google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 Programa PPL BPP Mutiara ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Programa PPL BPP Mutiara

 

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

 

OLEH :

 

NURHAYATI USMAN AMIN, SP

 

WKPP BUSU DAN YAMAN

(DESA SENTOSA, REULUI BUSU DAN DAYAH SYARIF)

 KECAMATAN MUTIARA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                BPP KECAMATAN MUTIARA

DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

  KABUPATEN PIDIE

                                                          TAHUN  2021

 

 

 

 

KATA PENRANTAR ………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………… iii

 

BAB I              PENDAHULUAN………………………………………………………… 1

 

BAB II             KEADAAN UMUM…………………………………………………….. 4

1.1.         Keadaan Fisik Wilayah …………………………………… 4

1.2.         Keadaan Demografis ……………………………………… 5

1.3.         Keadaan Sosial Ekonomi ………………………………... 5

1.4.         Keadaa Pertanian …………………………………………… 6

1.5.         Keadaan Kelaembagaan Pertanian ………………… 12

BAB III            TUJUAN …………………………………………………………………… 13

                        3.1.     Tujuan Umum Program Penyuluhan …………….. 13

                        3.2.     Tujuan Khusus Program Penyuluhan …………….. 13

BAB IV           MASALAH ………………………………………………………………… 15

                        4.1.     Masalah Yang Bersifat Perilaku …………

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

            Program Penyuluh Pertanian WKPP Baroh Barat Yaman, Mee Teungoh, Sentosa, dan Mesjid Yaman Kecamatan Mutiara Tahun 2020 adalah suatu rangkaian rencana kegiatan penyuluh pertanian yang memuat keadaan, masalah, tujuan, cara mencapai tujuan, strategi dan kebijakan serta prioritas Program pembangunan Pertanian dalam satu tahun anggaran yakni tahun 2020.

            Program Penyuluh Pertanian ini di susun secara partisifasi, pokok-pokok permasalahan, potensi, peluang dan tantangan harus dihadapi pada saat ini dan masa yang akan datang.

            Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Programa Penyuluh Pertanian ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Programa penyuluh Pertanian tahun 2020 ini bermanfaat bagi lajunya pertumbuhan sektor Pertanian di Baroh Barat Yaman, Mee Teungoh, Sentosa dan Mesjid Yaman Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.

 

 

                                                                                        Mutiara,  2   Oktober 2020

                                                                                        Penyusun

 

 

                                                                                        ( NURHAYATI USMAN AMIN, SP)

 

 

 

PROGRAMA

PENYULUHAN PERTANIAN

WKPP BAROH BARAT YAMAN-MEE TEUNGOH-SENTOSA DAN MESJID YAMAN

Tahun 2020

 

 

 

Diserahkan Kepada :

DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

 KABUPATEN PIDIE

 

                                                                              Disusun di              : Mutiara

                                                                              Pada Tanggal        : 02 OKtober 2020

                                                                              Penyusun,

 

 

 

                                                                              ( NURHAYATI USMAN AMIN, SP)

                                                                             

 

Mengetahui,                                                              Pelaksana Utama/Ketua

Koordinator PPL/Pengelola BPP                                   Gapoktan Rahmad Sentosa

Kecamatan Mutiara

 

                                                                                           

M. HUSIN                                                                   AMIRUDDIN

Nip. 19671231 201406 1 039

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL

 

No                                            Judul Tabel                                                             Hal

1                   Tabel 1. Jumlah luas areal tanaman komoditas tanaman

          Panan di Baroh Barat Yaman, Mee Teungoh, Sentosa

          dan   Mesjid Yaman 2021.                                                          8

2                   Tabel 2. Matriks analisa masalah perilaku budaya

          Di Baroh Barat Yaman, Mee Teungoh, Sentosa dan

          Mesjid  Yaman 2021                                                                    16

3                   Tabel 3. Data Jumlah Penduduk di Baroh Barat Yaman,

          Mee Teungoh,  Sentosa dan Mesjid Yaman 2021              26

4         Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Mutiara

                            Bedasarkan Derajat Pendidikan Tahun 2021                      26

4                   Tabel 5. Data Jumlah KK penduduk Baroh Barat Yaman,

         Mee Teungoh, Sentosa, dan Mesjid Yaman Bedasarkan

         Jenis Pekerjaan  Tahun 2021                                                    26

6         Tabel 6. Jumlah Luas Lahan Sawah dan Lahan Darat

                            Di Kecamatan Mutiara 2021                                                     26

7         Tabel 7. Jumlah Luas Lahan Sawah bedasarkan jenis pengairan

                           Yang ada di Sentosa, Reului Busu dan Dayah Syarif            27

                                                                                      

 






                                                                                                                                      I.             PENDAHULUAN

 

Pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan efisien menuntut adanya suatuperencanaan dan penentuan target sasaran yang jelas dan terukur. Dalam ruanglingkup ilmu manajemen, aspek perencanaan mempunyai peranan yang sangatkrusial. Oleh karena itu perencanaan pelaksanaan penyuluhan merupakan suatukeniscayaan yang harus ditempuh manakala tujuan peningkatan produksi dankesejahteraan petani ingin tercapai. Perencanaan penyuluhan yang tertuangdalam rencana programa merupakan langkah awal dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penyuluhan untuk kurun waktu tertentu.

Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman, sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian dengan kontent yang spesifik lokalita dan strategis. Serta mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani.

Kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian harus mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dalam memberikan dukungan terhadap programprogram pertanian lainnya.Dengan adanya progarama penyuluhan pertanian secara khusus ditujukan untuk mengarahkan pola, dan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah dan terpadu. Memuat segala aspek yang dibutuhkan terutama dalam meningkatan kualitas sistem penyuluhan pertanian dewasa ini.

Mengingat penyuluhan merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memajukan kesejahteraan umum. Secara interen didalamnya mengandung maksud untuk memenuhi hak azasi setiap warganegara. Dalam ruang lingkup pembangunan pertanian, peranan penyuluhan mempunyai posisi yang penting. System penyuluhan merupakan suatukeharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan sandang serta bahan baku industri.

