google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 ANAPLASMOSIS ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

ANAPLASMOSIS



Pendahuluan
Ditularkan secara non contagious dan ditandai demam tinggi, anemia, ikterus, tidak terjadi Hb-uria biasanya terjadi pada sapi dan kerbau
Kerugian yang sering terjadi yaitu kematian; BB  menurun; daya kerja menurun 500 jt/th; afkir karkas; menurunnya produksi susu    .

Etiologi  
Ø  Anaplasmosis margiole
Ø  Anaplasmosis centrale ≠ patogen 
Ø  Anaplasmosis suis

Epidemiologi
Ditularkan melalui :
Ø  lalat penghisap darah, nyamuk (aides, tabanus, stomoxis, dll)
Ø  Caplak merupakan adalah alami diturunkan pada keturunannya secara transovarial
Ø  Melalui alat-alat bedah, suntik, alat-alat kedokteran yang kurang steril

Diagnosa Lab.
Gejala klinik dari anaplasmosis  ada 2 yaitu :
1.      Perakut : mati setelah beberapa jam. Biasa terjadi pada umur 2-3 tahun
2.      Akut : pertambahan suhu tubuh 390 – 420C, tidak memamah biak, kulit dan selaput lender kuning pucat, jalan kaku, kencing warna normal, kejang-kejang, tinja bercampur darah dan lender, busung sekitar mata, kepala dan leher.

Pencegahan
Ø  Pengeringan tanah, penertiban pembuangan kotoran agar tidak menjadi tempat perkembang biakan lalat.
Ø  Penyemprotan hewan /  kandang dengan asuntol atau insektisida lainnya.

BABESIOSIS
Pendahuluan
Babesiosis adalah penyakit yang dapat akut sampai menahun ditandai demam, anemia, ikterus, Hb-uria yang dapat menyebabkan kematian 80 – 90 % pada ternak dewasa bila tidak diobati.
Kerugian dari pada penyakit ini adalah kematian ternak, penurunan berat badan, penurunan produksi susu, penurunan daya kerja, pengafkiran karkas di RPH

Etiologi  
Babesia Sp antara lain :
-          Babesia bigemina
-          Babesia bovis
-          Babesia caballi
-          Babesia argentina
-          Babesia divergens
Ø  Dalam eritrosit berbentuk piriform, bulat, oval, tidak teratur
Ø  Dengan giemsa : plasma berwarna biru, inti merah, sudut diantara pasangan babesia bisa lancip.
Ø  Babesia berkembang biak secara seksual dan aseksual dalam caplak
Ø  Hewan rentan : sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, anjing, kucing, hewan liar.

Epidemiologi
Endemis yang dapat menyebabkan kematian 80 – 90% pada dewasa bila tidak diobati dan 10 – 115% pada hewan muda
Cara penularan :
Ø  gigitan caplak terlebih lagi caplak betina yang pernah menghisap darah penderita.
Ø  Penggunan alat bedah, alat suntik yang kurang steril
Ø  Waktu kastrasi, vaksinasi dan pemotongan tanduk (secara mekanis)


Gejala Klinik
Ø  Demam tinggi sampai dengan 400C selama 2 – 7 hari
Ø  Anemia, Hb-uri, kadang-kadang diare profuse konstipasi, tinja berwarna kuning atau coklat kekuningan
Ø  Kondisi tubuh menurun, kurus, kematian tinggi pada akut setelah 4 – 8 hari timbul gejala klinis.

Diagnosa Klinik
Ø  Pemeriksaan hematology
Ø  Pemeriksaan serologis ; test IFA, ELISA
Ø  Perubahan patologi anatomi : haemoglobin nefrosis, nekrosis pada centrolobular hati, erithropagocitis.

SURRA (TRYPANOSOMIASIS)
Etiologi
Ø  Protozoa (trypanosome evansi)
Ø  Berbentuk kumparan, salah satu ujung lancip yang lainnya tumpul
Ø  Bentuk tubuh : langsing, buntek dan intermediate
Ø  Sifat alami agen : - hidup dalam darah menjadikan glukosa sebagai sumber energi, penurunan gula darah menyebabkan gangguan tingginya asam susu, tingginya tripanotoksin

Epidemiologi
Ø  Hewan rentan : semua hewan berdarah panas, kecuali burung, hewan pemamah biak kurang peka.
Ø  Ditularkan oleh lalat penghisap darah seperti tabanidae (chrysopa, stomoxys) selain itu anopheles, musca pinjal, kutu dan caplak sebagai vector.

