google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 MAKALAH PENCEGAHAN PENYAKIT ND PADA AYAM ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

MAKALAH PENCEGAHAN PENYAKIT ND PADA AYAM

 ABSTRAK

 

Newcastle Disease atau yang disingkat dengan NCD/ND merupakan suatu penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus yaitu paramyxovirus yang menyerang hampir seluruh jenis unggas, baik unggas darat maupun unggas air, unggas liar maupun unggas yang sudah dibudidayakan.

          Penyakit ND pertama kali ditemukan pada tahun 1926 di Jawa, Indonesia oleh Kreneveld namun pada saat itu penyakit ini diberi nama pesudovogolpest

Secara teknik, penyakit ND pada unggas dapat dikendalikan dengan baik melalui vaksinasi untuk melindungi unggas dari serangan virus ND. Di daerah endemic, seperti di Indonesia, pengendalian penyakit ini sangat sulit untuk dilakukan, karena jenis unggas yang membawa virus ND sangat banyak termasuk burung liar

Tingkat penularan penyakit ND dapat mencapai 100%. Penularannya pun dapat terjadi dari satu tempat ke tempat lain, dari satu hewan ke hewan lain maupun dari hewan ke manusia. Penularan penyakit dapat terjadi melalui saluran pernapasan dan pencernaan (Dirjen Peternakan, 2014) Penularan ND terutama melaui udara. Melalui batuk, virus mudah terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air minum, sepatu, pakaian dan alat-alat sekitarnya.

          Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi terhadap peralatan kandang dan pekerja, penyemprotan kandang dengan desinfektan juga perlu dilakukan minimal sebulan sekali, unggas yang terinfeksi harus segera dipisahkan agar tidak menyebabkan penularan pada unggas sehat.

Pencegahan yang paling efektif dalam menanggulangi Newcastle Disease adalah dengan vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan.

Vaksin ND dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bentuk aktif dan inaktif. Vaksin aktif berisi virus yang telah dilemahkan sehingga tidak mengganggu kesehatan ayam

Sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk saat ini yaitu melalui pencegahan dan memberikan asupan gizi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Pemberian antiobiotik/antibakteri bertujuan untuk mengobati infeksi sekunder oleh bakteri. Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan jenis infeksi sekunder yang timbul. Selain itu perlu juga dilakukan pengobatan suportif untuk mempercepat kesembuhan jaringan yang rusak dengan pemberian multivitamin.

 

Kesimpulan

Penyakit ND belum memiliki obat sehingga satu-satunya cara yang dapat dilakukan yaitu melalui pencegahan seperti dengan melakukan vaksinasi yang ketat. Prediksi kesembuhan bagi unggas yang sudah terinfeksi virus ND sangat kecil, yaitu hanya sebesar 2%.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

            Newcastle Disease atau yang disingkat dengan NCD/ND merupakan suatu penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus yaitu paramyxovirus yang menyerang hampir seluruh jenis unggas, baik unggas darat maupun unggas air, unggas liar maupun unggas yang sudah dibudidayakan.

            Penyakit ND pertama kali ditemukan pada tahun 1926 di Jawa, Indonesia oleh Kreneveld namun pada saat itu penyakit ini diberi nama pesudovogolpest. Lalu satu tahun kemudian yaitu tahun 1927 penyakit yang sama ditemukan pula oleh Doyle di Newcastle upon Tyne, Inggris dan diberi nama sesuai dengan tempat ditemukannya yaitu Newcastle Disease (Dirjen Peternakan, 2014) Karena publikasinya lebih hebat di Inggris sehingga nama Newcastle Disease lebih terkenal dibanding dengan nama lokal lainnya. Di India, penyakit ini dikenal dengan nama Rhaniket Disease, yang diambil dari nama sebuah kota di bagian Utara India.

            Sekarang, penyakit ini telah menyebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia, serta menjadi masalah penting dalam dunia peternakan karena menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar karena angka kematian dan kesakitan yang tinggi pada ayam yang tidak divaksinasi, sedangkan penularan ke manusia jarang dijumpai dan bilang terinfeksi pun juga akan bersifat ringan. Di Negara yang telah terbebas dari penyakit ini pun masih harus menanggung kerugian ekonomi.

            Secara teknik, penyakit ND pada unggas dapat dikendalikan dengan baik melalui vaksinasi untuk melindungi unggas dari serangan virus ND. Di daerah endemic, seperti di Indonesia, pengendalian penyakit ini sangat sulit untuk dilakukan, karena jenis unggas yang membawa virus ND sangat banyak termasuk burung liar. Sehingga keberhasilan pengendalian terhadap penyakit ini tergantung dari pelaksanaan vaksinasinya.

