Fraktura patella disebabkan oleh hilangnya pertulangan dan kontinuitas
persendian antara kutub superior dan inferior dari patella. Kondisi ini dapat
disebut juga dengan fraktura tempurung lutut. Fraktura patela dapat disebabkan
oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung. Trauma langsung
disebabkan oleh tiupan external terhadap permukaan cranial patella. Fraktura
yang terjadi dapat berupa pemisahan tranversal pada pertengahan antara kutub
proximal dan distal, fragmentasi dari kutub proximal dan distal, atau fraktura
comuniti dari badan patella. (Fossum,
2002).
Trauma tidak langsung disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan dari
kelompok otot-otot quadriceps, yang menyebabkan tekanan tensil berlebihan yang
menimpa seluruh badan patella. Tekanan ini menyebabkan fraktura tranversal
pertengahan antara kutub-kutub superior dan inferior. Fraktura tranversal atau
comuniti melalui badan patella adalah kerusakan yang menimbulkan cacat karena
menyebabkan hilangnya fungsi quadriceps dan akibatnya ketidakmampuan hewan
untuk mengangkat berat badan pada kaki yang terserang. Tanpa adanya tindakan
koreksi, fragment proximal dan distal pada patella akan terpisah, dikarenakan
kekuatan dari otot-otot quadriceps yang bertemu dengan tendon patella. Adanya
fibrous yang berkembang antara fragment dan memberikan beberapa stabilitas,
tapi hal ini juga tidak cukup untuk memberikan fungsi normal. Tambahannya,
hilangnya permukaan kongruitas articular
menyebabkan arthritis pada patellar-femoral. Fragment-fragment kecil pada kutub
proximal dan distal dari patella mungkin tidak terganggu jika integritas dari
pertautan otot-otot quadriceps tetap kuat. (Fossum, 2002).
Gejala yang ada meliputi: Nyeri, pembengkakan disekitar lutut,
pembengkakan yang ada dapat bersifat ringan atau tidak ada dalam fractura.
Ketidakmampuan untuk berjalan; kadang-kadang pasien dapat berjalan dengan
kesulitan. Ketidakmampuan untuk meluruskan lutut melawan gravitas. Anomymous.
2008. Patella Fractura; Causes, Diagnosis and Treatment. http//www.joint-pain-expert.net/patella.fractura.html.
PENEMUAN
KLINIS
Bedasarkan kasus yang
pernah dijumpai, gejala klinis hewan yang menderita fraktur patella terlihat hewan
menggantung kaki yang sakit, dari palpasi yang dilakukan ditemukan rasa nyeri
dan pembengkakan diatas permukaan cranial dari persendian. Peneguhan diagnosa
dilakukan dengan sinar-x, untuk membedakannya dari laserasi atau rupture
patella yang menyebabkan insufficiency quadricep.
MATERI
Persiapan Alat-alat Operasi
Alat-alat yang digunakan meliputi :
Scalpel dan blade 1
buah
Gunting lurus 1
buah
Gunting
tumpul 1
buah
Gunting
bengkok 1
buah
Pinset
anatomis 1
buah
Pinset
cirurgis 1
buah
Dook
steril 1
buah
Alli’s
forceps 4
buah
Towel
clamp
Wire
Tension Band (orthopedic wire)
Drill, retractor, small pins.
Benang sutera dan Tampon secukupnya
Persiapan obat-obatan dan kemikalia
Obat dan kemikalia yang diperlukan dalam operasi ini antara lain :
Atropine sulfat 0.25% dosis 0.04 mg/kg BB
Ketamin 10% dosis 10 mg/kg BB
Xylazin 10% dosis 2 mg/kg BB
Yodium
tincture dan Alcohol 70%
Penisilin
G
METODE
Persiapan
Operasi
Operasi yang akan dilakukan adalah operasi perbaikan
fractura patella. karenanya perlu dilakukan dengan peneguhan diagnosa yang
tepat. Keberhasilan dalam operasi ini dipengaruhi antara lain persiapan sebelum
menjalankan operasi, penanganan operasi yang sempurna serta perawatan pasca
operasi.
Persiapan
Hewan
Sebelum
operasi dilakukan hewan terlebih dahulu diperiksa, yaitu pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan darah secara laboratorik. Pemeriksaan umum yang dilakukan meliputi
anamnesa, penghitungan frekuensi nafas, frekuensi pulsus, temperatur, berat
badan, pemeriksaan kulit dan rambut, susunan alat pencernaan, perkencingan,
peredaran darah, susunan pernafasan dan susunan saraf. Pemeriksaan darah secara
laboratorik meliputi kadar Hb dan Ht. sebelum dioperasi hewan dipuasakan
terlebih dahulu selama 8-12 jam. Kemudian hewan diberi premedikasi dengan
atropin sulfat sebanyak 0,02 – 0,04 mg/kgBBml secara sub cutan. Setelah 10 menit
diberi anastesi umum menggunakan Ketamin dengan dosis 10 – 40 mg/kgBB dan Xylazin
sebanyak 1- 3 mg/kgBB secara intra muscular, kemudian hewan direbahkan dengan
posisi dorsal recumbency.
Persiapan
Operator dan Co-operator
Sebelum
melakukan operasi, operator dan cooperator mencuci tangan dari ujung jari
sampai siku dengan air sabun dan dibilas dengan air bersih. Tangan dikeringkan
dengan handuk bersih kemudian didesinfeksi dengan alkohol 70%, kemudian
operator dan cooperator menggunakan sarung tangan dan pakaian khusus. Keadaan
aseptis tersebut dipertahankan hingga operasi selesai.