Memperluas lapangan kerja dan usaha, serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani. Secara makropelaksanaan system penyuluhan harus berorientasi pada :

1.    Pengentasan masyarakat dari belenggu kemiskinan khususnya bagimasyarakat pedesaan

2.    Meningkatkan pendapatan masyarakat pertanian yang bertujuansecara agregat meningkatkan dan mamajukan pendapatan nasional

3.    Menjaga kelestarian dan keberlangsungan lingkungan hidup dan ekosistem, serta sumberdaya hayati.

Dengan pelaksanaan system penyuluhan yang baik, terpola, tersusun, dan tepatserta akurat. Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang produktif berupa peningkatan indikator-indikator dalam sektor pertanian pada umumnya, dansub sektor pertanian tanaman pangan, hortikulutra, perikanan/peternakan dan kehutanan, pada khususnya. untuk melaksanakan system penyuluhan yang efektif dan efisien beberapa halyang perlu untuk diperhatikan adalah:

a.     Komponen sumberdaya manusia yang memadai dan berkualitas

b.    Kemampuan pengelolaan (manajerial) yang memadai

c.     Kemampuan dan kapasitas jiwa kewirausahaan, kemampuan pengelolaan sistem manajemen usaha yang produktif.

d.    Kemampuan dalam mengelola organisasi bisnis usaha tani dan usaha peningkatan agribisnis secara umum.

Dengan penerapan seluruh komponen tersebut diharapkan pelaku pembangunan pertanian kita, dapat membangun usaha pertanian mulai darimata rantai hulu sampai hilir. Mempunyai daya saing yang kompetitif danmampu berperan serta dalam melestarikan lingkungan hidup sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.Berangkat dari asumsi yang tersebut di atas, bahwa aspek perencanaan dalam menentukan system penyuluhan merupakan bagian yang krusial dan esensi.

Dengan demikian penyusunan Rencana Penyuluhan Pertanian (Programa Penyuluhan Pertanian) merupakan suatu  keniscayaan, untuk dapat  melaksanakan seluruh pelaksanaan penyuluhan yang berhasil.Sebagai  kelanjutan atau perpanjangan tangan dari kelembagaan penyuluhan nasional. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Kelompok Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten,berkewajiban melaksanakan suatu analisis dan kajian yang berkenaan dengan ruang lingkup permasalahan objek penyuluhan khususnya pertanian. Hasil kajian ini dituangkan dalam bentuk programa penyuluhan, yang merupakan suatu pedoman atau acuan dalam pelaksanaan penyuluhan secara teknis dilapangan.

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mutiara, untuk tahun 2020 telah menyusun suatu  referensi rencana kerja system penyuluhan. Selanjutnya rencana kerja penyuluhan  ini dituangkan dalam  rencana umum  program Rencana Penyuluhan Pertanian (Programa) sebagai  landasan  hukum seluruh pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk satu tahun kedepan.

 

 

 

 

                                                                                       

                                                                                                                             II.             KEADAAN UMUM

 

 

2.1 Keadaan Fisik Wilayah

Desa Sentosa, Reului Busu dan Dayah Syarif dengan luas wilayah 155 ha, 25 % merupakan wilayah pesawahan, dan 75 % merupakan wilayah daratan.Wilayah pesawahan yang dimiliki sebagian besar merupakan lahan sawahirigasi pedesaan, dan berada dengan ciri topografi daratan yang relatif datar atau landai. Ketinggian permukaan daratan dilihat dari permukaan laut mempunyai ketinggian antara 0 sampai 8 meter dpl.

Jenis tanah yang ada disebagian besar wilayah ini memiliki klasifikasi jenis tanah alluvial, pepsolit, dan latosol. Dan ciri sebagian besar kondisi tanahdi wilayah ini adalah liat berdebu,remah danberpasir dengan PH 5,0-6,5. Kondisi agroklimat secara umum memiliki ciriiklim tropis, dimana temperature udara secara rata – rata berada dalam interval 20 – 35 Celcius.

Pergantian musim jika berada dalam kondisi normal memiliki tingkat pergantian antara bulan September s/d Maret merupakan musim hujan, danbulan April s/d Agustus merupakan musim kemarau. Tingkat curah hujan 5 sampai 7 bulan basah, terutama pada musim hujan, antara Oktober – Maret.

 

Batas wilayah secara administratif mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut 1. Desa Sentosa

a.       Batas sebelah utara dengan         :    Desa Lung Sagoe

b.       Batas sebelah timur dengan        :    Kec. Mutiara Timur

c.       Batas sebelah selatan dengan      :    Desa Mesjid Yaman

d.      Batas sebelah barat dengan         :    Desa Baroh Barat Yaman

 

2. Desa Reului Busu

a.       Batas sebelah utara dengan         :    Desa Bale Busu

b.       Batas sebelah timur dengan        :    Kec. Sakti

c.       Batas sebelah selatan dengan      :    Kec. Sakti

d.      Batas sebelah barat dengan         :    Desa Peurelak Busu

3. Desa Dayah Syarif

a.       Batas sebelah utara dengan         :   Desa Reului Busu

b.       Batas sebelah timur dengan        :    Kec. Sakti

c.       Batas sebelah selatan dengan      :    Kampong jeumpa Kec Sakti

d.      Batas sebelah barat dengan         :    Desa Lameu Kec Sakti

 

Jarak hubungan transportasi darat dari ibukota kecamatan ke ibu kota Kabupaten berjarak sekitar 12 km, sedangkan jarak hubungan transportasi darat terdekat antar ibukota    kecamatan dalam kabupaten adalah kurang lebih 1 km.

 

2.2 Keadaan Demografis

Desa Sentosa, Reului Busu dan Dayah syarif merupakan masyarakat dengan strata masyarakat pedesaan. Berdasarkan data jumlah penduduk yang ada sebanyak 967 jiwa 51,10  % diantaranya adalah perempuan dan sisanya 49,90% adalah penduduk lakilaki.Berdasarkan latar belakang pendidikan sebagian besar masyarakat berlatar belakang pendidikan SD (26 %), lulusan SLTP 25 %, tamat SLTA 27 %, dan 22 % merupakan mereka yang mengenyam pendidikan tinggi.

