Tumor mamae adalah tumor yang paling sering
terjadi pada anjing betina yang belum di sterilisasi. Tumor mamae biasa
berwujud kecil, simple nodul atau besar. Agreisf, dan pertumbuhan yang luar
biasa. Apabila di deteksi secara dini dan sempurna maka semua jenis tumor mamae
dapat diobati (Anonimous, 2004).
Mamectomi adalah opresi pengangkatan tumor
untuk lokasi tumor yang berada pada pusat mamae yang ukuran tumornya lebih
besar dari 1cm, atau ada indikasi yang menunjukkan adanya perlekatan terhadap
kulit di atasnya atau jaringan subkutan lainnya. Sayatan berbentuk elips dibuat disekitar kelenjar
dengan batas 2 cm dari kulit, jaringan subcutan dan lapisan superficial dari
fascia dinding abdomen juga dilepaskan (Fossum, 2002).
Jenis anjing yang berpotensi
terserang.
Tumor mamae lebih sering menyerang pada anjing
yang belum di sterilisasi, berumur 5-10 tahun. Tumor dapat ditemukan pada
anjing berumur di bawah 2 tahun meskipun sangat jarang. Tumor ini akan sangat
jarang di temukan pada anjing yang telah disterilisasi sebelum umur 2 tahun.
Bahkan akan cenderung tidak akan terjadi gangguan pada mammae apabila anjing di
sterilisasi sebelum berahi yang pertama (Anonimous, 2004).
Menurut beberapa hasil penelitian, resiko
kejadian tumor mamae pada anjing yang di sterilisasi sebelum berahi pertama
ialah sebesar 0.05% dan 8% setelah berahi pertama dan 26% setelah berahi yang
kedua. Hal ini disebabkan penghilangan atau pengurangan sejumlah hormon yang
mempengaruhi seperti estrogen dan progesterone atau hormon yang sejenis atau
kombinasi dari keduanya (Anonimous, 2007).
Type-type tumor mammae pada
anjing.
Ada beberapa jenis tumor pada anjing.
Setidaknya satu setengah dari tumor mamae adalah benigna dan setengahnya
malignant. Seluruh tumor mamae hanya dapat diindentifikasi melalui biopsi dan
histopatologi untuk membantu pengobatan. Tumor jinak yang paling sering terjadi
adalah gabungan antara beberapa jenis sel. Untuk satu jenis tumor dapat
mempengaruhi perutmbuhan jenis tumor yang lain adalah sangat jarang (Anonimous,
2007).
Kombinasi kanker pada anjing
sering di sebut “ Benign Mixed Mammary Tumor” yang berisikan glandula dan
jaringan-jaringan penghubung. Jenis tumor yang lain
ialah kelompok adenoma, fibroadenoma, duct papiloma dan simple adenoma. Tumor
malignant termasuk: tubular adenocarcinoma, papillary adenocarcinoma,
osteosarcoma, fibrosarcoma dan malignant mixed tumor (Tateyama and Cotchin
1978).
Penyebab
Penyebab dari tumor mammae
belum begitu banyak diketahui kecuali pada tikus, dimana oncornavirus merupakan
penyebabnya pada beberapa hewan. Hormon mempunyai peran yang sangat penting
pada kejadian hiperplasi dan neoplasia dari jaringan mammae. Namuan, mekanisme
jelasnya belum dapat di ketahui secara jelas. Estrerogen dan progesterone
merupakan reseptor yang di laporkan mempunyai peran peting pada kejadian tumor
mammae (Anonimous, 2004).
Anjing merupakan hewan yang
paling sering terkena tumor di dunia kedokteran hewan. Tumor mamame adalah
tumor yang paling sering menyeranag ajing setelah tumor kulit.Tumor mamae
adalah tumor yang paling sering terjadi pada anjing betina yang belum di
sterilisasi. Tumor mamae biasa berwujud kecil, simple nodul atau besar.
Agrreisf, dan pertumbuhan yang luar biasa. Apabila di deteksi secara dini dan
sempurna maka semua jenis tumor mamae dapat diobati (Tateyama dan Cotchin 1978)
Efek genetik dan
nutrisi pada kejadian neoplasia mammaria telah di ketahui pada tikus dan
beberapa orang namun tidak begitu di mengerti pada anjing dan kucing. Telah di
lakukan pengujian bahwa mengkonsumsi daging segar, obesitas pada umur 1 tahun
dan obesitas yang berlebihan didiagnosa dapat mengkatkan kemungkinan terjadinya
tumor mammae. Dari sudut pandang praktisi, seluruh tumor mammae harus di
pertimbangkan berpotensi menjadi malignant kecuali dari ukuran dan jumlah
galndula yang terlibat. penyebaran dari carcinoma mammae terutama akan terdapat
pada limpnodus di sekitarnya dan paru-paru. Pada anjing, -10% carsina mammae
dapat membentuk metastasi tulang, terutama di pada tulang axial juga pada
tulang panjang
(Tateyama and Cotchin 1978).
