google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 PEMERIKSAAN ERITROSIT PADA KUDA ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

PEMERIKSAAN ERITROSIT PADA KUDA


PEMERIKSAAN ERITROSIT PADA KUDA
Pendahuluan
Dalam mendiagnosa penyakit, selain dari gejala klinis, tentu saja harus ditunjang oleh berbagai pemeriksaan, seperti pemeriksaan X-Ray dan laboratorium. Salah satu pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan darah, sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih serta trombosit. Sel darah merah mempunyai ciri-ciri yaitu berwarna merah, berbentuk bulat dan tidak mempunyai inti (kecuali pada unggas).
Berbagai kelainan pada sel darah merah, seperti misalnya lisis akan mengakibatkan penurunan jumlah darah merah atau anemia. Pecahnya sel darah merah akan menyebabkan keluarnya hemoglobin ke dalam plasma darah.
Penghitungan eritrosit dilakukan untuk menentukan kadar MCV dalam darah sedangkan penghitungan kadar hemoglobin adalah untuk menentukan jumlah MCHC atau MCH. Ketiga angka ini diperlukan untuk menentukan jenis anemia yang dialami oleh pasien.

I. Penghitungan Eritrosit
Bahan dan Alat :
Darah kuda utuh, Pipet pengencer, kamar hitung, mikroskop, kertas saring, alat penghitung, cairan pengencer.

Cara Kerja :
1. Ambil pipet pengencer yang baik dan bersih.
2. Hisap darah sampai batas tera 0,5 jika lebih, dapat ditepatkan dengan cara menyentuh ujung pipet pada kertas saring atau ke ujung jari sampai tepat.
3. Bersihkan ujung pipet dari noda-noda darah yang menempel dengan menggunakan kertas saring.
4. Celupkan ujung pipet ke dalam cairan dan penghisap cairan itu sampai batas tera 101.
5. Angkat pipet, tutup ujungnya dengan jempol dan pangkalnya ditutup dengan jari tengah. posisi pipet mendatar.
6. Homogenkan dengan cara membuat gerakan bolak-balik seperempat lingkaran atau gerakan angka delapan mendatar.
7. Setelah homogen, buang kira-kira 3-5 tetes.
8. Ambil kamar hitung Burker dari kaca penutupnya. Baik kamar hitung maupun kaca penutup harus bersih dari kotoran dan bebas dari lemak atau minyak.
9. Letakkan kaca penutup di atas kamar hitung.
10. Isikan hasil pengenceran ke dalam kamar hitung dengan cara menyentuhkan ujung pipet secara hati-hati pada tepi dataran kaca penutup, sehingga permukaan dataran terisi merata. Kelebihan cairan di atas kaca penutup dapat dihilangkan dengan menyentuhkan kertas saring. perhatikan jangan sampai cairan yang masuk ke kamar hitung terhisap kembali.
11. Diamkan kamar hitung yang telah terisi tersebut dengan posisi mendatar selama beberapa menit agar sel-sel darah mengendap sempurna.
12. Siapkan sebuah mikroskop.
13. Letakan kamar hitung di atas meja mikroskop. Bagian dataran yang terisi tepat di bawah lensa objektif.
14. Perhatikan dengan pembesaran rendah, apakah penebaran sel merata. Bila tidak buat preparat baru.
15. Jika sudah merata, ganti lensa objektif dengan pembesaran yang lebih tinggi. Hitung sel-sel dalam lima kotak yang terletak di daerah sentral, dengan ketentuansebagai berikut : Sel-sel yang menyentuh garis atas dan kiri kotak termasuk dalam hitungan, sedangkan sel-sel yang menyentuh garis batas kedua sisi lainnya (kanan dan bawah) tidak termasuk hitungan. Lima kotak yang biasa dihitung ialah empat kotak pojok dan satu kotak tengah.