Dengan demikian jika melihat faktor sumberdaya manusia, maka dapat dikatakan bahwa kondisi masyarakat merupakan  maju terhadap pengembangan pendidikan. Artinya peningkatan derajat partisipasi masyarakat untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi perlu mendapat perhatian, guna meningkatkan angka partisipasi pendidikan yanglebih baik.

 

2.3 Keadaan Sosial Ekonomi

Dengan pertimbangan aspek kesejahteraan ekonomi maka masyarakat diKecamatan Mutiara sebagian besar memiliki jenis pekerjaan sebagai petani dan buruh tani. Dari tabel di bawah ini 75,46% dan 6,81 % masyarakat Kecamatan Mutiara adalah mereka yang memiliki pekerjaan sebagai petani dan buruh tani. Hanya sebagian kecil saja masyarakat Kecamatan Mutiara yang memiliki pekerjaan di luarpertanian, diantaranya 4,36 % adalah pedagang, 0,42% adalah pengrajin,dan 1,46% adalah Pengusaha serta 11,33 % adalah mereka yang berprofesi sebagai PNS.Hal ini berdampak pada ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor pertanian, sehingga peranan sektor pertanian menjadi penting, karena merupakan kegiatan utama dalam menggerakan kegiatan ekonomi di Kecamatan Mutiara.

Dengan kata lain jika kondisi pertaniannya produktif maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Begitu pun sebaliknya jika kondisi pertanian mengalami penurunan produktivitasnya maka akan berimbas kepada tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu pembangunan masyarakat dengan bertumpu pada keberpihakan terhadap pertanian dipandang perlu untuk ditingkatkan dan lebih dioptimalkan.

Selain itukondisi pertanian di Kecamatan Mutiara dapat dijadikan potensi utama, jika dilihat darikemampuan sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor ini.Selain aspek potensi ekonomi pertanian, kegiatan perekonomian di Kecamatan Mutiara juga didukung dengan kehadiran lembaga perdagangan yang ada yang ada di ibu kota kecamatan. Walaupun sifatnya hanya pasar harian, namun kegiatan ini cukup memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan transaksi perdagangan, berupa komoditas pertanian hasil bumi, hasil perikanan, peternakan, dan lainnya.

Disamping itu kegiatan dalam pasar di Ibukota Kecamatan juga memberikan peluang terhadap perputaran keuangan yang terjadi di masyarakat dalam kecamatan Mutiara.

 

2.4 Keadaan Pertanian

2.4.1 Potensi Usaha

Total luas sawah baku Desa Sentosa, Desa Reului Busu, Dayah Syarif  adalah sebanyak 155 Ha. Dari jumlah lahan sawah yang ada, Kemukiman Busu mempunyai luas lahan sawah terbesar yakni 40 % dari luas baku sawah keseluruhan dan semuanya   beririgasi 1/2 tehnis. Disusul oleh Kemukiman Keumangan dengan luas sawah 23,44% dan Kemukiman Yaman sebesar 21,72%, terakhir Kemukiman Beureueh 19,14%.

Dengan melihat kondisi nyata tersebut maka sawah dalam wilayah Kecamatan Mutiara dengan pengairan irigasi ½ teknis sangat berpotensi melaksanakan pola tanam padi-padi-palawija.

Berdasarkan jenis komoditi pertanian yang diusahakan sebagian besar masyarakat di Kecamatan Mutiara, tanaman padi merupakan komoditas yang paling dominan.

Tabel.1 Jumlah luas areal tanaman komoditas tanaman pangan di Kecamatan Mutiara Tahun 2021

No

Nama Desa

Padi Sawah (ha)

Semangka (ha)

Kedelai (ha)

Kacang Tanah (ha)

Jagung (ha)

Ubi Kayu (ha)

Cabe (ha)

Kacang Hijau (ha)

1

Sentosa

27

12

-

-

-

-

-

-

2

Reului Busu

22

-

5

1

-

0,75

-

-

3

Dayah Syarif

12

-

-

-

-

1

-

-

 

JUMLAH

61

12

5

1

-

1,75

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari tabel tersebut maka dapat tergambarkan bahwa tanaman padi sawah merupakan komoditas dominan yang diusahakan oleh petani di Kecamatan Mutiara.

 

2.4.2 Produktivitas Usaha

 

Dalam aspek pencapaian produksi dan produktivitas tanaman padi khususnya, untuk tahun 2020 penanaman tanaman padi sawah seluas 155  ha. Dari luas areal penanaman padi tersebut luas panen yang dicapai yaitu sebanyak 155 Ha (MT Rendengan dan MT Gadu)  dari sasaran luas tanam. Produksi rata rata perhektar tanaman padi sawah untuk tahun 2020 untuk wilayah Kecamatan Mutiara mencapai 5,8 ton per hektar. Sehingga untuk masa tanam tahun 2020 dari 122 ha luas panen yang dicapai maka diperoleh tingkat produksi padi sebanyak 707 ton GKP setara dengan 700 ton GKG. Naik 4% bila dibandingkan dengan tahun 2020 atau terjadi peningkatan produksi GKG sebanyak 100 ton.

Secara keseluruhan dengan memperhatikan kondisi hasil pertanian yang ada di Kecamatan Mutiara, secara garis besar posisi pertanian tanaman padi sawah masih memiliki posisi yang utama dan dominan sebagai komoditas terbesar yang dihasilkan oleh masyarakat tani

 

2.4.3 Lingkungan Usaha

2.4.3.1. Kondisi Sarana dan Prasarana

Sarana transportasi untuk menjangkau seluruh lokasi pertanian yang ada di wilayah kerja BPP Kecamatan Mutiara sudah memadai khususnya sarana transportasi darat.

Hal ini memudahkan terhadap ketersediaan sarana pertanian dan pemasaran hasil pertanian.