Tumor mammae dapat berbentuk massa yang
solid atau beberapa pembengkakan. Dan
akan mudah dideteksi dengan palpasi yang lembut pada kelenjar mammae. Ketika
tumor pertama kali muncul akan berbentuk seperti buah pir yang kecil yang
terletak di bawah kuit. mereka sangat keras dan sangat sulit untuk digerak-gerakkan
di bawah kulit. Tumor sangat cepat berkembang dalam waktu yang singkat dan
melipat gandakan ukurannya setiap bulannya (Anonimous, 2004).
Anjing pada umumnya mempunyai lima buah
puting susu. Meskipun tumor mammae dapat terjadi pada setiap putingnya, namun
biasanya paling sering terjadi pada puting ke 4 dan ke 5. Pada sebagian kasus,
lebih dari satu tumor telah di temukan. Tumor jinak biasanya tumbuh secara
perlahan, lembut dan kecil. Sedangkan tumor ganas tumbuh secara cepat, bentuk
yang tidak teratur dan terikat pada kulit atau jaringan di dekatnya, pendarahan
dan ulserasi. Kadang-kadang tumor yang telah berbentuk kecil pada waktu lama
akan tiba-tiba tumbuh cepat dan agresif namun ini jarang sakali terjadi (Anonimous,
2004).
Sangatlah sulit untuk
menetukan tipe dari tumor hanya dengan pemeriksaan secara fisik. Biopsi atau pengangkatan tumor dan analisa
sangat di perlukan untuk menentukan jenis dari tumor apakah jinak atau ganas.
Tumor yang lebih ganas biasanya lebih agresif dan dapat tumbuh sangat besar dan
menyebar mengelilingi limponodus atau ke paru-paru. Pemerikasaan dengan
menggunakan sinar x pada bagian dada atau inspeksi pada limponodus akan lebih
membantu dalam menentuan jenis tumor yang menyerang (Allen and Johnson, 1987)
Kanker mammae akan menyebar ke bagian
tubuh lainnya melalui pelepasan individual sel-sel kanker melalui berbagai
jenis kanker ke jaringan-jaringan limpatik. System jaringan limpatik meliputi
jalur spesial dan limponodus. Ada beberapa limponodus pada kedua bagian dari
tubuh di bawah kaki depan dan belakang. Mereka di sebut axilaris dan inguinal
limponodus. Gandula mamae 1,2, dan 3 menyebarkan sel-sel kanker ke depan ke
axilaris limponodus, sedangkan glandula 3,4 dan 5 menyebar ke inguinal
limponodus. Tumor-tumor baru yang di bentuk dari bagian-bagian ini akan
menyebar ke bagian-bagian tubuh lain seperti paru-paru, hati dan ginjal (Anonimous,
2004).
Diagnosa
Tumor mammae biasanya di
ketahui ketika di lakukan pemerikasaan fisik. Lamnaya tumor telah tumbuh tidak dapat di
ketahui, tetapi tingkat pertumbuhan sangat membatnu dalam prognosis. Palpasi
pada limponodus sekitar dapat membantu mengetahui tingkat penyebaran. Pemeriksaan
dengan menggunakan sinar X pada bagian thorak bisanya di lakukan dengan tiga
gambaran (vertebral-dorsal dan 2 lateral) harus di ambil untuk mengetahui
metastasi dari paru-paru. Penggunaan jarum yang tepat untuk aspirasi dapat
membantu untuk membedakan anatara infalmasi atau lesi-lesi neoplasia tetapi
dapat menyebabkan salah keimpulan dan memperlambat operasi (Anonimous, 2007)
Faktor-faktor prognostik
Faktor-faktor yang memepengruhi prognosis
pada anjing meliputi: ukuran tumor (tumor yang mempunyai ukuran kurang dari 3
cm mempunyai kecendrungan prognosis yang lebih baik di bandngkan tumor yang
lebih besar. Ini mengindikasikan bahwa deteksi awal sangat mempengaruhi),
derajat invasi dan ulserasi (Tumor yang lebih bebas bergerak dan tanpa ulserasi
di kulit lebih mempunyai mempunyai prognosis yang lebih baik di bandingkan
tumor yang melekat di muskulus atau mempunyai ulserasi) dan histopathologi (
sarcoma pada galdula mammaria sangat jarang di temukan tetapi mempunya hubungan
dengan prognosis yang sangat buruk di bandingkan dengan yang berasal dari
jaringa epitel). Kehadiran limponodus yang membengkak dapat juga di asumsikan
sebagai prognosis yang buruk. Ada pertentangan mengenai pelaksanaan
ovariohysterctomi yang dapat mencegah pembentukan tumor baru (Fossum, 2002).