16. Hasil perhitungan akhir (HPA) yaitu jumlah seluruh sel darah merah dari lima kotak tersebut (n butir) dikalikan 10.000 per ml3.
HPA = n x 10.000
Hasil :
HPA = n x 10.000
= 279 x 10.000
= 2.790.000
Jadi eritrosit (RBC) pada kuda = 2.790.000 x 5/4 = 3.460.000
Eritrosit normal pada kuda = 6-12 x 106

II. Penentuan Hematokrit Cara Mikro
Bahan dan alat :
Darah kuda utuh, tabung kapiler, alat penyumbat tabung kapiler, alat sentrifuse kecepatan tinggi 10.000-20.000 rpm, alat pembaca mikrohematokrit.

Cara kerja :
1. Hisap darah dengan tabung kapiler dengan cara menyentuhkan ujung tabung ini pada darah dan mengoyang-goyangkan atau mengetuk-ngetuk ujungnya dengan telunjuk. Posisi tabung hampir mendatar. Bagian ujung tabung dikosongkan kira-kira 1 cm.
2. Sumbat bagian ujung tabung ini dengan alat penyumbat khusus.
3. Letakkan pada alat sentrifuse dengan bagian tak tersumbat mengarah ke pusat sentrifuse.
4. Sentrifugasi selama 4-5 menit dengan kecepatan 10.000 rpm atau selama 2 menit dengan kecepatan 16.000 rpm.
5. Pembacaan hasil dengan menggunakan alat mikrohematokrit reader.
Hasil :
Hematokrit (HCt) pada kuda = 18, sedangkan hematokrit (HCt) normal pada kuda = 32-46.

III. Penentuan Kadar Hemoglobin
Bahan dan Alat :
Darah kuda utuh; aquades; Hemoglobinometer Sahli (Hemometer) yang terdiri dari : Sebuah pipet hemoglobin yang bertanda 20 mm3, tabung Sahli dan warna standar sebagai pembanding; pipet tetes (Mohr).
Cara kerja :
1. Tabung Sahli diisi dengan HCL 0,1 N sampai garis terbawah (tanda 20 mm3).
2. Hisaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai tanda 20 mm3.
3. Masukkan darah ke dalam tabung Sahli dengan meniup secara perlahan-lahan.
4. Campurkan dengan cara menghisap dan meniupkan secara perlahan-lahan.
5. Terbentuknya asam hematin ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi coklat atau coklat hitam.
6. Dengan menggunakan pipet penetes, teteskan aquades sambil dikocok hati-hati, penambahan aquades dilakukan sampai warnanya sama dengan warna pembanding.
7. baca kadar hemoglobin dengan melihat meniskus bawah cairan pada tabung SalĂ­. Satuan hemoglobin dinyatakan dengan gram %.
Hasil :
Hemoglobin (Hb) = 9 gram %, sedangkan Hemoglobin (Hb) normal pada kuda = 11-17 gram %.
Indeks Eritrosit
HCt 18
MCV = x 10 = x 10 = 52 fl
RBC 3,46
Hb 9
MCH = x 10 = x 10 = 26 piko gram
RBC 3,46
Hb 9
MCHC = x 100 = x 100 = 50 %
HCt 18
Indeks Eritrosit Normal Pada Kuda :
MCV = 34-58 fl
MCH = 13-19 piko gram
MCHC = 31-37 %

Pembahasan
Dari sumber diketahui bahwa kadar darah (eritrosit) pada kuda normal yaitu MCV = 34-58 fl, MCH = 13-19 piko gram, MCHC = 31-37 %. Dari hasil terlihat bahwa kadar MCV masih termasuk batas normal tetapi MCH dan MCHC nya melebihi batas normal. Hal ini menunjukkan adanya sel darah merah yang telah lisis sehingga mengeluarkan hemoglobin dalam jumlah yang tinggi yang sering disebut anemia normocytic normocromic, namun pembentukkan eritrosit yang baru masih dapat mengimbangi jumlah eritrosit yang lisis sehingga hewan secara fisik tidak akan mengalami gejala klinis anemia yang nyata.

Kesimpulan
Pada sampel darah kuda utuh yang telah dilakukan pemeriksaan eritrosit, maka berdasarkan hasil yang didapat hewan tersebut mengalami Anemia Normocytic Normocromic.

Terima kasih telah membaca artikel tentang PEMERIKSAAN ERITROSIT PADA KUDA di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com