2.4.3.2. Kondisi Perkembangan Harga

Salah satu aspek penting dalam menilai pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Mutiara adalah aspek perkembangan harga.Untuk perkembangan harga jual gabah seringkali kedaan yangterjadi adalah sejauh mana faktor hubungan suplly dan permintaanakan gabah yang terjadi. Sudah menjadi kelaziman bilamana padasaat musim panen harga gabah selalu menurun, dan pada saat musim kering perkembangan harga gabah sering kali melonjak tajam.

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa perkembangan harga gabah yang paling tinggi untuk tahun 2021 terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Dengan puncak harga tertinggi terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa harga gabah untuk GKP mencapai angka Rp.5.100 – 5.500 / kg dan Rp. 5.100 – 5.500 / kg untuk GKG.

2.4.3.3.     Faktor Iklim dan Cuaca

Aspek perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di wilayah Kecamatan Mutiara sampai dengan saat ini masih menjadi aspek yang belum dapat diatasi. Sama seperti yang terjadi di berbagai wilayah lain, akibat yang ditimbulkan karena perubahan iklim dancuaca yang tidak normal ini menjadikan pola tanam dan pengaturan jadwal tanam menjadi terganggu.

Walaupun memang aspek ini bersifat uncontrol tetapi sejauh ini kemampuan petani untuk memprediksi dan meramalkan perubahan iklim dan cuaca berdasarkan gejalagejala yang umum dan nampak masih belum memadai.

 

 

2.4.4 Keadaan Perilaku

2.4.4.1. Keadaan Kemampuan Kualitas SDM Petani

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap latar belakang pendidikan khususnya untuk masyarakat Kecamatan Mutiara. Aspek kualitas SDM menjadi salah satu faktor yang mempunyai peranan besar dalam upaya membantu pencapaian keberhasilan pembangunan pertanian. Dalam hal ini kaitan yang sangatpenting adalah upaya perubahan pola dan perilaku dalam tatacara atau metode serta aplikasi anjuran teknologi kerap kali menghadapi kendala kurang terapresiasi karena faktorpemahaman petani terhadap tujuan, manfaat, dan dampak dari penerapan anjuran teknologi yang direkomendasikan.

 

Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor lemahnya kualitas SDM sejauh ini adalah :

-    Kurangnya basis informasi yang dimiliki petani sehingga memberikan pengaruh terhadap kemampuan untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan pengelolaan usaha tani, secara mandiri dan independen sulit untuk dilaksanakan.

-    Salah satu sumber pengetahuan dalam aplikasi dan pelaksanaan usaha tani sejauh ini hanya berdasarkan kepada pengalaman. Lemahnya dukungan skill dan keahlian usahatani yang lebih adaptif terhadap adopsi teknologi belum optimal.

-    Lemahnya kemampuan inovatif, dan kreativitas dalam melakukan dan pemberdayaan pengelolaan usaha tani yang dilaksanakan.

 

2.4.4.2. Keadaan Kualitas Kelompok Tani

Beberapa hal yang masih menjadi bahan perbaikan dan peningkatan kinerja kelompok tani terutama masalah pengelolaan lembaga kelompok tani, diantaranya :

a.     Kelengkapan administrasi kelompok tani : AD/ART, Profilkelompok tani, buku ADM, dsb.

b.    Kesekretariatan alamat kelompok tani

c.     Intensitas dan frekuensi pertemuan kelompok tani dalam kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian

d.    Pelaksanaan kegiatan pelatihan, sekolah lapang, kursus tani dsb

e.     Pembagian kerja dan tugas dalam struktur organisasi kelompok

f.     Pemberdayaan kelompok tani melalui kegiatan produktif dalam rangka menciptakan kemampuan dan kemandirian kelompok tani.

g.    Pembinaan kelompok tani melalui kegiatan pemberian bantuan dan subsidi.

h.    Kegiatan pemberdayaan kelompok melalui kegiatan perlombaan dan ajang kompetensi lainnya

 

2.4.5 Kebutuhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Dalam upaya membantu kelancaran usaha pertanian yang dilaksanakan di Kecamatan Mutiara, saat ini beberapa aspek yang masih menjadi fokus perhatian untuk mendapat penanganan diantaranya adalah :

a.    Aspek ketersediaan saprodi yang harus mendapat ketersediaan yang memadai, sehingga lebih memberikan jaminan keamanan pada saat petani menggunakannya. Diantaranya adalah ketersediaan benih unggul, pupuk, dan saprodi lainnya.

b.    Sarana pengairan (irigasi) yang belum memadai.

c.    Akses pembiayaan yang harus ditingkatkan. Lemahnya institusi permodalan usaha tani yang dijalankan membawa pengaruh yang besar terhadap proses perbaikan dan perkembangan pola usaha tani yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses pembelian input produksi seperti pupuk, alatdan mekanisasi pertanian yang masih kurang membawa dampak terhadap proses usaha tani yang inefisiensi. Salah satu kasus diantaranya pemberian pupuk yang kurang seimbang dikarenakan ketidak mampuan untuk mengadakan jenis pupuk yang dianjurkan.

 

 

 

2.5 Keadaan Kelembagaan Pertanian

 

Jumlah kelembagaan tani yang ada sampai dengan tahun 2021 ini sebanyak 3 Gapoktan, 13 Poktan, dan 3 kelompok P3A.Dari jumlah kelompok tani tersebut, jumlah petani anggota yang tercatat resmi adalah sebanyak 345 orang, dengan luas garapan seluas 155 hektar. Berdasarkan hasil penilaian terakhir kelas kemampuan kelompok adalah merupakan kelompok pemula yakni sebanyak 13 kelompok tani

 

 


 

                                                                                                                                                   III.             TUJUAN

 

 

3.1 Tujuan Umum Program Penyuluhan Kecamatan Mutiara Tahun 2020

 

Tujuan program pelaksanaan penyuluhan di Kecamatan Mutiara untuk tahun 2020 menekankan kepada aspek :

a. Peningkatan pengetahuan terhadap pola pelaksanaan usaha tani.

b.  Peningkatan attitude (peningkatan mentalitas) petani terhadap dampak perubahan dan alih teknologi usaha tani yang dilaksanakan.

c. Peningkatan skill keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan usaha tani.

