PENDAHULUAN
Dalam keadaan wabah, vaksinasi cepat, massal dan serentak pada sapi dan kerbau merupakan cara yang paling efektif untuk mengendalikan LSD ketika dikombinasikan dengan pengendalian lalu lintas. Tujuan dari vaksinasi pada LSD adalah mencegah dan mengurangi manifestasi klinis pada hewan rentan ketika terpapar dengan virus, mengurangi jumlah vektor yang infektif dan mencegah atau mengurangi jumlah virus yang diproduksi oleh hewan terinfeksi, sehingga akhirnya menurunkan kemungkinan penyebaran pada hewan lain. Tidak ada satu negara yang berhasil memberantas LSD tanpa strategi vaksinasi dengan cakupan minimal 80% dari populasi rentan.
Tujuan
Untuk memastikan semua sapi dan kerbau di daerah target dapat divaksin dengan serentak dan efisien sehingga tercapai perlindungan maksimum pada populasi rentan.
Pelaksana
Tim vaksinasi terdiri dari personel yang berasal dari kab/kota pada provinsi tertular, Provinsi atau Pusat
Tim vaksinasi adalah dokter hewan, paramedis atau profesi lain yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan hewan yang telah mendapatkan pelatihan vaksinasi darurat LSD.
Setiap tim vaksinator dapat terdiri paling sedikit 3 orang dengan pembagian tugas sebagai vaksinator, penandaan, pencatatan, dan pengelola limbah.
Setiap tim memiliki kapasitas melakukan vaksinasi paling sedikit 100 ekor per hari.
Pelaksanaan vaksinasi harus disupervisi oleh dokter hewan.
Setiap personel harus menggunakan APD dan menerapkan prinsip biosafety.
Lokasi Saran Vaksinasi
Lokasi sasaran vaksinasi adalah desa yang berada pada zona infeksi, zona kontrol dan zona surveilans.
Prioritasi wilayah akan disesuaikan dengan jumlah vaksin yang tersedia.
Hewan Target
Hewan target adalah sapi dan kerbau dengan kondisi sehat dan tidak dalam kondisi stress.
Hewan yang sedang sakit atau pernah terinfeksi LSD tidak divaksin.
Anak sapi/kerbau vaksinasi pertama (dari induk yang belum divaksin) diberikan pada semua umur hewan.
Anak sapi/kerbau dari induk yang sudah divaksin/pernah terinfeksi LSD, vaksinasi pertama umur 3 – 6 bulan (sesuaikan prosedur produsen vaksin).
Vaksinasi LSD dapat diberikan untuk sapi bunting (semua umur kebuntingan).
Alat dan Bahan
No
Bahan/Peralatan
Jumlah
1
Alat dan Bahan untuk Biosekuriti
1 set per tim
2
Vaksin LSD yang sudah mendapatkan persetujuan Pemerintah
2 ml/dosis per hewan (Mevac)
1 ml/dosis per hewan (Lumpyvax)
3
Jarum 16 – 18 G
1 per ekor hewan
4
Syringe 3 ml
1 per ekor hewan
5
P3K
1 set per tim
6
Materi KIE
1 set per tim
7
APD
1 per orang
8
Safety Box atau wadah plastic tertutup anti bocor
1 per tim
9
Cool box dengan ice pack atau es batu
1 set per tim
10
Sarung tangan
2 set/orang per hari
11
Identifikasi individual untuk ternak
1 per ekor
12
Formulir pelaksanaan vaksinasi
1 set per tim
13
Disinfektan (misal: klorin, sodium hypochlorite 2-3 %)
1 set per tim
14
Insektisida (jika diperlukan)
1 set per tim
15
Obat-obatan suportif seperti vitamin, anti radang (jika diperlukan)
1 set per tim
16
Penanda vaksinasi
1 per hewan
Manajemen Rantai Dingin
Pastikan penerima vaksin mengetahui perkiraan tiba vaksin untuk kemudian memastikan kondisi (kemasan, vaksin dan suhu), jumlah dan serta mempersiapkan tempat penyimpanan.