1.2 Rumusan Masalah

 

a)  Apa yang dimaksud dengan Newcastle Disease

 

b)  Apa kerugian dari Penyakit ND

 

c)  Bagaimana  teknik pengendalian yang paling tepat

 

 

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui Penyebab penyakit ND

b)  Untuk mengetahui teknik pengendalian yang tepat dari penyakit Newcastle Disease ( ND)

 

1.4 Manfaat

Penulis mengharapkan makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya serta bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang salah satu penyakit yang sering menyerang unggas

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Newcastle Disease ( ND)

            ND merupakan suatu penyakit yang menjadi masalah penting bagi dunia peternakan, karena penyakit ini memiliki tingkat morbiditas (penularan) dan mortalitas (kematian) yang sangat tinggi (mencapai 100%), penurunan produksi dan kualitas telur, gangguan pertumbuhan, waktu penyebarannya yang sangat cepat, biaya penanggulangan penyakit yang tinggi dan mendukung timbulnya penyakit pernapasan lainnya. ND dapat menimbulkan kerugikan ekonomi yang sangat besar bagi para peternak. Bahkan pada Negara yang telah berhasil mengendalikan penyakit ini masih harus mengalami kerugian ekonomi berkaitan dengan program vaksinasi dan pelaksanaan biosekuriti seperti pengujian berulang pada unggas-unggas yang ada untuk mempertahankan status “bebas ND” untuk tujuan perdagangan, baik untuk kebutuhan di dalam negeri maupun untuk ekspor impor.

 

2.2 Tanda Penyakit

Newcastle disease adalah penyakit yang tersifat kompleks sehingga isolat strain virus berbeda dapat menimbulkan variasi yang besar dalam derivat keparahan dari penyakit, termasuk pada spesies unggas yang sama.

Pada infeksi alami, masa inkubasi ND berkisar antara 2-15 hari (rata-rata 5-6 hari). Kecepatan timbulnya gejala bervariasi tergantung dari galur virus ND, jenis unggas, status kekebalan, adanya infeksi campuran dengan organisme lain, factor lingkungan, rute infeksi dan dosis virus.

Berdasarkan strain penyebab, ND dapat dibedakan dalam beberapa bentuk penyakit, yakni:

1)      Bentuk Penyakit dari Doyle

Merupakan penyakit yang bersifat akut dan fatal pada semua umur ayam, pertama kali dilaporkan oleh Doyle tahun 1927. Bentuk penyakit ini merupakan manifestasi dari strain velogenik viscerotropik ND (VVND) yang disebabkan oleh strain velogenik type Asia. Penyakit ditandai dengan hilangnya nafsu makan, diare yang kadang disertai darah, lesu, sesak nafas, megap-megap, ngorok, bersin, batuk, paralysis partialis atau komplit dan sekali-sekali tortikolis. Produksi telur turun atau terhenti sama sekali. Warna balung dan pial cyanosis (kebiru-biruan). Angka kematian 80 - 100%.

2)      Bentuk Penyakit dari Beach

Merupakan penyakit akut yang besifat fatal pada ayam semua umur, penyakit oni dilaporkan oleh Beach pada tahun 1942 dan 1946. Gejala respirasi dan syaraf lebih menonjol daripada bentuk velogenik viscerotropik. Bentuk penyaklit ini merupakan manifestasi dari strain velogenik-neurotropik (VNND), yang disebabkan oleh strain velogenik type Amerika. Gejala pernafasan seperti pada bentuk yang pertama, sedang gejala syaraf seperti kelumpuhan dan torticolis lebih banyak terjadi, Cyanosis pada pial dan balung juga terlihat dengan jelas. Produksi telur turun, sedangkan mortalitas 60 - 80%.

3)      Bentuk Penyakit dari Beaudette

Merupakan penyaklit pernafasan akut dan kadang menyerang system syaraf pada ayam umur muda, penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Beaudette dan Beach pada tahun 1946. Bentuk penyakit ini disebabkan oleh strain mesogenik. Gejala seperti batuk, sesak nafas, megap-megap dan penurunan produksi telur adalah gejala yang menonjol pada ayam dewasa. Angka kematian mencapai 10% pada anak ayam, sedangkan yang sembuh pertumbuhannya terganggu. Kematian pada ayam dewasa jarang terjadi. Pada ketiga bentuk di atas, telur ayam yang dihasilkan akan mengalami kelainan bentuk dan daya tetasnya sanyat rendah.