Pengobatan
Operasi Dan Prosedur
Pembedahan
Ketika menemukan massa-massa berupa
benjolan di mammae anjing, operasi pengangkatan sangat di rekomendasikan
kecuali pasien telah terlalu tua. Apabila operasi dilakukan pada tahap awal dari tumor, kanker akan dapat
dengan total di sembuhkan di lebih dari 50% kasus yang mengalami kanker ganas. Area yang akan di operasi tergantung dari
saran para ahli. Beberapa dari ahli merekomndasikan massanya itu sendiri. Yang
lainnya, mempertimbangkan seberapa banyak kanker telah menyebar, pengangkatan
massa dan sisa-sisa dari jaringan-jaringan mammae dan limponodus yang mngering
bersamaan dengan galndula itu sendiri. Contoh: jika pertumbuhan tumor
terdeteksi pada puting ke 2 di bagian sebelah kiri, maka di sarankan untuk
mengangkat kelenjar 1,2 dan 3 dan limponodus axillaris di bagian depan Anonimous,
2004).
. Apabila di temukan pada glandula yang ke
empat maka glandula 3,4,5 dan inguinal limponodus di bagian tersebut harus di
angkat hingga tuntas. Hal ini di rekomendasikan pada semua jenis ternak kecuali
jenis tumor sarcoma, pada kasus ini pegangkatan secara menyeluruh sangat sulit
dan banyak dari kasus ini menyebabkan pertumbuhan kembali sel-sel tumor di
tempat dimana sel tumor tersebut berkembang di masa yang lalu (Fossum, 2002).
Pada kasus anjing, seluruh jaringan mammae
dan jaringan-jaringan limpatik berada di luar lapisan otot sehingga hanya
diperlukan pemotongan pada kulit dan kelenjar jaringan. Sehingga membuat
pengoperasian lebih mudah dan penyembuhan lebih cepat. Mastectomy yang secara
radikal pada anjing di maksudkan ialah pengangkatan seluruh mammae, kulit yang
menutupinya dan ke empat limponodus yang terdapat di sana secara bersamaan.
Meskipun ini merupakan operasi yang benar-benar
besar, pencabutan benang jahit dapat di lakukan pad hari ke 10-14 dengan
aktifitas normal dari anjing (Fossum, 2002).
Belum adanya laporan mengenai kefektifan
dari kemoterapi guna pengobatan tumor pada anjing. Kombinasi Doxorubicin
cyclophospamide di rekomendasikan pada adenecarsinoma atau carcinoma yang
anaplastik, invasi vascular, ulserasi dan pembengkakan limponodus. Terapi
dengan menggunakan anti-estrogen seperti tamoxifen menghasilkan level keracunan
yang tidak dapat di tolerir pada anjing dan sangat tidak di rekomendasikan. Terapi
radiasi telah di lakukan pada beberapa kasus
namun, tingkat kematian jangka pendek sangat tinggi (Anonimous, 2007).
Pada anjing, pembedahan besar tidak
memiliki resiko yang berarti. Pilihan pembedahan yang dapat dilakukan pada
operasi mammae berupa Lompectomy sederhana, Mamectomy, Regional Mastectomy dan Radikal
mastectomy. Mastectomy sederhana dianjurkan untuk jaringan kecil dengan massa
yang tidak saling berkaitan. Kulit disayat, dan tumor dengan segera dipotong
dengan membuang sedikit jaringan normal disekitarnya. Jika uji histopatologi
mendapatkan bukti bahwa terjadi malignancy dan batas-batas operasi tidak jelas,
maka langkah kedua yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan operasi yag
lebih agresif (Fossum, 2002).
