Hernia inguinalis adalah suatu persembulan/protusio
secara komplit atau sebagian suatu organ atau rongga abdomen melalui canalis
inguinalis masuk ke jaringan sekitarnya. Bagian-bagian dari hernia yaitu: a) Cincin/gerbang/celah
hernia
b) Kantung hernia
c) isi hernia ( Omentum/lemak/usus/uterus ).
Hernia inguinalis dapat
terjadi karena anomali kongenital/herediter atau karena sebab yang didapat ( Anonymous,
2008). Hernia inguinalis jarang pada anjing jantan (lebih banyak pada yang
betina), kalau ada bisa berlanjut ke hernia inguinalis–scrotalis.
Tanda-tanda hernia
inguinalis adanya protusio dari usus
atau viscera yang lain melalui canalis inguinalis
Hernia inguinalis sering pada
hewan betina karena adanya kelemahan anatomis yaitu canalis inguinalis lebih
pendek dan diameternya lebih besar sehingga ligamentum suspensorium dari uterus
mudah masuk. Isi hernia bisa berupa uterus yang gravid. Terdapat juga pada anjing
betina bunting dan anjing-anjing tua. Pada hewan yang
masih muda hernia dapat hilang secara spontan
Pada hewan bunting hernia ini sering terjadi karena
naiknya tekanan intra abdominal sehingga uterus mudah masuk inguinalis. Penyebab-penyebab
lain adalah a) Trauma b) Ascites yang menyebabkan tekanan abdominal
meningkat c) Distensi organ-organ dalam
perut d) Kegemukan ( faktor predisposisi
) e) Tumor pada ren dan hepar yang
menimbulkan distensi perut.
MATERI
Persiapan Obat-obatan
Obat yang diperlukan dalam operasi ini antara
lain:
-
Atropin sulfat 0,025% dosis
0,02-0,04 mg/kg BB
-
Ketamin 10% dosis 10-40 mg/kg
BB
-
Xilazin 10% dosis 2-3 mg/kg BB
-
Larutan penicili-streptomicin
-
Alkohol 70%
-
Yodium tincture 3%
-
Salep Betadine
-
Ampisilin 10%
Persiapan Alat-alat Operasi
Alat yang digunakan meliputi :
-
Handle scalpel dan blade
-
Alli’s forceps
-
Mosquito forceps
-
Gunting lurus
-
Gunting bengkok
-
Needle holder
-
Jarum bulat dan segitiga
-
Spuit
-
Pinset anatomis
-
Pinset chirurgis
-
Alli’s forceps
-
Dook steril
-
Dook klem
-
Tampon, Benang catgut dan
cotton secukupnya
METODE
Persiapan Operasi
Operasi hernia pada hewan perlu
dilakukan dengan diagnosa yang tepat maupun dengan foto rontgen. Keberhasilan
operasi hernia ini dipengaruhi antara lain persiapan sebelum menjalankan
operasi, penanganan operasi yang sempurna serta perawatan pasca operasi.
Persiapan Hewan
Sebelum operasi dilakukan
hewan terlebih dahulu diperiksa, yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah
secara laboratorik umum yang dilakukan meliputi anamnesa, penghitungan frekwensi
napas, frekwensi pulpus, temperatur, berat badan, pemeriksaan kulit dan rambut,
susunan alat pencernaan, perkencingan, peredaran darah, susunan pernafasan dan
susunan syaraf. Pemeriksaan darah secara laboratorik meliputi kadar PCV, Hb,
RBC, WBC, diferensial leukosit, kadar TPP dan fibrinogen. Hewan sebelum
dioperasi dipuasakan terlebih dahulu selama ± 12 jam. Kemudian hewan diberi Premidikasi yang
digunakan adalah atropin sulfat dengan dosis 0,02-0,04 mg/kg BB secara
subkutan. 10 menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian ketamin dengan dosis
10-40 mg/kgBB, xilazin dengan dosis 2-3 mg/kg BB secara intramuskular. Setelah
pemberian anestesi, kemudian hewan direbahkan dengan posisi rebah dorsal
kemudian bulu daerah abdomen dicukur dan dibersihkan. Setelah bersih kemudian
diolesi dengan yodium tincture.
Persiapan Operator dan
Cooperator
Sebelum operasi
operator dan cooperator mencuci tangan dari ujung jari sampai ke siku dengan
air sabun dan dibilas dengan air bersih. Tangan dikeringkan dengan handuk bersih
kemudian didisinfeksi dengan alkohol 70%, kemudian operator dan cooperator
menggunakan sarung tangan dan pakaian khusus. Keadaan aseptis tersebut
dipertahankan hingga operasi selesai.