4)      Bentuk Penyakit dari Hitchner

Bentuk ini dilaporkan oleh Hitchner dan Johson tahun 1948 dan 1950, yang merupakan manifestasi dari strain lentogenik. Kelihatan gejala respirasi yang ringan dan penurunan produksi telur. Gejala syaraf biasanya tidak ada. Tidak menimbulkan kematian pada ayam dewasa maupun anak ayam.

(Fadilah dan Polana, 2011) menambahkan satu lagi bentuk penyakit yaitu bentuk penyakit yang bersifat asymptomatic enteric atau apathogenic yaitu tidak menyebabkan sakit dan tidak ada gejala klinis. Untuk mengetahui adanya penyakit bentuk ini harus melalui pemeriksaan laboratorium.

a

b

 

Beberapa gejala klinis penyakit ND : a) Kelumpuhan dan leher berputar, b) Kotoran berwarna kehijauan

 

c

d

e

 

Perubahan produksi telur yang disebabkan oleh strain virus Velogenik dan Mesogenik: c) Telur berwarna putih karena kekurangan pigmen, d) Permukaan telur kasar, e) Kerabang telur rapuh dan mudah pecah

2.3 Penularan dan Kematian

            Tingkat penularan penyakit ND dapat mencapai 100%. Penularannya pun dapat terjadi dari satu tempat ke tempat lain, dari satu hewan ke hewan lain maupun dari hewan ke manusia. Penularan penyakit dapat terjadi melalui saluran pernapasan dan pencernaan (Dirjen Peternakan, 2014) Penularan ND terutama melaui udara. Melalui batuk, virus mudah terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air minum, sepatu, pakaian dan alat-alat sekitarnya.

            Penularan dari satu tempat ke tempat lain dapat terjadi melalui alat transportasi dimana jika alat transportasi telah membawa unggas yang terinfeksi virus ND dari satu kandang kemudian alat transportasi tersebut digunakan lagi untuk mengangkut unggas sehat dari kandang lain tanpa disterilkan terlebih dahulu dapat menyebabkan unggas yang sehat tersebut terinfeksi karena virus ND dapat menempel pada bagian-bagian alat transportasi dan masuk ke dalam tubuh unggas yang sehat melalui saluran pernapasan atau pencernaannya. Ayam yang tertular ND akan megeluarkan virus melalui alat pernapasannya 1-2 hari setelah infeksi.  Selain melalui alat transportasi, penularan dari satu tempat ke tempat lain juga dapat terjadi melalui pekerja kandang. Pakaian dan tubuh pekerja harus disterilkan sebelum maupun sesudah masuk ke dalam kandang agar virus pada unggas yang menempel pada pakaian atau tubuh hilang sehingga tidak menular pada unggas sehat di kandang lainnya. Debu kandang dan angin yang membawa virus ND juga dapat menyebabkan terjadinya penularan. Penyebaran virus ND oleh angin bisa mencapai radius 5 km (Rahayu dkk, 2008) Penularan juga dapat terjadi melalui serangga dan burung yang merupakan reservoir ND. Makan dan karung pakan yang telah tercemar virus ND juga merupakan sumber penularan ND dari satu tempat ke tempat lain.

            Penularan dari satu hewan ke hewan lain dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang sakit, hasil seksresi dan ekresi hewan yang sakit seperti cairan mata, hidung, mulut dan ekskreta. Dapat pula melalui bangkai unggas yang terinfeksi virus ND. Virus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu bertahan dua bulan, bahkan dalam keadaan kering tahan labih lama lagi. Demikian pula virus yang mencemari litter dan perlengkapan kandang dan lain juga merupakan sumber penularan yang penting. Apabila tersembunyi di dalam tumpukan gabah kering (litter), virus ND bisa bertahan sampai lebih dari dua bulan.

            Ayam yang menderita penyakit ini akan menghasilkan telur yang mengandung virus ND, sehingga telur yang mengandung virus tersebut tidak akan bisa menetas. Penularan dari hewan ke manusia juga dapat terjadi namun jarang dan bersifat ringan. Penularan dapat terjadi melalui udara yang terhirup melalui saluran pernapasan saat bekerja di Laboratorium ketika memeriksa penyakit ini atau saat memberikan vaksin berupa vaksin aerosol pada unggas atau pekerja kandang yang menghirup debu yang tercemar virus ND.