 

3.2 Tujuan Khusus Program Penyuluhan Kecamatan Mutiara Tahun 2020

 

Pencapaian peningkatan tingkat produktivitas dan skala produksi baik untuk komoditas tanaman utama padi sawah, palawija, maupun komoditas lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,diantaranya :

a. Meningkatkan tingkat produktivitas padi sawah dari 6,50 ton/ha GKG menjadi 7,50 ton/ha GKG,dengan cara :

1. Penggunaan bibit unggul

2. Perbaikan jarak tanam yang optimal

3. Pemupukan yang berimbang

4. Pencegahan dan Pengendalian OPT

5. Perbaikan sarana irigasi

6. Mengamankan proses panen dan pasca panen

b. Mengamankan hasil panen gabah agar losses < 12 %, melalui

     perbaikan teknik dan metode proses panen dan perbaikan cara pengelolaan pasca panen.

c. Tercapainya peningkatan Indeks Penamanan Padi dari IP200 menjadi IP300 seluas 155 ha.

d. Meningkatkan dan mengoptimalkan peran dan serta petani dalam wadah kelompok tani

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                                              IV.             MASALAH

 

 

4.1 Masalah Yang Bersifat Perilaku

Berdasarkan kajian terhadap kedaan aktual yang ada, maka masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan selama tahun 2020 adalah menekankan kepada perilaku budidaya atau usaha tani.Dalam hal ini aspek budidaya  menekankan kepada pengertian sejauh mana aplikasi proses manipulasi terhadap lingkungan dengan suatu perlakukan baik bersifat teknis, bilogis, maupun mekanis dapat memberikan hasil atau nilai tambah produksi.

Sejauh ini dalam kualifikasi aspek teknis budidaya khususnya untuk komoditas tanaman pangan padi, beberapa hal yang terkait dengan masalah ini untuk wilayah Kecamatan Mutiara sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.

 

Tabel .2 Matriks analisis masalah perilaku budidaya di Kecamatan Mutiara Tahun 2020

 

No

Aspek Penerapan Anjuran Teknologi Usahatani

Uraian Pelaksanaan

Penerapan Anjuran

Teknologi Usaha Tani

 

Keragaan Masalah

Yang Ada di

Lapangan

 

Keterangan

 

1

2

3

4

5

1

Aspek

Pengolahan

tanah

 

Dominan menggunakan alat

mekanisasi misalnya traktor. Masih rendah penggunaan  metode tanpa olah tanah,dan penggunaan asupan pupuk dasar bahan organik. Tingkat pemahaman  petani terhadap metode TOT dan bahan organik masih kurang

 

Hanya 47%  petani

yang mampu melaksanakan pengolahan tanah yang menggunakan anjuran teknologi PTT

 

 

Memiliki skala prioritas menengah untuk peningkatan dan perbaikan

 

2

Penggunaan

benih unggul

 

Telah teraplikasikan sebanyak 84% dari luas lahan sawah yang ada Beberapa jenis varietas benih unggul yang digunakan adalah : Ciherang, Cigeulis,Mekongga,SituBagendit,Inpari dan IR. 64 serta beberapa Varietas padi Hibrida

 

 

Hanya tersisa 16 % petani yang belum tersentuh dengan anjuran penggunaan benih unggul

 

Secara umum aspek ini memiliki tingkat aplikasi yang baik. Dan dalam  jangka 1

tahun diharapkan 100% petani sudah

menggunakan benih Unggul

 

 

 

 

1

2

3

4

5

3

Penggunaan

jarak tanam

 

Hampir seluruh wilayah lahan sawah menggunakan jarak tanam yang teratur.Jarak tanam 20 x 20 cm digunakan hampir 70%.Jarak tanam dengan menggunakan tandur jajar 2 baris hanya disebagian kecil yakni hanya + 35%.

 

Terjadipeningkatanjumlah Petani yang

Menggunakan sistem tanam jajar

2 : 1 hanya sekitar

35 %

 

Memiliki skala prioritas utama untuk peningkatan dan perbaikan

 

4

Pemupukan

90% lahan  pesawahan yang ada masih intensif pupuk anorganik. Penggunaanpupuk kimia seperti urea, SP36, KCL, NPK cukup besar.

Penggunaan dosis dan takaran belum sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman.Penggunaan pupuk alam

(organik) masih tergolong cukup sedikit.

 

Terjadi perubahan perilaku petani dalam aplika sipupuk dengan menggunakan kombinasi pupuk organik dan takaran pupuk kimia yang ada ptifsebesar 10%

 

Memiliki skala

prioritas utama

untuk peningkatan

dan perbaikan

 

5

Pengelolaan

dan

penggunaan

air

 

Optimalisasi pengelolaan air dengan menggunakan pengairan bergilir belum tercapai.Terhambat dengan sarana pengairan yang belum memadai.Kemampuan kelompok  tani dalam menggunakan alat mekanis mesin pompa masih terhambat masalah biayaoperasional Fluktuasi musim dan cuaca masih berpengaruh besar karena lahan  sawah  tadah hujan cukup besar

 

Sulitnya pengelolaan pengairan yang disebabkan oleh karakteristik lingkungan sawah yang sebagian besar mengandalkan irigasi pedesaan dan tadah hujan

 

Memiliki skala

prioritas jangka

panjang untuk

peningkatan dan

perbaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Pencegahan

dan

Pengendalian

OPT

 

Di beberapa lokasi memilikikecendrungan seranganhama yang mempunyaifrekuensi dan intensitias yangcukup tinggi diantaranyaadalah serangan hama ;keong mas, tikus dan ulat.OPT yang pernahmengganggu denganintensitas yang tinggi adalah ;wereng, penggerek batang,hama putih dan walang

sangit.90% Pengendalian OPTintensif dengan pestisida.