Mastectomy regional adalah pelepasan daerah kranila (kelenjar 1 hingga 3)
atau daerah caudal (kelenjar 3 hingga 5) dari rantai mamaria. Mastectomy regional dilakukan untuk indikasi jika
kelenjar consective telah terkena tumor. Berdasarkan teori drainase lympatic
diperlukan suatu perhatian tambahan untuk membuang daerah-daerah ini dan
drainase lympaticnya sebagai suatu kesatuan unit. Prosedur operasinya
menyerupai Mamectomy kecuali sayatan yang berbentuk elips dilakukan pada
keseluruhan area yang dibuang (Fossum, 2002).
Mastectomy radikal dilakuakan jika massa
mamry yang bermultiflikasi menghalangi dilakukan tindakan pembuangan kelenjar
secara individual atau Mastectomy regional. Mastectomy radikal tidak
mengindikasikan terjadinya perbaikan kemampuan bertahan pada seekor anjing. Mastectomy
radikal dilakukan dengan membuat sayatan eliptical disekitar jaringan kelenjar
yang akan dibuang. Arteri Caudal superficialepigastric beserta venanya dapat
dengan mudah dikenali, diligasi dan dipisahkan. Pemotongan berlanjut kearah
cranial hingga mencapai 2 cm dari batas keseluruh tumor dan lapisan Subcutaneus
dibatasnya dan juga lapisan Fascial superficial (Fossum, 2002).
Setelah pemotongan dan
pelepasan rantai mamary, jaringan yang dibuka dijaga agar tetap lembab,
alay-alat ligasi digunakan dengan hati-hati untuk mengontrol haemoragi. Penutup
yang bebas tekanan berguna untuk mencegah terjadinya kerobekan pada daerah
operasi. Tindakan Ovariectomy/ Ovariohysterectomy dilakukan bersamaan dengan pembuangan tumor kelenjar mamary dan mencegah terjadinya pertumbuhan berulang
dari tumor mamary sekitar 45%. Hal ini dilakukan untuk mencegah Pyometra,
khususnya jika penggunaan adjuvant pada khemoterapi. Jika pelepasan tumor
dilakukan bersamaan dengan Ovariohisterectomy, maka Ovariohisterectomy
dilakukan sebelum pengangkatan tumor kelenjar, dan sayatan yang dibuat harus
dilakukan secara hati-hati, hingga tidak akan mencemari rongga abdominal dengan
sel-sel exfiliating (Fossum, 2002).
.
Kemoterapi dan terapi
radiasi.
Pengaplikasain kemoterapi belum digunakan
secara luas dan hasil yang di dapatkan belum signifikan. Bagaimanapun juga,
dengan panggunaan yang secara konstan dan pengembangan obat yang tersedia,
seorang dokter hewan harus menemukan jenis obat yang sesuai dengan jenis tumor
yang di derita oleh anjing. Keefektifan dari terapi radiasi belum diteliti
secara jelas dan mendalam. Beberpa anti-hormon telah di aplikasikan pada
anjing. Pada keadaan ini, pengangangkatan secara operasi adalah cara yang
paling efektif (Anonimous, 2007).
.
Pencegahan
Ada beberapa jenis kanker yang dapat
dengan mudah di cegah.ada hubungan yang jelas dan di ketahui antara hubungan
sterilisasi awal dan pengurangan pada kasus tumor mammae. Anjing yang di sterilisasi pada masa sebelum
berahi pertama terbukti sangat menurunkan frekuensi kejadian tumor mammae.
Anjing yang di sterilisasi setelah berahi pertama namun berumur kurang dari 2.5
tahun berada pada resiko yang cukup, namun anjign yang tidak pernah di
sterilisasi atau di sterilisasi kemudian hari mempunyai resiko terbesar
terserang tumor mammae. Pensterilisasian
awal adalah langkah terbaik dalam mencegah terjadinya tumor mammae (Fossum,
2002).
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Fossum, T. W, (2002), Small Animal Surgery, 2nd,
Mosby Inc
Anonimous, (2004) http://www.merckvetmanual.com/mvm/index.jsp?cfile=htm/bc
/toc110700.htm
Anonimous, (2007) http://www.carelife.com/cancer/animals/canine_mam_
tumors.html
Knecht, Allen, William Johnson, (1987), Fundamental Techniques in Veterrinary
Surgery, 3rd ed, W.B Saunders Company
Tateyama, S. dan Cotchin, E. (1978) Electron microscopic Observation on Canin
Mixed Mammary Tumors, With special reference to cytoplamic filamentous
components.
Terima kasih telah membaca artikel tentang MAMECTOMI Pada Anjing di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 komentar :
Permisi, izin dicopas yah
Balas