Vaksin harus disimpan pada suhu antara +2 – +8 ⁰C.
Untuk lemari pendingin buka depan, vaksin hanya bisa disimpan di rak bagian tengah. Bagian freezer, bagian bawah (tempat sayur), dan pintu tidak bisa digunakan untuk menyimpan vaksin.
Pastikan jumlah vaksin yang disimpan sesuai dengan kapasitas lemari pendingin.
Jangan simpan makanan, minuman bersama vaksin.
Lemari pendingin hanya dibuka Ketika sangat diperlukan untuk menjamin terjaganya suhu antara +2 – +8 ⁰C.
Beri jarak 1-2 cm antar vaksin untuk sirkulasi udara.
Penyusunan vaksin menggunakan sistem EEFO (early expired first out).
Letakkan termometer di antara vaksin untuk memastikan suhu penyimpanan pada kisaran +2 – +8 ⁰C.
Untuk transportasi vaksin, pastikan vaccine carrier/cool box diisi dengan cool packs di sekeliling vaksin dengan jumlah cukup mempertahankan suhu +2 – +8 ⁰C. Jika memungkinkan tempatkan thermometer untuk memantau kondisi suhu dalam vaccine carrier/coolbox.
Siapkan cool packs cadangan yang ditempatkan dalam cool box terpisah untuk mengganti atau menambahkan cool packs yang sudah digunakan.
Hindari vaksin terekspose dengan cahaya langsung.
Rencana Vaksinasi
Rencana vaksinasi disusun oleh koordinator Dinas kab./kota bersama Tim vaksinator dengan melengkapi formulir rencana vaksinasi berdasarkan workplan yang telah disusun di tingkat provinsi.
Kontak peternak di wilayah target sehari sebelum pelaksanaan vaksinasi untuk memperoleh informasi:
Jumlah ternak yang akan divaksinasi.
Kondisi Kesehatan ternak.
Vaksin hanya digunakan pada hewan sehat, melakukan vaksinasi pada hewan sakit/masa inkubasi/sembuh klinis tidak akan membuat kondisi hewan lebih baik, bahkan petugas berpotensi menjadi sumber penularan untuk hewan lain yang masih sehat.
Informasikan pelaksanaan vaksinasi ini melalui surat/atau métoda lain yang sesuai ke kepala desa minimal 1 hari sebelum pelaksanaan dengan menginformasikan waktu pelaksanaan dan lokasi vaksinasi di desa.
Persiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan disesuaikan dengan jumlah hewan dan jumlah desa atau jumlah kelompok yang akan didatangi. Penggunaan 1 set APD hanya untuk satu kelompok ternak, ganti APD jika ingin mengunjungi kelompok berbeda.
Estimasi jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk memastikan sesedikit mungkin vaksin yang terbuang, karena setelah kemasan dibuka hanya vaksin stabil selama kira-kira 2-6 jam.
Vaksin wajib disimpan, diangkut sesuai dengan SOP manajemen rantai dingin vaksin LSD (terlampir SOP manajemen rantai dingin).
Vaksinasi dapat dilakukan dengan cara “kandang ke kandang” atau secara berkelompok (hewan diperiksa kesehatan sebelum memasuki lokasi).
Satu desa hanya akan menggunakan satu jenis vaksin saja (®Mevac LSD atau ®Lumpyvax) kecuali dalam kondisi khusus*)
Pemeriksaan Kesehatan Hewan
Lakukan pemeriksaan pada hewan secara individual dengan melakukan inspeksi secara klinis pada hewan (tanda-tanda umum dan tanda-tanda yang mengarah pada LSD).
Jika hewan sehat secara klinis maka vaksinasi dapat dilakukan pada hewan tersebut.
Jika ditemukan tanda hewan sakit, vaksinasi pada hewan tersebut harus ditunda dan dipisahkan dari kelompok dan dicatat.
Persiapan Vaksinasi
Satu paket vaksin LSD terdiri dari 2 kemasan/botol yaitu kemasan yang berisi vaksin dalam bentuk kering beku dan pelarut dalam bentuk cair. Pastikan vaksin diterima dalam kondisi kemasan tidak rusak dan dalam suhu +2 – +8 ⁰C.
