google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 INFECTIONS BURSAL DISEASE atau GUMBORO ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

INFECTIONS BURSAL DISEASE atau GUMBORO

INFECTIONS BURSAL DISEASE
PEMBAHASAN
Penyakit gumboro disebut juga infections bursal disease (IBD) atau avian nephrosis.Penyakit ini dikenal pertama kali di Gumboro,Delaware Amerika Serikat pada tahun 1962. Kemudian ditemukan pula di Inggris,Australia dan di Negara-negara lain di dunia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menciri terhadap keluarga Birnaviridae.didalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan,kemudian akan berkembang menjadi infeksius.Gumboro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam,tetapi infeksi sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.penularan terjadi sangat cepat,akut,menyerang anak ayam usia muda umur 2-14 minggu.

Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam,terutama bagian fibrikus dan thymus.Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam.Pada kerusakan parah,anti body ayam tersebut tidak terbentuk.karena menyerang system kekebalan tubuh,maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDS nya ayam.Ayam yang terkena akan menampakkan gejala seperti gangguan syaraf,merejan,diare,tubuh gemetar,bulu disekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
Kerugian ekonomi  akibat kematian sangat bervariasi,namun penyakit gumboro menimbulkan penurunan tanggap kebal terhadap perlakuan vaksinasi karena immunosupressions sehingga ayam mudah terserang penyakit lain yang lebih mematika.
PENULARAN
Penularn paling sering terjadi melalui pencemaran lingkungan oleh virus yang keluar bersama tinja anak ayam yang terserang,Gumboro menyebar melalui kontak langsung,air minum,pakan alat yang sudah tercemar virus dan udara.yang sangat menarik adalah Gumboro tidak menular dengan perantaraan telur dan dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “Carrer”.
GEJALA KLINIS
Gejala pertama yang terlihat berupa penularan konsumsi pakan dan minum.Bulu ayam menjadi kusam,dan diare berlindir yang mengotori bulu pantat.Anak ayam lesu,pantatnya sendiri dipatuk,tidur dengan paru-paru diletakkan di lantai dan terganggu keseimbangannya.Gumboro subklinis menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu,ada juga yang mengatakan 4-2 minggu.Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu.Gumboro subklinis menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu.Penyakit ini paling menakutka karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanent,sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi skunder.
Angka kematian bila tanpa komplikasi dengan penyakit lain sangat berfariasi antara 5%-80% sedangkan angka kesakitan mencapai 100%.Anak ayam mungkin
 tidak mati tetapi tetap kurus dan lebih rentan terhadap infeksi skunder yang terjadi dikemudian hari.Virus Gumboro merusak sistem kebal asal bursa.pembuatan antibodi terjadi dari sel kebal asal bursa,sehingga tanggap kebal oleh ayam yang sembuh dari Gumboro menurun sesuai dengan kerusakan bursa yang terjadi.
PERUBAHAN PASCA MATI
Ayam yang terserang IBD bursanya membengkak dengan getah yang melebihi normal.betuknya membulat dan permukaannya menjadi kekuningan dan dalam bidang irisan tersisa masa bertuju dalam rumen.Dalam keadaan tertentu bursa dapat bewarna merah mendarah. Pada tingkat akut terjadi garis-garis pada bursa.kurang lebih pada hari ke-8 bursa menyusut dan berbentuk lonjong.penyusutan seirama dengan perubahan gejala klinis yang terjadi.pelunakan tulang sering dijumpai.otot paha dan dada dapat mendarah.Ginjal mungkin bengkak dan ureter berisi asam urat.
DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan atas sejarah penyakit termasukumur ayam, cepatnya penyebaran,gejala klinis dan temuan pasca mati terutama pada bursa fabresius.Untuk pemeriksaan labolatorium jaringan yang mengalami perubahan terutama bursa di kirim ke labolatorium penyidikan penyakit hewan dalam
formalin 10%.Limpa dan bursa dikirimkan dalam keadaan segar dingin untuk isolasi virus.serum dapat dikirimkan untuk indentifikasi anti gen atau pengukuran titer anti bodi.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pengoban terhadap penyakit ini tidak berhasil guna tetapi penyakit ikutannya harus diobati sesuai dengan jenis penyakitnya.Usaha pencegahan yang paling efektif adalah tidak vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang, peralatan dan pekerja.
Keberhasilan vaksinasi gumboro tergantung tingkat anti bodi maternal gumboro saat DOC, umur ayam saat terjadinya infeksi dan tingkat keganasan virus yang menyerang anti bodi maternal gumboro membantu melindungi anak ayam terhadap virus gumboro lapangan yang dapat menyerang meski ayam baerumur masih sangat muda.Tapi anti bodi maternal gumboro juga dapat memblokir pengaktifan sistem kekebalan hasil vaksinasi gumboro.Jika tingkat anti bodi maternal dalam sekelompok ayam seragam antara ayam satu kea yam yang lain, eberhasilan vaksinasi pada kelompok ayam yersebut dapat diperoleh hanya dengan satu kali vaksinasi.