            Tingkat kematian dari penyakit ND dapat mencapai 100%. Unggas yang telah mati harus dikubur atau dibakar untuk mencegah kontak dengan unggas lain yang dapt menyebabkan terjadinya penularan.

2.4 Kerusakan Organ

            Kerusakan organ yang disebabkan oleh penyakit ND diantaranya nekrosis (kematian jaringan) dan pendarahan pada mukosa usus, pendarahan pada sekal tonsil (percabangan usus buntu), petekhi yaitu pendarahan yeng menimbulkan bintik-bintik darah pada proventrikulus dan peradangan ovarium. Folikel ovarium mengalami hemoragik, membubur dan degeneratif. Organ-organ reproduksi lainnya mengalami hemoragik dan perubahan warna menjadi pucat (Tabbu, 2000) Terganggunya saluran reproduksi ini menyebabkan produksi telur juga terganggu.

f

g

h

 

f) Pendarahan pada sekal tonsil (percabangan usus buntu), g) petekhi pada proventrikulus, h) nekrosa pada usus

 

I

j

i) Peradangan ovarium, j) Perbesaran limfa

2.5 Pencegahan

            Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi terhadap peralatan kandang dan pekerja, penyemprotan kandang dengan desinfektan juga perlu dilakukan minimal sebulan sekali, unggas yang terinfeksi harus segera dipisahkan agar tidak menyebabkan penularan pada unggas sehat. Selain itu, pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian tambahan vitamin dan untuk meningkatkan nafsu makan sehingga daya tahan tubuh unggas meningkat untuk melawan virus ND serta pemberian antibiotic untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Dapat pula disediakan pemanas tambahan dalam kandang

Pencegahan yang paling efektif dalam menanggulangi Newcastle Disease adalah dengan vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan.

Manfaat melakukan vaksinasi terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus adalah mencegah kerugian ekonomi yang diakibatkan terjadinya kasus penyakit yaitu dengan menekan kematian, gangguan pertumbuhan dan penurunan produksi telur. Vaksinasi juga diharapkan dapat menekan penyebaran virus (shedding) dan kematian ayam yang peka terhadap infeksi virus penyakit.

Vaksin ND dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bentuk aktif dan inaktif. Vaksin aktif berisi virus yang telah dilemahkan sehingga tidak mengganggu kesehatan ayam. Yang tergolong vaksin jenis ini adalah vaksin ND strain F (daya kekebalan 3 bulan) dan Kumarov (daya kekebalan 6 bulan). Sedangkan vaksin inaktif berisi virus yang sudah mati, dengan daya kekebalan yang sedikit lebih singkat yaitu sekitar 2 bulan. Vaksin inaktif biasanya diberikan pada ayam-ayam dengan jumlah sedikit dan berumur muda. Vaksin aktif harus disimpan di tempat dengan suhu rendah (lemari es/termos es) dan sisa pemakaian tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan vaksin inaktif cukup disimpan di tempat teduh atau tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Berikut adalah beberapa contoh jenis vaksin ND :

a.       Strain Lentogenic (B1-Type)

1)      F strain, vaksin ini memiliki tingkat keganasan paling rendah dari strain lentogenic yang ada, dan paling efektif jika dilakukan secara individu.

2)      B1 strain (hitchner), vaksin ini lebih efektif dari F strain. Aplikasinya dilakukan melalui air minum atau disemprotkan. Pemberian vaksin ini biasanya dilakukan pada DOC, kemudian diikuti dengan vaksin tipe la sota pada umur 10-14 hari.

3)      La sota strain, salah satu strain yang sering digunakan untuk vaksin. Aplikasinya dilakukan dengan cara disemprotkan (spray) dan bisa digunakan untuk vaksin pertama atau booster.

b.      Strain Mesogenik

1)      Mukteswar strain, bersifat patogenik dan digunakan secara terbatas pada ayam yang sebelumnya telah divaksin dengan salah satu vaksin lentogenic.

2)      Hardfordshire (H) dan komorov (K) strains, dibuat dari strain yang kurang patogenik dari Mukteswar strain. Strain H digunakan dengan cara subcutaneous atau intramuscular.

3)      Roakin strain, vaksin ini sering disebut dengan wing-web-vaccines. Strain ini tidak bisa digunakan pada ayam muda karena masih memiliki kekebalan dari induknya (maternal immunity). Vaksin ini sebaiknya diberikan pada ayam yang sudah berumur delapan minggu.

