STUDY GUIDE
Apa itu leptospirosis ?
Bagaimana Hewan dan manusia terinfeksi leptospirosis ?
Apa gejala dari leptospirosis ?
Apa yang harus dilakukan jika hewan terkena leptospirosis ?
Apakah langkah pengobatan leptospirosis ?
Bagaimana mencegah leptospirosis pada ternak ?
Apa yang dimaksud dengan leptospirosis?
v Leptospirosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut leptospira.
v Penyakit ini telah tersebar seluruh dunia
v Dapat menyerang hewan dan manusia
E T I O L O G I
Ø Leptospira merupakan spirochaeta terkecil; berbentuk spiral sangat kecil dengan liukan yang cepat,
Ø Mikroorganisme ini memiliki filament aksial dengan struktur serupa flagella pada ujung-ujungnya.
Ø Filamen tersebut melingkupi selider protoplasma dalam dinding sel.
Ø Gerakan yang bersifat liukan dan putaran melalui sumbu mamanjang menyebabkan leptospira bergerak dengan cepat..
Ø Pewarnaan baktri ini sulit dilakukan, terkecuali dengan pewarnaan Geimsa.
Morfologi leptospira
Leptospira sp Pada Hewan dan Manusia
Bakteri | Hosts |
Leptospira hardjo L. tarassovi L. Bratislava L. canicola L. Grippotyphosa L.icterohaemorrhagiae L. | Sapi, Domba, Human Babi Babi, kuda, anjing Anjing, babi Sapi, babi, anjing Spi, domba, babi, Anjingng, manusia Sapi, Domba, babi dan kuda |
Epidemiologi
♣ Pada umumnya, serotype leptospira dikaitkan dengan spesies mammalian.
♣ Reservoir utama berupa bangsa pengerat yaitu tikus dan mencit,
♣ Tikus dan anjing merupakan hewan karier utama. Penyakit ini merupakan masalah utama pada ternak dan babi.
♣ Ketahanan leptospira dalam lingkungan tidaklah terlalu lama dan memerlukan suasana lembab.
♣ Organisme disebarkan melalui urine ke lingkungan sekitarnya dan ke hewan lainnya yang peka.
♣ Meskipun urine merupakan bahan utama dalam penularan, susu. bahan plasenta dan bahan kluron dapat pula merupakan sumber penularan.
Cara penularan
♦ Sumberutama penularan adalah urine dari hewan yang terinfeksi maupun karir.
♦ Air, makanan dan alas kandang merupakan parantara untuk menyebarkan sumber penularan.
♦ Infeksi secara langsung atau tidak langsung dapat terjadi melalui hidung, mulut, membrane mukosa konjunktiva dan luka.
Bagaimana hewan terinfeksi leptospirosis
Ø Penyebaran leptospirosis melalui urine dari hewan yang terinfeksi
Ø Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan bahan yang terkontaminasi dengan urne dari hewan yang terinfeksi
Ø Bakteri dapat masuk kedalam tubuh melalui kulit atau membran mukosa (mata, hidung atau mulut)
Patogenesis
► Setelah masuk ke dalam lapsan epitel, terjadi penyebaran melalui darah. dan terjadi lokalisasi dan proliferasi dalam organ parinchimatosa terutama hati selama kurang lebih 2 minggu.