Pelaksanaan Operasi
Hewan diletakkan
dengan posisi dorsal recumbency, pemberian ketamin dengan dosis 10-40 mg/kg BB,
xilazin dengan dosis 2-3 mg/kg BB secara intramuskular.. Sebelumnya
diberikan premedikasi dengan antropin sulfat 0,025 % secara sub cutan.
Cooperator memantau frekwensi kerja jantung dan nafas. Stadium 3 plane 3
ditandai dengan respirasi abdominal dengan amplitude yang minimal, bola mata
terletak di tengah, jaw tension menghilang dan reflek pedal hilang sama sekali
yang berarti hewan tersebut telah teranestesi sempurna dan siap untuk
dioperasi..
Teknik Operasi
Adapun tindakan untuk menangani jika
terjadi hernia inguinalis perlu diperhatikan hal-hal berikut :
- Hewan diletakkan pada posisi dorsal recumbency dibuat irisan pada kulit dari bagian cranial pembengkakan hernia inguinal
- Kemudian kulit dan jaringan subkutan dipisahkan dengan alat yang tumpul sehigga bagian hernia dapat dipisahkan dengan jaringan sekitarnya
- Jika tidak ada adhesi antara isi dan kantong hernia, maka isi hernia dapat dimasukkan kembali kedalam rongga perut dengan cara menjepit kantong hernia dan diputar atau dipilin sehingga kantong hernia makin kecil dan akhirnya masuk semua.
- Bilamana isi kantong hernia berupa visica
urinaria sebelum reposisi maka urin harus dikeluarkan lebih dulu dengan
kateter atau ditekan
- Pada hernia yang terkecil setelah isi hernia dimasukkan maka kantong hernia diligasi sedekat mungkin dengan ostium inguinalis internum. Setelah itu kantong hernia dipotong. Kalau hernianya besar maka kantong hernia perlu dibuka, bila perlu mengadakan preparir tumpul pada jaringan yang mengalami adhesi, setelah itu didorong masuk baru dilakukan ligasi sedekat mungkin dengan ostium inguinalis kemudian kantong hernia dipotong.
- Cincin inguinalis dijepit jangan sampai merusak organ dan syaraf yang ada disitu
- Jaringan subkutan dijahit dan dilekatkan pada lapisan ventral dari muskulus rectus
- Kulit dijahit dengan pola simple interrupted dengan benang cotton
Kalau sampai terjadi hernia
inguinalis bilateral maka operasinya perlu memenuhi perlakuan sebagai berikut :
- Irisannya yang cukup panjang
- Perlu dua irisan
- Apabila ternyata isinya uterus maka dilakukan
operasi histerektomi atau operasi saecar. Hal ini perlu memperpanjang
irisan kulit di daerah cranio medial atau mengadakan irisan lain pada
dinding perut seperti laparotomi pada umumnya.
Kalau
akibat trauma selain memperbaiki hernia juga perlu mengangkat atau kalau perlu
mengangkat jaringan yang bridemen atau perlu dipikirkan pula untuk melepaskan
bagian yang mengalami adhesi
Perawatan Pasca Operasi
Hewan ditempatkan
pada kandang yang bersih, perlindungan luka dengan bendage atau dengan
mengurangi gerak dari hewan dan menempatkan hewan dalam
kandang yang sempit. Setelah luka sembuh kemudian benang dibuka lebih
kurang 7 hari kemudian.
DISKUSI
Hernia inguinalis ada 2 macam
yaitu hernia yang direct dan hernia indirect .
Hernia direct yaitu hernia yang asalnya dari
trauma yang menyebabkan rupturnya dinding perut bagian dalam sehingga
menyebabkan viscera melewati inguinal yang eksternal termasuk rusaknya ostium
inguinalis sehingga viscera dapat langsung masuk canalis inguinalis. Hernia
indirect bedanya dengan direct yaitu ostium inguinalis masih dalam keadaan utuh.
Gejala
Adapun gejala hernia inguinalis dapat diketahui dengan
cara memeriksa :
1.
Adanya jendolan yang terjadi
dekat canalis inguinalis
2.
Kebanyakan hernia ini bersifat
unilateral tetapi kadang-kadang bilateral
3.
Sifat isi hernia biasanya
lunak, bila dipalpasi tidak disertai rasa sakit. Hal ini bervariasi tergantung
isi dan lamanya hernia
4.