 

Hampir seluruhpetani masihmembutuhkanpestisida danbahan kimia dalampengendalian OPT

 

Memiliki skalaprioritasmenengah untukpeningkatan danperbaikan

 

7

Pola tanam

Sejauh ini pola tanam yang

dilakukan diantaranya :

a. 30% pola :Padi – padi – palawija

b.  70 % pola :Padi – padi – bera

 

Dominan 70 %

pola :Padi – padi –

bera

 

Memiliki skala prioritas menengah untuk peningkatan dan perbaikan

 

8

Penggunaan

ZPT

 

Masih rendah penggunaanzat hormon pengatur tumbuh(ZPT). Hal ini ditunjukan hanya dibeberapa lokasi petani yang berkesempatan menggunakannya

 

Hanya + 30 %

Memiliki skala

prioritas

menengah untuk

peningkatan dan

perbaikan

 

 

 

 

 

2

3

4

5

 

Pengelolaan

panen dan

pasca panen

Tingginya kehilangan hasilproduksi (15%–20%) karena kurangnya sarana pendukung pengelolaan kegiatan panen,dan pasca panen.

 

Masih tinggi kehilangan hasil akibat pengendalian pasca panen sebagai akibat sistem pemanenan yang manual dan alat yang kurang memadai

 

Memiliki skalaprioritas utamauntuk peningkatandan perbaikan

 

 

Selain aspek perilaku budidaya, aspek lainnya adalah menyangkut perilakudalam mengelola kelompok tani. Sejauh ini petani yang tergabung dalam kelompok tani belum tumbuh kesadaran bersama dalam upaya mengembangkan peran dan fungsi kelompok dalam membantu pelaksanaanusaha tani.

 

4.2 Masalah Yang Bersifat Non Perilaku

 

Beberapa aspek yang masih menjadi masalah yang berkaitan dengan aspeknon perilaku diantaranya adalah :

a.  Ketersediaan saprodi yang belum yang memadai secara jumlah danjadwal penggunaan, sehingga memberikan akibat petani tidak dapat menggunakan saprodi secara optimal karena jumlah dan jadwal pengadaan kurang sesuai dengan jadwal tanam.

b. Sarana pengairan yang masih belum memadai.

c. Akses pembiayaan yang masih lemah. Lemahnya institusi permodalan usaha tani yang dijalankan membawa pengaruh yangbesar terhadap proses perbaikan dan perkembangan pola usahatani yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses pembelian input produksi seperti pupuk, alat dan mekanisasi pertanian yang masih kurang membawa dampak terhadap proses usaha tani yang inefisiensi. Salah satu kasus diantaranya pemberian pupuk yang kurang seimbang dikarenakan ketidak mampuan untuk mengadakan jenis pupuk yang dianjurkan.

                                                                         V.             RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

 

 

5.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan

 

Dari perumusan aspek masalah, tujuan dan sasaran sebagai mana disebutkan di atas maka beberapa hal yang penting untuk menjadi bahan rencana penyuluhan di Kecamatan Mutiara selama tahun 2021 adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan penyuluhan aspek perubahan perilaku dalam pelaksanaan usaha tani, dengan pendekatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bersifat partisipatif, berorientasi mengatasi masalah

b.  Kegiatan penyuluhan yang bersifat benah kelompok, dengan tujuan untuk meningkatkan peran serta kelembagaan kelompok tani ditengah-tengah masayarakat.

Uraian rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk tahun 2021, secara lebih rinci diuraikan pada tabel matrik rencana kegiatan penyuluhan selanjutnya.

 

5.2 Rencana Kegiatan Fasilitasi

 

Dalam pelaksanaan rencana kegiatan yang bersifat mengikhtiarkan atau fasilitatif terhadap keadaan masalah yang ada. Ditujukan untuk memberikan kemudahan dan kelancaran, dalam rangka memberikan keleluasaan dan dukungan yang berupa perbaikan sarana fisik maupun sarana non fisik.

Uraian rencana kegiatan fasilitatif yang akan dilaksanakan untuk tahun 2021, secara lebih rinci diuraikan pada tabel matrik rencana kegiatan mengikhtiarkan kemudahan berikut.


MATRIKS RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

 

Kecamatan     : Mutiara

Tahun             : 2020

 

No

Tujuan

Masalah

 

Materi

 

Metode

 

Volume

(kali/unit)

Lokasi

Waktu

Pelaskana

 

Penag gung

Jawab

 

Pihak Yang

Terlibat

 

 

Biaya (Rp) x 1000

 

Sumber

Biaya

 

1

2

3

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1

MeningkatkanProduktivitas gabah padi sawah dari 6,50 menjadi 7 ton/ha GKG

 

Pengolahan tanah menggunakan

teknologi anjuran masih rendah

 

Sistem  pengolahan

tanah dengan

menggunakan

sistem TOT dan OTS

 

Penyuluhan

122 kali

Desa dalam WKBPP I  Mutiara

Nov-  Januari

April-Mei dan Juni

 

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Penggunaan benih unggul masih belum maksimal

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

122 kali

 

Desa dalam WKBPP I/II Mutiara

Desember,

Mei ,

September

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Penggunaan Jarak Tanam dengan tandur jajar 2 : 1 masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

122 kali

Desa dalam WKBPP II/III Mutiara

Desember,

Juni ,

Oktober

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Aplikasi pemupukan dengan konsep pemupukan berimbang dan penggunaan bahan organic masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

122 kali

 

Desa dalam WKBPP Mutiara

Januari

Maret

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Sekolah Lapang

28 unit

28,000

Bantuan

Pemerintah

 

Demplot

28 ha

 

28,000

 

Pengendalian OPT dengan penggunaan sistem PHT masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

serta pola PHT

 

Penyuluhan

123 kali

 

Desa dalam WKBPP Mutiara

Januari

Februari,

Juli

Agustus,

Oktober

Desember

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Penggunaan ZPT masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

123 kali

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Perbaikan dan peningkatan kualitas kesuburan tanah

 

Pengelolaan dan

Pengolahan lahan

dengan menggunakan

bahan organik

 

 

Sekolah lapang

24 kali

 

 

Desa dalam WKBPP Mutiara

 

 

 

 

 

Febuari – Juni

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

2,500

Bantuan

Pemerintah

 

1

2

3

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

2

Mengamankan gabah

hasil panen agar losses

<12 %

 