Gejala Klinik
a.       Pada kuda :
-     masa inkubasi 4 – 13 hari, diikuti demam sampai 390C, hewan lesu dan lemah.
-          Kepincangan pada kaki belakang, kadang-kadang kelumpuhan tubuh bagian belakang.
-          Sel. lender mata menguning, keratitis
-          Odema kaki sebelah bawah, dada belakang dekat alat kelamin (busung papan)
-          Odema skrotum pada jantan, kadang-kadang ereksi persistent
-          Gejala saraf
-          Pada surra akut kematian 3 – 4 hari setelah gejala pertama
b.      Sapi dan kerbau
-          Temperature meningkat, lesu, nafsu makan terganggu
-          Demam selang seling, anemia, kurus, odema dibawah dagu dan anggota gerak, sel lender menguning
-          Keluar cairan dari hidung dan mata
-          Sering kerbau makan tanah
-          Bila parasit masuk ke dalam cairan cerebrospinal menimbulkan gejala saraf seperti jalan sempoyongan, berputar-putar, kejang-kejang, kaku

Diagnosa Klinik
Ø  Gejala klinis
Ø  Gambaran epidemiologi
Ø  Pemeriksaan laboratorium

Pengobatan
Ø  Naganol :
- kuda 3 g/10% iv + arsokol 10 dengan bb : 150 – 200 kg
- sapi dan kerbau : 3 g iv bb : 200 kg
Ø  Moranyl : pada sapi 10 ml/kg bb
Ø  Antriside : pada sapi 3 – 5 mg/kg bb
Ø  Berenil : pada sapi 3 – 5 mg/kg bb

THEILERIOSIS
Pendahuluan
Theileriosis adalah penyakit menular pada hewan yang disebabkan oleh protozoa Theileria yang ditularkan oleh caplak

Etiologi
Ø  Pada sapi disebut Theileria mutans, yang hidup didalam eritrosit dan berbentuk bulat, oval, piriform, koma dan kadang-kadang seperti anaplasma.
Ø  Tapi pada umumnya tidak berkembang biak didalam eritrosit dimana skizogoni paling aktif terjadi didalam limposit dan sel-sel endotel dalam kelenjar limfe yang membelah berulang-ulang.

Epidemiologi
Ø  Hewan yang rentan terinfeksi penyakit ini adalah sapi, kerbau dan biri-biri
Ø  Penularannya melalui caplak (tidak secara transovarial) tetapi secara stage to stage karena parasit ini tidak hidup dalam caplak lebih lama dari sekali penyilihan (ekdisis)

Gejala Klinik
Ø  Masa inkubasi 10 – 25 hari
Ø  Demam ringan, kel. Limfe membengkak, ikterus, tremor, menurunnya bb, lemah, sedikit anemia.
Ø   
Diagnosa Klinik
Ø  Pemeriksaan preparat ulas darah
Ø  Uji serologis : ELISA, FAT, LFT

Pengobatan
Ø  Tetracycline 1,2 mg/kg bb dalam makanan selama 28 hari
Ø  Pamaquin / primaquin 13,2 mg/kg bb untuk menghilangkan parasit dalam eritrosit

TRICHOMONIASIS
Pendahuluan
Merupakan salah satu penyakit kelamin yang menular yang ditandai dengan menurunkan daya reproduksi (infertility), piometra dan keguguran pada hewan yang bunting muda.

Etiologi
Ø  Disebabkan oleh Trichomonas foetus
Ø  Sifat alami agen adalah tahan hidup pada suhu kamar dalam NaCl fisiologis selama beberapa jam dan dapat dibiakkan pada media tertentu

Epidemiologi
Ø  Hewan yang rentan terifeksi penyakit ini adalah sapi, babi, kuda dan rusa kecil
Ø  Terutama menyerang sapi jantan maupun betina
Ø  Bersifat menahun, persentasenya > 90% pada betina yang dikawini oleh pejantan yang sakit
Ø  Sapi betina dapat resisten tanpa gangguan fertilitas, sehingga pemilik tidak menyadari
Ø  Ditularkan :
-     Secara coitus secara alami
-          Penggunaan semen atau alat-alat yang kontaminasi pada waktu IB
-          Penularan non veniral jarang terjadi

Pengendalian
Lakukan imunisasi

Gejala Klinis
a.       Sapi betina
-          4 – 9 hari setelah perkawinan terjadi vulva vaginitis, cervicitis ringan, udema pada vulva dan sekitarnya.
-          Kadang-kadang vaginitis yang hebat dan menahun dapat membuat mukosa vagina menjadi kasar seperti parut
-          Eksudat vagina : cair, jernih, keruh bercampur nanah (parasit  ada setelah 14 -18 hari setelah infeksi)
-          Jarak birahi menjadi panjang (tidak teratur)
-          Sapi yang terinfeksi keguguran 1 – 6 minggu masa kebuntingan
-          0 – 5 % piometra terjadi pasca coitus
b.      Sapi jantan
-          sel lender preputium membangkak dan sekresi mukosa purulent dari alat kelamin
-          peradangan pada skrotum dan penis
-          takut kawin karena sakit
-          pada sapi jantan carier selama hidupnya

Diagnosa Klinis
Ø  Pemeriksaan mikroskopis (ulas darah)
Ø  Pemeriksaan biologi (inokulasi darah hewan yang sakit)
Ø  Pemeriksaan serologic (CFT, FAT)









Daftar Pustaka
Norman D. Levine (1994). Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. UGM.
Terima kasih telah membaca artikel tentang ANAPLASMOSIS di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com