Ambil pelarut dengan menggunakan syringe/spuit 5 ml dan masukkan ke dalam kemasan vaksin dengan cara aseptis (jika pelarut tertarik otomatis ke dalam spuit, maka kemasan masih dalam kondisi baik) dan kocok botol hingga tercampur merata.
Pindahkan seluruh isi vaksin dari kemasan vaksin yang sudah tercampur ke dalam kemasan pelarut.
Pada proses persiapan vaksin ini, vaksin dan pelarut diletakkan dalam cool box.
Vaksin siap untuk digunakan.
Aplikasi Vaksin
Ambil vaksin dengan menggunakan syringe 3 ml:
Untuk produk Mevac® (kemasan 20 ml atau 10 dosis), berikan sebanyak 2 ml/ ekor.
Untuk produk Lumpyvac® (kemasan 20 ml atau 20 dosis), berikan sebanyak 1 ml/ekor.
Lakukan penyuntikan secara sub-kutan pada bagian leher atau sepanjang garis tengah di atas tulang punggung (vertebra) atau di bagian kiri atau kanan.
Tarik kulit, kemudian suntikkan paralel pada lipatan kulit seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Beri penanda individual pada hewan dengan ID unik yang telah disediakan (SOP penandaan).
Lakukan pencatatan dengan mengisi formulir vaksinasi LSD yang telah disediakan dengan tulisan yang jelas.
Formulir vaksinasi yang telah terisi lengkap harus ditandatangani oleh koordinator tim vaksinasi dan kelapa desa/ wilayah lokasi vaksinasi serta diserahkan kepada data encoder kabupaten/kota untuk diinput ke isikhnas (SOP isikhnas).
Dokumentasikan formulir vaksinasi yang asli dikirmkan ke provinsi dan fotokopi untuk kabupaten/kota.
Seluruh hewan yang telah divaksinasi, tidak boleh dilalulintaskan sampai dengan 28 hari pasca vaksinasi (3 minggu untuk proteksi, 1 minggu untuk masa inkubasi maksimum).
Reaksi pasca vaksinasi
Pasca vaksinasi LSD, reaksi yang menyerupai tanda klinis LSD antara lain demam atau benjolan dapat terjadi (data di Thailand terjadi pada 1% dari populasi yang divaksin). Selain itu reaksi lokal berupa bengkak dan kemerahan pada lokasi suntikan dapat juga terjadi.
Lakukan penanganan/terapi supportif jika diperlukan, tanda-tanda ini akan hilang dengan sendirinya dalam 2-3 hari.
Reaksi lain yang dilaporkan diduga akibat vaksinasi harus diinvestigasi dan dibuat laporan tertulis. Adapun informasi yang dihimpun paling sedikit yaitu:
Reaksi tanda klinis yang muncul.
Jumlah hewan menunjukkan reaksi sekandang/sekelompok.
Total populasi sekandang/sekelompok yang divaksinasi bersamaan (waktu, jenis vaksin yang digunakan, tim vaksinator).
Jenis vaksin yang digunakan.
Tanggal pelaksanaan vaksinasi.
Tanggal hewan menunjukkan reaksi pertama kali teramati.
Pengobatan yg sudah diberikan.
Pemusnahan sampah sisa vaksinasi
Vaksin yang sudah dibuka, jarum suntik dan spuit bekas, serta bahan dan alat lain sekali pakai harus dikumpulkan pada wadah tertutup anti bocor yang sudah disediakan.
Di akhir hari, semua bahan dan peralatan bekas ini dikumpulkan di wadah tertutup, disemprot merata dengan disinfektan yang sesuai, dan dimusnahkan dengan cara dibakar dalam lubang dan dikubur di lokasi yang sebelumnya sudah ditetapkan (disarankan di kantor Dinas).
Terima kasih telah membaca artikel tentang SOP UNTUK VAKSINASI LUMPY SKIN DISEASE (LSD) di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.