► Gejala klinis yang terlihat antara lain demam, anemia, hemaragi, konjunktivitis, ikterus dan terhentinya produksi air susu. Ginjal sering kali terinfeksi sehingga mengakibatkan uremia nephrosis yang disertai pengeluaran organisme dalam urine
► Masa inkubasi berlangsung 4-15 hari
Apa gejala hewan yang terserang leptospira
q Gejala klinik leptospirosis tidak spesifik, kadang-kadang hewan tidak menunjukkan gejala
q Gejala yang umumnya terlihat pada anjing meliputi: demam, muntah, diare, tidak mau makan, lemah, kaku, sakit pada otot perut
q Hewan muda lebih peka
Apa pengobatan yang dapat diberikan
v Antibiotik. Jika hewan cepat mendapat pengobatan, hewan dapat sembuh dengan segera dan dapat mengurangi kerusakan organ yang terinfeksi
v Pengobatan lainnya dapat diberikan pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi
Bagaimana mencegah manusia tidak tertular leptospirosis
► Cara penularan pada manusia umumnya melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi leptospirosis misalnya organ, jaringan atau urin
► Hindari kontak dengan urin, darah atau jaringan dari hewan terinfeksi
► Jika membutuhkan kontak dengan jaringan, organ atau urine hewan gunakan pengaman seperti sarung tangan dll
► Cuci tangan sesudah atau sebelum kontak dengan bahan-bahan yang terkontaminasi dengan leptospira
.
Bagaimana untuk mencegah leptospirosis
§ Hindari kontak dengan hewan-hewan seperti tikus, mencit atau hewan peka lainnya
§ Vaksinasi, tetapi vaksinasi tidak mencegah 100% karena leptosira banyak jenisnya
Leptospirosis pada sapi
☻ Penyakit pada sapi disebabkan oleh serotype
L.conicula, L. pomona, L icterohemeorhagiciae, L. harjo.
☻ Masa inkubasi berlangsung selama 4-10 hari dan diikuti oleh leptospiraemia selama 1-5 hari.
☻ Pemembentukan antibody menyebabkan bakteri menghilang dari peredaran darah, namun tetap bertahan dalam ginjal.
☻ Dalam ginjal, bakteri menempati tubulus dan berkembang biak pada bagian ini, diikuti penyebaran bakteri ini meleui air seni
☻ Pada hewan yang menyusui terlihat gejala produksi menurun; sekresi bewarna kuning, bergumpal dan sering disertai perdarahan.
☻ Pada hewan yang bunting, leptospira merasuk ke dalam fetus dan menyebabkan kluron 1-4 minggu setelah gejala leptospiremia.
Leptospirosis pada babi
v Infeksi pada babi terutama disebabkan oleh L. Pomona, L. conicola dan
L. icterohemoorhagiae.
v Babi yang terinfeksi dengan L. Pomona merupakan sumber penularan dalam pemeliharannya, sehingga penyakit yang disebabkannya disebut “swineherd’s disease”.
v Penularan penyakit terjadi melalui urine yang mengandung L. Pomona dan dapat ditularkan dari babi ke sapi.
v Gejala klinis pada babi tidak selalu sama, pada umummnya infeksi bersifat subklinis dan hanya diketahui setelah uji serologis
v Infeksi akut dan subakut terlihat pada anak babi. Gejala klinis yang terlihat adalah demam, anoreksia, ikterus yang diikuti dengan derajat mortalitas yang tinggi..
v Ptechiae terlihat pada paru-paru, ginjal dan organ visera lainnya.
Leptospira pada anjing
♦ Pada anjing infeksi terutama disebabkan L. conicola dan L. icterihemoorrhagiae.
♦ Leptospira lebih sering ditemukan pada anjing jantan dibandingkan anjing betina.
♦ Terdapat 3 bentuk leptospirosis pada anjing yaitu: hemorrhagia akut, ikterik dan uremik.
♦ L. icterohemorrhagiae sering dikaitkan dengan bentuk hemoragi dan bentuk ikterik sedangkan L. conicola dikaitkan penyakit pada ginjal.
♦ Pada hemorhagi akut, terlihat gejala demam dan derajat mortalitas tinggi. Perdarahan terjadi pada seluruh organ terutama pada paru-paru dan alat pencernaan.
♦ Pada bentuk ikterik terlihat gejala ikterus, perdarahan, feces yang bercampur darah dan urine berwarna ciklat.
♦ Pada bentuk uremik, terlihat uremia yang disebabkan kerusakan ginjal. Pada bentuk yang ketiga ini juga sering terjadi enteritis hemorhagika dan kematiannya sangat tinggi.
Terima kasih telah membaca artikel tentang L E P T O S P I RO S I S di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.