1. Vaksin Marek
Vaksin marek adalah vaksin yang diberikan pada ayam berumur sehari atau DOC, pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit marek yang biasanya menyerang ayam menjelang kematangan seksual yaitu sekitar umur 2-16 minggu. Vaksin yang digunakan adalah vaksn marek yang berasal dari herpes virus kalkun strain FC 126. Merk dagang vaksin marek banyak beredar diantaranya Lyomarex, Marimune, Mar-Blem. Pemberian vaksin ini dengan cara subkutan. Gbr. Vaksin Marek
2. Vaksin ND (Newcastle Disease)
Vaksin ND berikan untuk mengendalikan penyakit ND yang disebabkan oleh virus Paramyxo yang kegananasannya bervariasi dari sangat tinggi, sedang dan rendah. Penuakit ini sangat ditakui peternak karena terjadi secara mendadak dan tingkat penularan sangat tinggi serta tingkat kematian sangat tinggi. Gejala umum dari penyakit ini diawali dengan gangguan pernafasan seperti sesak napas, ngorok dan batuk-batuk. Gejala selanjutnya jengger dan kepala akan berwarna kebiru-biruan, sayap terkulai, lesu dan nafsu makan berkurang. Selain itu, ayam akan mengalami gangguan saraf yang menyebabkan kejang-kejang serta leher terpuntir. Pemberian vaksin ND pada anak ayam berumur 4 hari dilakukan dengan cara tetes mata atau tetes mulut. Tetes mata dilakukan dengan meneteskan vaksin pada kedua mata, masing-masing 1 tetes. Tetes mulut dilakukan dengan meneteskan 2 tetes vaksin ke dalam mulutnya. Pemberian vaksin untuk ayam yang berumur 4 minggu dan 4 bulan dilakukan dengan sistem penyuntikan.
Gbr Vaksin ND
3. Vaksin IBD (Infectious Bursal Disease)
Vaksin IBD diberikan untuk mencegah penyakit gumboro (Infectious Bursal Disease). Ayam yang terserang penyakit ini ditandai dengan konsumsi pakan dan air minum berkurang, bulu terlihat lusuh dan kotor. Pada bentuk yang subklinis, penyakit ini akan menyerang anak ayam yang berumur satu minggu atau kurang dari satu minggu. Angka kematian akibat penyakit ini sekitar 2-15%, namun morbiditasnya mencapai 100%. Vaksin IBD diberikan melalui air minum.
4. Vaksin AE (Avian Encephalomyelitis)
Vaksin AE diberikan untuk mencegah virus AE pada ayam. Virus ini menyerang ayam muda yang berumur 1-3 minggu. Ayam yang terserang AE akan mengalami kelumpuhan. Kepala dan leher terlihat bergetar. Gejala tersebut bisa terlihat sejak telur menetas, tetapi biasanya terlihat pada minggu pertama dan ketiga. Penyebaran AE bisa melalui telur tetas yaitu terkontaminasi dari induk yang terinfeksi AE. Virus dapat berkembang dalam kantong kuning telur embrio ayam yang tidak memiliki kekebalan induknya. Virus juga terdapat dalam kotoran ayam dan dapat hidup selama empat minggu. Vaksin ini diberikan secara vaksin live yang dibiarkan dalam telur ayam bertunas melalui air minum. Vaksinasi AE dapat dilakukan melalui rute tusuk sayap tetapi dapat menimbulkan efek samping yaitu timbul gejala klinik AE.
5. Vaksin IB (Infectious Bronchitis)
Vaksin IB adalah vaksin yang diberikan untuk menanggulangi penyakit yang disebabkan virus IB. Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit saluran pernafasan pada ayam yang disebabkan oleh virus, bersifat akut dan sangat menular sehingga penyebarannya dalam kelompok ayam sangat cepat sekali, dan ditandai dengan sesak nafas pada ayam dan penurunan produksi yang tajam pada ayam petelur. Penyakit IB ini sangat merugikan. Angka kematian pada ayam muda berkisar antara 0 – 40%, kematian yang tertinggi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu sedang derajat pertumbuhannya sangat terlambat, sehingga penyakit ini sangat merugikan peternakan ayam pedaging. Pada ayam dewasa angka kematiaanya berkisar antara 0 – 5%, dan mengakibatkan penurunan produksi telur yang sangat cepat. Penurunan produksi telur ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama, bahkan ada kalanya kelompok ayam yang bersangkutan tidak dapat kembali berproduksi setingkat dengan produksi semula. Vaksin ini diberikan melalui air minum atau tetes mata (vaksin aktif).
DAFTAR PUSTAKA
Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sujionohadi, K. dan A.I. Setiawan. 2016. Beternak Ayam Kampung Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Syahrul, K. dan B. Sawono. 2013. Ayam Elba Kampung Petelur Super. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tabbu, C.R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Kanisius, Yogyakarta.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Jenis Vaksin Pada Unggas di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.