Pada kenyataannya sangat sulit mendapatkan tingkat anti bodi maternal yang seragam pada sekelompok ayam. Vaksinasi tunggal pada sekelompok ayam dengan tingkat anti bodi maternal gumboro yang bermacam-macam menghasilkan hanya sebagian dari kelompok ayam yang menjadi kebal gumboro.Untuk mendapatkan semua bagian kelompok jadi kebal, harus diberikan vaksinasi gomboro lebih dari satu kali.
Semakin sering terjadi serangan gumboro di suatu daerah, biasanya perlu vaksinasi pada ayam lebih muda, karena pada frekensi penyerangan itu serangan lebih muda pada ayam lebih muda. Tipe vaksin intermediate dan intermediet plus dapat dipilih berdasarkan umur ayam saat di vaksin dengan pertimbangan pada perbedaan kemampuan vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan pada ayam yang masih mempunyai anti bodi maternal tinggi.vaksinasi dengan vaksin intermediate dilakukan pada ayam yang berumur lebih tua di banding umur vaksinasi jika digunakan vaksin intermediet plus.

Kemampuan virus alam untuk menyebabkan infeksi jika ayam masih punya anti bodi maternal mempengaruhi waktu vaksinasi dan pemulihan jenis vaksin. Dalam pelaksanaan vaksinasi gumboro di lapangan kandang sangat sulit mendapatkan informasi tingkat anti bodi maternal pada DOC yang deprogram untuk vasinasi gumboro dengan  cepat dan tepat. Untuk itu biasanya ada pilihan vaksinasi gumboro yang dapat ditentukan dengan lebih mendekati keperluan program vaksinasi daerah setempat, baik untuk ayam pedaging maupun ayam petelur. Untuk ayam petelur vaksinasi pertama jadwalnya sama dengan vaksinasi gumboro pada ayam pedaging, diikuti vaksinasi kedua antara umur 21-28 hari. Tidak kalah pentingnya tatalaksana pemeliharaan ayam dengan benar.
Program sanitasi ang baik dapat membantu menurunkan kejadian penyakit bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena gumboro harus dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar. Kandang dan peralatan dibebas hamakan dengan formalin 0,5%,khloramine 0,5%, atau kompleks yodium.
PERLAKUAN DALAM PEMOTONGAN
Ayam yang terserang gumboro dengan kondisi tubuh yang masih baik, dangingnya dapat dikomsumsi. Sisa pemotongan harus di musnahkan dengan cara ditakor dan di kubur. Penyakit ini hanya di jumpai pada unggasdan tidak menular kepada manusia.


