Materi budidaya jagung komposit meliputi beberapa aspek penting seperti persiapan lahan, penggunaan benih unggul, teknis penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen. Jagung komposit adalah varietas jagung unggul dengan daya adaptasi luas, dapat tumbuh di lahan marginal hingga subur, dan benihnya bisa disimpan dan ditanam berulang kali oleh petani tanpa cepat mengalami penurunan hasil.
Berikut poin-poin penting materi budidaya jagung komposit:
Persiapan Lahan
Pengolahan tanah dilakukan sampai dua kali (tergantung kondisi tanah) kecuali untuk bekas sawah.
Pembuatan saluran drainase pada lahan dengan curah hujan tinggi agar tidak tergenang.
Penggunaan Benih Unggul
Benih yang digunakan memiliki daya kecambah minimal 90%.
Varietas unggul jagung komposit antara lain Kresna, Sukmaraga, dan Srikandi putih.
Kebutuhan benih sekitar 20-25 kg per hektar sesuai jarak tanam.
Teknik Penanaman
Jarak tanam optimal antara 75 cm x 40 cm, 80 cm x 40 cm, atau 75 cm x 50 cm.
Lubang tanam dibuat sedalam sekitar 5 cm.
Biasanya 1-2 benih per lubang tanam.
Pemupukan
Pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya 350 kg urea/ha, 100-150 kg SP36/ha, dan 50-100 kg KCl/ha.
Pemupukan dilakukan dua kali, awal 7-10 hari setelah tanam dan kedua pada umur 30-35 hari.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Penggunaan pestisida sesuai kebutuhan seperti saromyl atau furadan.
Jagung komposit punya toleransi terhadap cekaman kekeringan dan beberapa penyakit jika memilih varietas yang tepat seperti Lamuru, Sukmaraga.
Panen
Umur panen tergantung varietas, biasanya antara 90-120 hari setelah tanam.
Pemanenan dilakukan saat bonggol jagung menguning dan kering.
Jagung komposit memiliki daya hasil yang cukup tinggi dan harga benih yang relatif murah, menjadikannya pilihan ekonomis bagi petani. Varietas ini memiliki keunggulan bisa dikembangbiakkan sendiri oleh petani tanpa harus beli benih tiap musim, berbeda dengan jagung hibrida.
Jika diinginkan, materi lengkap bisa disusun lebih rinci dengan panduan langkah demi langkah dan tips khusus sesuai kondisi lahan.