google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 Manajemen Reproduksi Sapi Induk ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Manajemen Reproduksi Sapi Induk

Mengenal Lebih Jauh, Manajemen Reproduksi Sapi Induk

Manajemen Reproduksi Sapi Induk
Manajemen Reproduksi Sapi Induk


Manajemen Reproduksi Sapi Induk - Pengelolaan reproduksi sapi betina meliputi masa pertumbuhan alat reproduksi, proses perkawinan, perawatan selama kebuntingan maupun setelah beranak.

Manajemen Sapi Dara


Sapi betina dapat mulai dikawinkan pada umur 18-24 bulan setelah mencapai dewasa tubuh karena pada umur tersebut alat reproduksi telah berkembang sempurna sehingga mampu untuk melakukan perkawinan, kebuntingan dan kelahiran.

Manajemen Perkawinan


Perkawinan dapat dilakukan melalui inseminasi buatan maupun kawin alam. Pada peternakan besar maka strategi perkawinan dapat dilakukan secara massal dengan pengaturan waktu beranak dan sinkronisasi estrus.

Pada umur 3-3,5 tahun, sapi betina diharapkan dapat beranak untuk pertama kalinya.
Seleksi sapi betina yang dijadikan bibit sumber dilakukan berdasarkan penampilan tubuh luar (morfologi), kecukupan umur, silsilah (keturunan) dan status kesehatan ternak.


Perawatan Sapi Induk Selama Kebuntingan

  • Lama kebuntingan pada sapi bervariasi antara 275-287 hari dengan rata-rata selama 280 hari.
  • Pada awal kebuntingan, tanda-tanda sapi yang bunting sulit dikenali. Tanda kebuntingan yang paling mudah diamati adalah tidak timbulnya kembali tanda-tanda birahi. Namun hal ini tidak selalu benar karena dapat pula disebabkan oleh adanya gangguan reproduksi yang mengakibatkan tanda-tanda birahi tidak muncul.
  • Untuk mengetahui status kebuntingan, peternak dapat meminta bantuan petugas kesehatan hewan yang terlatih untuk memeriksa kebuntingan dengan metode palpasi rektal yang cukup sentitif dalam mendeteksi masa awal kebuntingan.
  • Sapi yang bunting sebaiknya rutin dijemur, diumbar dan dilatih berjalan di sekitar kandang atau padang gembala. Hal ini penting untuk membantu kelancaran proses beranak.
  • Memasuki umur kebuntingan 7-8 bulan, sapi induk ditempatkan di kandang beranak individu sampai tiba waktunya beranak dan pedetnya berumur 2 bulanan.
  • Tanda-tanda sapi bunting yang akan beranak antara lain gelisah, ligamenta sacrospinosum relaksasi, edema pada vulva, lendir servik mencair, kolostrum telah menjadi cair dan dapat dikeluarkan dari puting susu.
  • Proses beranak dibagi menjadi dua tahap, yaitu  :
    • Tahap permulaan (persiapan)
    • Tahap perejanan (pengeluaran fetus dan plasenta). Tahap perejanan terbagi menjadi tiga, yaitu:
      • persiapan perejanan
      • perejanan kuat untuk mengeluarkan fetus
      • perejanan untuk mengeluarkan plasenta.
  • Pada beranak normal, tahap permulaan berlangsung lebih lama dari tahap perejanan. Tahap permulaan dapat berlangsung beberapa jam atau hari sedang tahap perejanan dapat berlangsung dalam hitungan menit.
Meskipun proses beranak secara normal dapat terjadi tanpa memerlukan adanya pertolongan (etokia), namun seringkali terjadi proses kelahiran yang sulit (distokia) sehingga memerlukan pertolongan.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Manajemen Reproduksi Sapi Induk di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

1 komentar :

Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~

Balas