Proses panen dan pengelolaan pasca panen yang masih belum optimal

 

Penanganan Panen

dan Pasca panen

dengan komponen

PTT

 

Penyuluhan

24 kali

3 Desa dalam WKBPP Mutiara

Juni-  September

PPL + PHP + Ketua KT dan Anggota

PPL Kec

PPL,POPT dan BPP

600

Swadaya

3

Peningkatan IP tanaman

padi sawah dari 200 menjadi IP 300

 

Perbaikan pola tanam dan pergiliran varietas

 

Pengaturan pola

tanam dengan

mengacu pada

kesesuaian lokasi

dan iklim

 

Penyuluhan

32 Kali

Desa dalam WKBPP Mutiara

Oktober-Desember

PPL + KT + PHP dan BPP

PPL Kec

PPL,POPT dan BPP

800

Swadaya

Pengelolaan system pengairan yang masih kurang

 

Pengelolaan sistem

pengairan dengan

sistem pengairan

bergilir

 

Penyuluhan

16 Kali

Desa dalam Kemukiman Beureueh,Keumangan dan Kemukiman Yaman

Oktober- Februari

PPL + Keujruen+BPP

PPL Kec

PPL,POPT dan BPP

400

Swadaya

4

Menumbuh kembangkan

kelembagaan Kelompok

Tani

 

Peran serta anggota kelompok masih kurang

 

Peningkatan

partisipasi anggota

kelompok tani

 

Penyuluhan

16 Kali

Desa dalam WKBPP Mutiara

Januari-Desember

PPL + BPP

PPL Kec

PPL dan BPP

400

Swadaya

Benah kelompok yang masih perlu ditingkatkan lagi

 

Kegiatan benah

kelompok tani

 

 

Penyuluhan

32 Kali

Desa dalam WKBPP Mutiara

Januari-Desember

PPL + KT + BPP

PPL Kec

PPL dan BPP

800

Swadaya

Jumlah

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MATRIKS RENCANA KEGIATAN MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN

 

 

Kecamatan     : Mutiara

Tahun             : 2020

 

No

Tujuan

Masalah

Ikhtiar/Kegiatan

yang Dilakukan

 

Lokasi

Waktu

Biaya (Rp)

 

Sumber

Biaya

 

Penanggung

Jawab

 

Pelaksana

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1

Meningkatkan

Kesediaan sarana produksi pertaniansecara memadai

 

Ketersediaan  Saprodi pertanian yang belum

memadai secara tepat jumlah dan tepat waktu

 

Menjalin komunikasi dengan stakeh older yang berkaitan dengan

sistem distribusi sarana produksi

pertanian seperti benih, pupuk dan

kebutuhan pestisida dan alsintan

 

Desa : dalam WKBPP Mutiara

16 Desa

Januari s/d Desember

2020

4.000.000,-

210.000.000,-

120.000.000,-

Bantuan Pemerintah

Distannak

BPPKP

PPL

BPP

Benih

Urea

Insektisida

2

Meningkatkan kelengkapan sarana irigasi pertaniansecara memadai

 

Sarana pengairan berupa saluran irigasi yang masih kurang memadai

 

Mengajukan permohonan perbaikan sarana pengairan kepada Dinas Pertanian TPH dan Dinas PSDAP Kabupaten Pidie

 

Desa : dalam WKBPP Mutiara

8 Desa

Maret s/d Desember 2020

1.100.000.000,-

Bantuan Pemerintah

Distannak

BPPKP

Kontak Tani

PPL

BPP

Saluran Tersier

8 x 500 m

 

3

Meningkatkan sumber permodalan petani

 

Akses terhadap sumber keuangan formal yang masih kurang

 

Melakukan pendampingan dan kegiatan fasilitasi kegiatan pengembangan BLM PUAP dan UEP

 

8 Desa dalam

WKBPP Mutiara

Maret s/d Desember 2020

8.400.000.000,-

Bantuan Pemerintah Pusat

BPPKP

Distannak

Ketua Klp

PPL

BPP

 

 

 

-


                                                                                                                                                VI.             PENUTUP

 

 

6.1 Kesimpulan

Beberapa hal yang menjadi bahan kesimpulan dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mutiara ini antara lain :

-    Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mutiara merupakan rencana kerja tertulis yang dibuat atas dasar kesepakatan,kebesamaan, keterpaduan dan partisipatif yang memuat keadaan,masalah, tujuan, dan tata cara mencapai tujuan Programa Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Mutiara yang dibuat setiap satu tahun sekali.

-    Programa Penyuluhan Pertanian ini merupakan acuan kerja penyuluhan pertanian yang harus dijabarkan oleh masingmasing penyuluh yang ada di wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mutiara dalam rangka memberikan informasi teknologi dan motivasi bagi petani selaku pengelola usahatani.

-    Programa Penyuluhan Pertanian yang memuat rangkaian kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan pada pemberdayaan petani menjadikan petani sebagai subjek bukan merupakan objek dan sebagai kerja penyuluh pertanian.

-    Pembangunan pertanian di Kecamatan Mutiara bukan hanya merupakan tanggung jawab penyuluh pertanian namun melibatkan semua unsur terkait seperti lembaga sosial ekonomi, organisasi profesi, pemerintah daerah setempat sampai pada petani itu sendiri.

 

6.2 Saran

 

Kecamatan Mutiara merupakan kecamatan yang sudah lama berdiri secara definitif,maka untuk menunjang kegiatan penyuluhan pertanian diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, baik itu tenaga penyuluh maupun factor pendukung lainnya.Dalam rangka menyebarkan informasi teknologi dan berjalannya proses belajar mengajar di tingkat petani perlu adanya metode kegiatan yang efektif dan efisien serta mudah dicerna oleh petani seperti SLPHT, kursustani, demplot dan lain sebagainya. Hal ini memerlukan bantuan alokasi kegiatan baik itu dari dinas-dinas terkait tingkat kabupaten maupun provinsi serta hal terpenting terutama dukungan pemerintah daerah menyangkut hal strategi dan kebijakan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

BPP Kabupaten Pidie. 2010.Evaluasi Programa Penyuluhan BPP Kec. Kabupaten Pidie Th.2010. BPP Kabupaten Pidie

BPP Kabupaten Pidie. 2009.Programa Penyuluhan BPP Kec. Kabupaten Pidie Th.2010. BPP Kabupaten Pidie

Lampiran Peraturan Menteri Pertanian. 2009. No.25/Permentan /OT.140/5/2009.Deptan RI. Jakarta.

