal, intensif dan profesional dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Sistem penggemukan yang selama ini berjalan tanpa adanya pengelolaan yang memanfaatkan sumber daya dan adanya usaha pembibitan untuk ketersedian bakalan serta penggunaan konsentrat yang murah dan mudah diolah oleh masyarakat diharapkan dapat memberi keuntungan yang lebih besar dan dapat meningkatkan produksi daging yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan akan daging khususnya untuk wilayah Pidie. Gampong Amud Mesjid, 21 Mei 2012 USAHA TERNAK “MEUDANG KUPULA” (Ketua) (Sekretaris) T. Fakhruddin Geuchik Amud Mesjid ( T. BANTA CUT )
Terima kasih telah membaca artikel tentang PENGEMBANGAN USAHA PEMBIBITAN SAPI LOKAL BETINA PRODUKTIF KELOMPOK MEUDANG KUPULA DESA AMUD MESJID KECAMATAN GLEUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE – PROVINSI ACEH di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

1 komentar :

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

Balas