Filsafat petani di Pidie, Aceh, sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal, budaya, dan nilai-nilai Islam yang kuat. Petani di Pidie memiliki pandangan hidup yang sederhana, namun sarat dengan makna spiritual dan sosial, yang tercermin dalam cara mereka berhubungan dengan alam, masyarakat, dan Tuhan.
Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam filsafat petani Pidie:
1. Kerja Keras dan Kesabaran
Petani Pidie percaya bahwa kerja keras dan kesabaran adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan. Dalam bertani, mereka harus menunggu waktu yang lama mulai dari menanam hingga memanen, dan ini membutuhkan ketekunan serta ketabahan. Kesabaran dianggap sebagai bagian dari takdir yang harus dijalani dengan ikhlas.
2. Hidup Berdasarkan Siklus Alam
Petani Pidie sangat bergantung pada siklus alam, termasuk musim hujan dan kemarau. Mereka memiliki pengetahuan tradisional mengenai tanda-tanda alam yang digunakan untuk menentukan waktu tanam dan panen. Keterhubungan mereka dengan alam mencerminkan rasa hormat dan pengertian terhadap alam sebagai ciptaan Tuhan.
3. Gotong Royong (Meuripee)
Solidaritas sosial sangat penting dalam komunitas petani Pidie. Gotong royong atau meuripee dalam bahasa Aceh adalah praktik umum di mana mereka saling membantu dalam pekerjaan besar, seperti menanam, panen, dan membangun infrastruktur pertanian. Ini menunjukkan nilai kolektifitas dan kebersamaan.
4. Syukur dan Tawakal
Petani Pidie selalu bersyukur atas hasil yang didapat, baik besar maupun kecil, karena mereka percaya bahwa rezeki sudah ditentukan oleh Tuhan. Mereka juga selalu bertawakal, menyerahkan hasil akhir kepada Tuhan setelah berusaha maksimal. Nilai ini menekankan ketenangan batin dan keyakinan spiritual yang mendalam.
5. Harmoni dengan Lingkungan
Petani Pidie menjaga keseimbangan dengan alam. Mereka cenderung tidak menggunakan bahan kimia yang berlebihan dalam bertani, lebih memilih cara-cara alami dan ramah lingkungan. Prinsip ini mencerminkan kepedulian mereka terhadap keberlangsungan alam dan generasi masa depan.
Filsafat hidup ini menjadi panduan petani di Pidie dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi ketidakpastian hasil panen dan perubahan cuaca yang sulit diprediksi