KEJADIAN DI INDONESIA
Pada dasarnya penyakit gumboro telah terjadi diberbagai Negara produsen ayam terutama di duna,termasuk Indonesia.penyakit ini sering menimbulkan masalah besar karena mengakibatkan kegagalan vaksinasi terhadap New Castle Desease dan penyakit yang lain. Di jawa penyakit ini di ketemukan di berbagai tempat sejak tahun 1985. Tahun 1991 ada kecendrungan kasus penyakit ini meningkat, penyakit ini untuk pertama kalinya di diagnosis di maros ,sulawesi selatan tahun 1978.
GUMBORO KONVENSIONAL V5 PASCA AI
Apa ada beda penyakit gumboro yang konvensional ,dikenal peternak dengan penyakit gumboro yang menyerang pasca wabah AI ?
Gumboro pola pasca AI ataupun yang konvesional,pada prinsipnya tidak berbeda signifikan.kasus penyakit tersebut dan penyakit immunosuppesive lain,problem pundamentalnya pengelolaan pada umur dini.Manajemen dini adalah bagaimana pengelolaan secara optimal sejak ayam usia awal dalam merangsang dan memacu munculnya sifat kekebalan dari dalam baik dengan dukungan eksternal maupun dari dalam tubuh sendiri yang diperoleh dari induk.Bagaimana kekebalan internal dari induk itu bisa dan mampu secara optimal bekerja secara efektif tidak bisa dibiarkan muncul berjalan sendiri.
Kekebalan maternal pada usia awal tidak bisa jadi jaminan ayam bebas dari sergapan penyakit yang menyerang sistem kekebalan. Ada berbagai upaya mengoptimalkan berfungsinya sistem kekebalan yaitu memberikan preparat yang berfungsi merangsang kekebalan. Memberikan preparat yang merangsang munculnya kekebalan tubuh merupakan upaya paling rasional mengingat realitas makanan dan umumnya akibat proses pengangkutan DOC menyebabkan kondisi lemah.
Harus diakui dan tidak dapat dibantah realitas lapangan,kondisi DOC yang tidak prima para peternak ataupu beragamnya kualitas DOC akibat pengangkutan ataupun sebab lainnya.Pemberian asupan energi mutlak diberatkan agar kondisi kembali pulih. Pemberian preparat yang merangsang kekebalan sangat mutlak
penting dengan preparat energi siap untuk kerja maka dengan segera kondisi DOC menjadi prima. Dengan kondisi tubuh yang prima fungsi seluruh tubuh akan bekerja optimal, termasuk penyusunan dan pembuatan sistem kekebalan tubuh yang sangat penting dalam usia dini. Giliran akhirnya dengan sistem kekebalan efektif bekerja,segala jenis sergapan penyakit akan mudah di atasi tubuh ayam. Termasuk membangun dan membangunkan sistem kekebalan yang optimal dari ancaman penyakit gumboro.

Fakta dan realitas di lapangan munculnya kasus gumboro adalah akibat terjadinya kegagalan program vaksinasi yang telah digagalkan. Membangun danmembangunkan sistem kekebalan dalam tubuh ayam pada usia awal menjadi sangat penting mengeraskan dan menggantungkan program vaksinasi apaun termasuk gumboro tanpa ikut merangsang terbentuknya sistem kekebalan menyeluruh adalah sebuah tindakan beresiko tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Tri Akoso, Budi, 1993,Manual Kesehatan Unggas,Kanisius, Yokyakarta.
www.glory-farm.com.Infeksi Viral pada unggas.
Anonymous, 2004, Infovet, Sierad produce, Jakarta.

http://bukanbocahbiasa.com/2019/11/05/5-cara-mudah-dan-jitu-meningkatkan-traffic-website/
Ressang Abdul Aziz. 1984. PATOLOGI KHUSUS VETERINER.EDISI 2.Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih telah membaca artikel tentang INFECTIONS BURSAL DISEASE atau GUMBORO di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

1 komentar :

Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Gumboro Pada Ayam – Kembali lagi di kanal informasi ilmu peternakan. Masih berkaitan Jika menggunakan cabai bubuk korea warnanya akan jauh lebih merah dan jika menggunakan cabai lokal warnanya tidak secerah cabai korea tapi rasanya lebih mantap.
Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit gumboro Pada Ayam ciri ciri kelinci sakit Ufa Bunga SMartphone

Balas