google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 Bahaya Pemberian Obat Demam pada Anjing ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Bahaya Pemberian Obat Demam pada Anjing


Bahaya Pemberian Obat Demam pada Anjing

Seringkali kita memberikan obat-obatan manusia pada hewan tanpa mempertimbangkan efek yang ditimbulkan pada piaraan kita. Memang, beberapa obat yang digunakan di dunia veteriner khususnya di Indonesia ini masih mengaplikasikan penggunaan obat manusia pada hewan. Hal ini karena keterbatasan produk-produk obat hewan yang ada, yang notabene harus diimpor dari luar. Namun hal ini tidak menjadi masalah sebab dokter hewan telah memperhitungkan kandungan obat yang dibutuhkan bagi hewan sesuai standar dosis yang telah ditetapkan. Namun yang menjadi masalah adalah, tidak semua obat-obatan pada manusia tersebut boleh diberikan pada hewan, sebab beberapa hewan tidak mampu mentoleransi kandungan obat di dalam tubuhnya sehingga berakibat hewan bertambah parah sakitnya. Kalaupun bisa diberikan, harus diperhatikan dosis maksimal yang boleh diberikan. Jadi, jangan sembarangan memberikan obat pada piaraan kita jika tidak ingin menambah masalah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan.

Beberapa contoh aplikasi obat yang sering berakibat fatal adalah pemberian obat pada anjing atau kucing demam. Untuk mengetahui kalau anjing atau kucing kita demam tidak bisa hanya dengan meraba panas badannya, sebab belum tentu mengindikasikan demam. Cara yang benar adalah penggunaan termometer seperti halnya pada manusia. Penggunaan termometer pada anjing dan kucing yang sering adalah lewat rectum/anus, bisa juga melalui rongga mulut (pipi sebelah dalam) tetapi suhu yang didapat lebih rendah karena adanya penguapan. Untuk koreksinya harus ditambahkan 0,5 dari hasil yang didapat. Setelah dilakukan pengukuran, harus dibandingkan dengan suhu normal anjing dan kucing. Kita harus tau suhu normal kucing atau anjing kita. Pada anjing, suhu tubuh normal berkisar 37,8-39,5
C sedangkan pada kucing berkisar 37,6-39,4C sehingga perlu diukur dengan menggunakan termometer untuk memastikan apakah anjing/kucing kita demam. Jika suhu mereka di atas standar, berarti piaraan kita memang demam.


Pemberian obat penurun panas harus diperhatikan, sebab obat-obat tertentu dapat mengakibatkan keracunan apabila melebihi dosis, atau memang tidak boleh diberikan karena berefek fatal bagi anjing atau kucing. Obat jenis acetaminophen (paracetamol) misalnya, tidak boleh diberikan pada kucing karena bersifat toksik bagi hati, sedangkan pada anjing, pemberiannya tidak boleh >150-200 mg/kg BB (dosis yang dianjurkan adalah 15 mg/kg BB). Pada manusia, acetaminophen digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, misalnya sakit kepala. Kucing tidak dapat mendetoksifikasi (menetralisir) zat kimia dari obat tersebut, sehingga mengalami keracunan. Efek sampingnya adalah kerusakan sel hati dan sel darah merah, sehingga mengakibatkan anemia. Gejala klinis yang terlihat seperti muntah-muntah, kelemahan umum, muka dan kaki membengkak, kesulitan bernapas, bahkan menyebabkan kematian. Pada anjing, keracunan terjadi bila melebihi dosis. Anjing menunjukkan ciri depresi, nafsu makan turun, muntah dalam waktu 1 jam setelah diberi obat, sakit pada bagian perut, selaput lendir (biasanya dilihat dari selaput mata) berwarna kebiruan, pernapasan cepat, air seni berwarna kecoklatan, dan akan mengalami kematian dalam waktu 2-5 hari setelah pemberian obat.


Obat penurun panas yang dapat diberikan pada anjing adalah obat dengan kandungan asam asetil salisilat (aspirin). Dosis yang diberikan adalah 10-25 mg/kg bb sebanyak 2x/hari. Keracunan dapat terjadi bila dosis yang diberikan melebihi 50 mg/kg bb, 3 kali sehari. Gejala yang terlihat adalah muntah, demam, perdarahan, iritasi lambung, kejang-kejang, dan koma. Pada kucing, dosis aspirin yang bisa diberikan adalah 10-20 mg/kg BB (1x/2hari), berhati-hati bila melebihi dosis karena dapat menyebabkan keracunan. Obat manusia lain yang dapat menyebabkan keracunan pada kucing adalah gologan flunixin (ibuprofen dan naproxen). Obat diberikan sesudah makan, sebab bila perut dalam keadaan kosong dapat mengakibatkan iritasi lambung. Kontra indikasi apabila diberikan pada anjing/kucing dengan kelainan ginjal, gangguan pencernaan, dan hewan bunting. Jadi, pemberian obat bagi anjing harus sesuai dengan dosis yang ditetapkan dan kondisi kesehatannya. Bila dalam waktu 24 jam tidak menunjukkan tanda-tanda sehat, segera bawa pet anda ke dokter hewan.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Bahaya Pemberian Obat Demam pada Anjing di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com