Modul Diklat Dasar PP Ahli. 2009. Teknik Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.BPSDMP Deptan.Jakarta

Modul Diklat Dasar PP Terampil. 2009. Teknik Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. BPSDMP Deptan.Jakarta

Modul Diklat Dasar PP Ahli. 2009. Praktik Kompetensi Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. BPSDMP Deptan.Jakarta

Monografi Kabupaten Pidie.2010. Kabupaten Pidie Tahun 2010 .Pidie

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Tabel 3. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Mutiara Tahun 2020

 

No

Nama Desa/Gampong

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Jumlah KK

1

Sentosa

290

339

629

147

2

Reului Busu

229

264

493

116

3

Dayah Syarif

148

142

290

70

 

JUMLAH

667

745

1331

333

 

Sumber : Data Monografi Kecamatan Tahun 2020

 

Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Mutiara Berdasarkan

Derajat Pendidikan Tahun 2020

 

No

Nama Desa/Gampong

Tidak Tamat SD

Belum Sekolah

Lulusan

Jumlah

SD

SLTP

SLTA

PT

1

Sentosa

35

40

96

50

30

13

264

2

Reului Busu

20

23

32

20

17

9

121

3

Dayah Syarif

15

15

20

17

15

4

86

 

JUMLAH

70

78

148

87

62

26

471

 

Sumber : Data Monografi Kecamatan Tahun 2020

 

 

Tabel 5. Data Jumlah KK Penduduk Kecamatan Mutiara Berdasarkan

Jenis Pekerjaan Tahun 2020

 

No

Nama Desa/Gampong

Jenis Pekerjaan

Jumlah KK

Petani

Buruh Tani

Pedagang

Pengrajin

Pertukangan

PNS

1

Sentosa

128

5

5

-

-

27

146

2

Reului Busu

100

14

6

2

-

9

110

3

Dayah Syarif

60

11

4

1

2

5

65

 

JUMLAH

288

25

10

3

2

14

321

 

Sumber : Data Monografi Kecamatan Tahun 2020

 

 

 

Tabel 6. Jumlah Luas Lahan Sawah dan Lahan Darat di Kecamatan Mutiara

 

No

Nama Desa/Gampong

Luas Wilayah (ha)

Luas Lahan Sawah (ha)

Luas Lahan Darat (ha)

1

2

3

4

5

1

Sentosa

93

27

66

2

Reului Busu

59

22

37

3

Dayah Syarif

54

12

42

 

JUMLAH

206

61

145

 

Sumber : Data BPP Kecamatan Tahun 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 7. Jumlah Luas Lahan Sawah berdasarkan jenis pengairan yang ada

di Kecamatan Mutiara

 

No

Nama Desa/Gampong

Luas Lahan Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan (ha)

Jumlah (ha)

Irigasi Teknis (ha)

Irigasi Setengah Teknis

Irigasi Pedesaan

Tadah Hujan

1

Sentosa

27

-

-

-

27

2

Reului Busu

22

-

-

-

22

3

Dayah Syarif

12

-

-

-

12

 

JUMLAH

61

-

-

-

61

 

Sumber : Data BPP Kecamatan Tahun 2021

 

DATA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)

TAHUN 2020

 

No

Desa

Nama Gapoktan

 

Alamat

 

Tahun

Pembentukan

 

Jumlah Anggota Berdasarkan

Total

Luas

Skala

Usaha

(Ha)

 

Nama Pengurus Gapoktan

 

Jumlah Kelompok

Jenis Usaha Kelompok Tani

 

KD

KW

KP

Tan

Hor

Nak

Bun

Ketua

Sekretaris

Bendahara

 

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1

Reului Busu

Pulo Meu ruhom

Reului Busu

2008

4

-

-

128

25

-

-

50

Tgk. Abas

Mudiburrahman

Bukhari

26

Dayah Beureueh

Makmu Seujahtra

Dayah Beureueh

2008

2

-

-

100

-

-

-

34

Ruslan

Syukri

Junaidi

27

Pante Beureueh

Beuringin

Pante Beureueh

2008

4

-

-

60

-

-

-

18

M.Jamil

Musri

M.Gade

Jumlah Total

10

-

-

2268

25

-

-

102

 

 

 

 

 

 

DATA KELOMPOK TANI DEWASA

KECAMATAN MUTIARA TAHUN 2020

 

 

No

Desa

Nama Kelompok Tani

 

Ketua

 

Jmlh

Agt

(org)

 

Luas

Lhn

Garapan

(ha)

 

Kelas

Klp

 

Waktu

Pembentukan

Kelompok

 

 

Keterangan

 

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

 

1

Tani Makmur

Syarifuddin

24

7

Pemula

2008

 

 

Sentosa

2

Subur Tani

Abdullah

22

6

Pemula

2008

 

 

 

3

Mekar Jaya

Agus Saini

25

7

Pemula

2008

 

 

 

4

Hudep Sare

M.Yakub Ali

25

7

Pemula

2008

 

 

 

5

Bintang Tani

Abubakar

30

6

Pemula

 

 

2

 

1

Hudep Beusare

Hasballah

25

8

Pemula

2008

 

 

Reului Busu

2

Makmu Beusare

Junaidi Adam

25

7

Pemula

2008

 

 

 

3

Hudep Bahagia

Anwar AS

25

7

Lanjut

2008

 

3

Dayah Syarif

1

Bantimoh

Dedi Afrizal

30

6

Pemula

2008

 

 

 

2

Beuratana

M.Jamil

30

6

Pemula

2008

 

Jumlah Total

85

-

2257

815

-

-

 

 


Terima kasih telah membaca artikel tentang Programa PPL BPP Mutiara di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com