Setiap pabrik pembuat vaksin memberikan beberapa petunjuk mengenai cara pemberian vaksin ND yang diproduksinya. Kadang-kadang petunjuk pemakaian vaksin ND antara pabrik satu dengan pabrik yang lain tidak sama karena memiliki metode dan bahan pembuat yang berbeda sehingga cara pemakaiannya juga berbeda

a)      Cara pemakaian vaksin ND strain F

·         Ayam umur 3-4 hari diberi vaksin strain F dengan meneteskan pada mata atau mulut sebanyak 1 tetes. Satu ampul yang berisi 50 dosis dilarutkan dengan 3 ml larutan garam phisiologis (NaCl phisiologis)

·         Strain F juga digunakan untuk ayam umur 4 minggu melalui tetes mata atau lubang hidung sebanyak 1 tetes atau bisa juga pada mulut sebanyak 2 tetes. Jumlah pelarutan sama seperti ayam umur 3-4 hari

·         Penggunaan vaksin ND strain F dapat diberikan pada ayam umur 2 bulan melalui tetes mata ataupun hidung sebanyak 1 tetes, dapat juga melalui mulut sebanyak 2 tetes

b)      Cara pemakaian vaksin ND strain K

·         Selain menggunakan strain F, ayam yang berumur 2 bulan juga bisa divaksin menggunakan strain K melalui injeksi (suntikan) di bagian intramuscular (otot) dada atau paha. Satu ampul vaksin strain K yang mengandung dosis 100 dilarutkan dalam 100 ml NaCl phisiologis. Setelah dilarutkan, setiap ayam disuntik sebanyak 0,5 ml

·         Ayam umur 4 bulan dapat divaksin dengan strain K melalui injeksi di bagian instramusculer. Satu ampul vaksin strain K yang mengandung dosis 100 dilarutkan dalam 100 ml NaCl phisiologis. Setelah dilarutkan, setiap ayam disuntik sebanyak 1 ml

·         Pelaksanaan vaksin diulang tiap 4 bulan sekali dengan vaksin yang sama (strain K)

c)      Cara pemakaian Pestos dan Sotasec

·         Pestos dan Sotasec dapat diberikan pada ayam umur 4 hari melalui tetes mata atau hidung. Pestos (dosis 100) dilarutkan dalam 5 ml aquadest dan setiap ekor ayam dapat divaksin sebanyak 1 tetes. Pada umur 4 minggu vaksin yang sama dapat diberikan melalui air minum dengan cara melarutkan Pestos (dosis 100) dalam 1 liter air bersih dan diberikan kepada ayam yang telah dipuasakan selama 2-3 jam sebelumnya.

·         Untuk ayam umur 4 bulan, vaksinasi dapat dilakukan dengan menggunakan Pestos ataupun Sotasec yang diberikan melalui air minum. Bila menggunakan Pestos, maka vaksin yang memiliki dosis 100 itu dilarutkan dalam 2 liter air bersih. Sedangkan Sotasec (dosis 100) dapat dilarutkan dalam 4 liter air bersih. Pelaksanaan vaksinasi dapat diulang tiap 4 bulan sekali.

Sebelum melakukan vaksinasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu

-        Hanya dilakukan pada ayam yang sehat

-        Dilakukan serentak pada ayam

-        Vaksin yang sudah dicampur dengan pelarut hanya mempunyai umur pemakaian 4 jam saja

-        Penggunaan vaksin disesuaikan dengan umur ayam

-        Pada waktu melakukan vaksinasi, hindari cahaya matahari langsung atau pemanas

-        Gunakan tempat minum dan air minum yang bersih dan tidak mengandung Klor atau zat-zat yang mematikan virus

-        Pengangkutan dan penyimpanan vaksin tetap dalam keadaan dingin

-        Untuk menghindari stress pada ayam dapat diberikan obat anti stress

-        Sisa-sisa vaksin dibuang di tempat yang aman

 

Tindakan pencegahan selain vaksinasi adalah sanitasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1)      Sebelum kandang dipakai, kandang dibersihkan kemudian dilabur dengan kapur yang dibubuhi NaOH 2%. Desinfeksi kandang dilakukan secara fumigasi dengan menggunakan fumigant berupa formalin 1 – 2% dan KMnO4, dengan perbandingan 1 : 5000

2)      Litter diupayakan tetap kering, bersih dengan ventilasi yang baik. Bebaskan kandang dari hewan-hewan vektor yang bisa memindahkan virus ND. Kandang diusahakan mendapat cukup sinar matahari