Persiapan
Operasi
Anjing diberi premedikasi
menggunakan Atropin Sulfat. Setelah 10 menit kemudian baru diberikan anastesi umum. Kardiolog
memantau frekuensi kerja jantung dan nafas. Stadium 3 plane 3 ditandai dengan
respirasi abdominal dengan amplitude yang minimal, bola mata terletak di
tengah, jaw tension menghilang menandakan bahwa hewan telah teranastesi
sempurna dan siap dioperasi.
Teknik
Operasi
Anjing yang telah teranastesi
diletakkan di atas meja operasi dengan posisi dorsal recumbency. Secara aseptis
persiapkan kaki yang akan dioperasi. Buat sayatan pada kulit craniolateral 1 cm
lateral kearah patella. Mulai sayatan 5 cm proximal menuju patella dan lebarkan
sayatan kearah distal menuju gerigi tibial. Sayat jaringan subcutaneous yang
menutupi patella dan tendon patellar untuk mendapatkan ujung fragment. Luruskan
kaki untuk menurunkan fraktura, kemudian stabilkan fragment dengan tension band
yang ditempatkan melalui permukaan cranial dari patella. Jika memungkinkan, bor
lubang kecil melalui tulang pada kutub proximal dan distal untuk kawat, jika
hal ini kurang memungkinkan karena ukuran pasien atau komuniti, tempatkan kawat
di dalam jaringan fibrous yang berdekatan terhadap kutub proximal dan distal
dari patella.
Alternatifnya, tempatkan satu atau dua kawat dari
kutub proximal menuju kutub distal. Batasi pergerakan hingga hasil dari
pemeriksaan sinar x, menunjukkan telah terjadi pertautan. Hal ini penting
karena kontraksi yang kuat dari quadriceps akan merusak perbaikan yang sudah
dilakukan. Waktu pertautan bervariasi, tergantung pada kondisi biologis yang
ada, tapi umumnya 6-12 minggu.
DISKUSI
Patella adalah tulang sesamoid, hal ini berarti bahwa tulang ini
berlokasi di dalam tendon. Tendon dari otot-otot quadriceps membentuk expansi
sebagaimana mereka menyilang persendian lutu. Tulang Patella berlokasi dalam
pusat tendon ini. Memanjang dari kutub rendah patella adalah tendon patella
yang melekat pada tuberositas tibial. (Anomymous.
2008. Patella Fractura; Causes, Diagnosis and Treatment.
http//www.joint-pain-expert.net/patella.fractura.html.)
Fungsi dari patella adalah untuk meningkatkan kemampuan otot-otot
quariceps dan melindungi quadriceps serta tendon-tendon patellar. Pada manusia
fractura patella adalah hal yang umum terjadi pada pria antara usia 20-50
tahun. Hal ini disebabkan oleh: perlukaan secara langsung seperti jatuh menimpa
lutut atau kecelakaan lalu lintas, perlukaan tidak langsung dari kontraksi
tiba-tiba pada otot quadriceps.
Ketika terjadi fractura patella, pasien seharusnya dirontgen. Sinar X
akan memastikan tipe dari fractura yang ada. Beberapa jenis fractura yang umum
terjadi adalah:
Tranverse, jika fractura
yang ada melalui garis tengah, membagi tulang ke dalam dua bagian atas dan
bawah.
Longitudinal jika ditemukan
retakan vertikal dalam tulang
Fraktura pada kutub atas
dan bawah
Fraktura komuniti dimana
banyak bagian tulang fractura
Fraktura osteochondral yang
meliputi cartilago
Perlakuan yang dilakukan meliputi : Plaster; Tindakan bedah dimana
fractura reposisikan dan fiksasi denagn kawat stainless steel yang disebut
dengan tensio band wiring, beberapa fragment dibuang dan sisi tulang dijahit
dengan tendon, ini disebut dengan partial
patellectomy. Dan semua fractura dibuang dan tendon ditutup bersama dengan
jahiatan, hal ini disebut dengan total
patellectomy. (Cluett,
Jonathan. 2005. Patella fractura. http://orthopedic.about.com/od/brokenbones/a/patella.htm).
KESIMPULAN
Fractura patella adalah suatu kondisi patah tempurung
lutut atau broken kneecap yang sering ditemukan pada hewan, khususnya anjing. Umumnya
kejadian ini disebabkan oleh Trauma baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah dengan tindakan bedah.
DAFTAR PUSTAKA
Anomymous. 2008.
Patella Fractura; Causes, Diagnosis and Treatment.
http//www.joint-pain-expert.net/patella.fractura.html.
Cluett, Jonathan. 2005. Patella
fractura. http://orthopedic.about.com/od/brokenbones/a/patella.htm.
Lawyer Injury, Los Angeles . 2007. Fractura Patella GrenBerg
and Rudman Up; Knee Injury Accident Lawyer California : Patella Fractura (Part II).
Fossum, Theresa. Welch., (2002).
Small Animal Surgery, 2nd ed, Mosby. pp : 1004-1005
Simpson, Daniel.J., Lewis, Daniel.D.,
2003. Fractures of Femur; Textbook of Small Animal Surgery, 3th
ed vol 2. Saunders Elsivier Science. USA . pp : 2059-2085
Terima kasih telah membaca artikel tentang Fraktur di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.