Ukuran hernia bervarisasi,
kadang kala kecil sehingga bisa dikelirukan dengan glandula mamae yang
belakang. Bisa juga besar yang berisi uterus gravid atau pyometra
5.
Hernia inguinalis yang
membentang melewati cincin luar ( Ostium vaginalis ) ke arah caudal sehingga
pembengkakannya ditemukan sebagai hernia labialis yang berada di lateral vulva, sehingga dapat
dikelirukan dengan hernia perinealis.
Diagnosa
Untuk mendiagnosa adanya hernia inguinalis maka perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut :
- Tergantung dari keadaan hernia
a.
Hernia reducible, diagnosa
tidak begitu sulit. Usaha memasukkan isi hernia yaitu dengan cara mengangkat
sedikit bagian belakang dalam keadaan dorsal recumbency yang akan mengakibatkan
isi rongga perut tertarik ke depan sehingga isi hernia akan masuk. Kalau dengan
cara ini hernia tidak dapat ,masuk, tetapi dengan kondisi tersebut tekanan
intra abdominal akan menurun dan dengan palpasi kita dapat menemukan cincin
hernia.
b.
Hernia irreducible. Diagnosa
sulit. Kondisi isi misalnya karena telah mengalami strangulasi atau karena
pertumbuhan foetus adalah terjadi hernia uterus. Hernia semacam ini sulit
dikembalikan. Kebengkakan di daerah itu dapat dikelirukan dengan tumor mamae,
kista, hematome atau abses.
Cara membedakannya :
a.
Tumor mamae. Ditandai dengan
:
·
Palpasi --- konsistensinya agak
keras
·
Berbentuk lobuler ( benjolan
kecil/besar )
·
Kadang-kadang juga terjadi
lipoma yang sulit dibedakan
·
Tumor mamae sering terdapat
bersamaan dengan hernia inguinalis, dalam hal ini hernia dapat tertutup dari
kebengkakan tumor
b.
Kista/ hematoma. Ditandai
dengan :
·
Adanya kebengkakan tetapi tidak
panas
·
Kemunculannya membutuhkan waktu
yang agak lama
c.
Abses . Ditandai dengan :
·
Temperature setempat naik
·
Rasa sakit
·
Palpasi kebengkakan terasa
isinya tidak sebebas kalau hernia
·
Pemeriksaan darah menunjukkan
leukositosis
d.
Adakalanya kita perlu melakukan
fungsi untuk meneliti sifat kebengkakan, hati-hati jangan sampai mengotori
rongga perut
e.
Dapat pula digunakan sinar
rontgen terutama untuk membedaklan isi hernia (usus, uterus atau visica
urinaria ) untuk keperluan ini perlu diberikan media kontras, yaitu berupa
bubur barium sulfat per oral lalu diphoto. Kalau isinya usus akan tampak, bila
isinya uterus gravid maka akan tampak skeleton foetus
f.
Apabila isi hernia adalah
visica urinaria maka tanda-tanda yang menyertai hernia adalah adanya cystitis,
atau dengan pemeriksaan cystogram setelah pemberian Na Iodide 10 % secara
visual juga diamati mengecilnya ukuran
hernia setelah pasien kencing atau dikaterisasi
g.
Adanya hernia inguinalis yang
relative kecil, diagnosanya tidak jelas karena mungkin bagian usus yang masuk, mengalami
inkarserasi maka dalam hal ini perlu mendapat perhatian yang serius
KESIMPULAN
Hernia inguinalis
dapat terjadi karena anomali kongenital atau herediter atau karena sebab yang
lain seperti a) Trauma
b) Ascites yang menyebabkan tekanan abdominal meningkat c) Distensi organ-organ dalam perut d) Kegemukan ( faktor predisposisi ) e) Tumor pada ren dan hepar yang menimbulkan
distensi perut.
Tanda-tanda hernia inguinalis adanya protusio dari usus atau viscera yang
lain melalui canalis inguinalis. Prinsip utama operasi hernia adalah reposisi isi
dan mempersempit cincin hernia.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anonimous. (2004). Penuntun Praktikum Ilmu Bedah
Khusus dan Radiologi. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kula. Darussalam Banda Aceh.
http://www.mediakaholik.com/2003/2004/11/28/medika.html?xmodule=document_detail&xid=96, last
update 7 Mei 2005, (download 28 November 2007)
Ibrahim, R. (2000). Pengantar Ilmu Bedah
Veteriner. Syiah Kuala University Press. Banda Aceh.
Yusuf, (1995). Ilmu Bedah Khusus Veteriner. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kula. Darussalam Banda Aceh.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Hernia Inguinalis di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.