3)      Menghindari penggunaan karung bekas

4)      DOC harus berasal dari perusahaan pembibit yang bebas dari ND

5)      Di pintu-pintu masuk disediakan tempat penghapus hamaan, baik untuk alat transportasi maupun petugas

6)      Memberikan pakan yang cukup secara kuantitas maupun kualitas

Tindakan pengendalian untuk menekan penularan penyakit ND sangat diperlukan. Tindakan-tindakan tersebut, antara lain meliputi (Sisca, 2008): ayam yang mati karena ND harus dibakar atau dikubur, ayam penderita yang masih hidup harus disingkirkan, disembelih dan daging bisa diperjualbelikan dengan syarat harus dimasak terlebih dahulu dan sisa pemotongan harus dibakar atau dikubur, lalu lintas ayam ditutup, baik dalam keadaan mati atau hidup bagi peternakan yang terkena wabah ND, kecuali untuk kepentingan diagnosis, larangan menetaskan telur dari ayam penderita ND dan izin menetaskan telur harus dicabut selama masih ada wabah ND pada perusahaan pembibit, penyakit ND dianggap lenyap dari peternakan setelah 2 bulan dari kasus terahir atau 1 bulan dari kasus terakhir yang disertai tindakan penghapus hamaan. Tindakan pencegahan tidak dilakukan secara khusus terhadap manusia karena bersifat ringan dan jarang dijumpai

2.6 Pengobatan

            Sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk saat ini yaitu melalui pencegahan dan memberikan asupan gizi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Pemberian antiobiotik/antibakteri bertujuan untuk mengobati infeksi sekunder oleh bakteri. Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan jenis infeksi sekunder yang timbul. Selain itu perlu juga dilakukan pengobatan suportif untuk mempercepat kesembuhan jaringan yang rusak dengan pemberian multivitamin.

2.7 Prediksi Kesembuhan

            Kesembuhan dari penyakit ND sangat tergantung dari daya tahan tubuhnya sendiri. Itulah sebabnya ayam harus divaksin ND untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. Peluang kematian bagi ayam yang terinfeksi ND sebesar 98%. Jika ada yangg lolos (sembuh/tidak mati) pasti akan memiliki daya tahan terhadap penyakit ND seumur hidupnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

            Penyakit ND merupakan penyakit sangat yang menyerang hampir seluruh jenis unggas yang disebabkan oleh virus yaitu paramyxovirus. Penyakit ND merupakan masalah penting bagi dunia peternakan karena telah menyebar di seluruh dunia. Penyakit ND memiliki mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi, menyebabkan penurunan produksi telur dan daging serta biaya pengedalian yang besar. Penyakit ND dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu bentuk penyakit dari Doyle, Beach, Beaudette dan Hitchner dimana masing-masing bentuk disebabkan oleh strain virus yang berbeda-beda pula dan memiliki tingkat keganasan dan gejala klinis yang berbeda.

3.1 Kesimpulan

            Penyakit ND belum memiliki obat sehingga satu-satunya cara yang dapat dilakukan yaitu melalui pencegahan seperti dengan melakukan vaksinasi yang ketat. Prediksi kesembuhan bagi unggas yang sudah terinfeksi virus ND sangat kecil, yaitu hanya sebesar 2%.

 

3.2 Saran

Pemberian vaksin pada ayam harus dilakukan dengan benar agar vaksin bisa bekerja secara optimal untuk menjaga daya tahan tubuh ayam. Jika pemberian vaksin salah, ayam tetap bisa terkena penyakit meskipun sudah divaksin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dirjen Peternakan. 2014. Manual Penyakit Unggas. Jakarta. Subdit Pengamatan Penyakit Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan. wiki.isikhnas.com/images/d/dd/Manual_Penyakit_Unggas.pdf (23 Maret 2015)

Papaji. 2011. Penyakit Tetelo (Newcastle Desease) http://papaji.forumotion.com/t4882-penyakit-tetelo-newcastle-desease (24 Maret 2015)

Rahayu dkk. 2008 Penyakit Viral (ND, IBD & Marek’s) http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/03/PENYAKIT-VIRAL-UNGGAS.doc (22 Maret 2015)

Sisca, Margareta. 2008. Newcastle Disease Virus. https://mikrobia.wordpress.com/2008/05/16/newcastle-disease-virus/ (22 Maret 2015)

Terima kasih telah membaca artikel tentang MAKALAH PENCEGAHAN PENYAKIT ND PADA AYAM di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com