Operasi potong ekor lebih ke arah kosmetik atau kecantikan
penampilan. Pemilik yang berpengalaman dalam merawat anjing lebih memilih cara
ini sebagai bentuk kasih sayangnya pada hewan peliharaan. Tampilan ekor yang
tegak atau melingkar kesamping, merupakan suatu masalah yang paling sering
dikeluhkan oleh para pemilik anjing. Dimana performens/penampilannya tampak
kurang gagah atau sempurna. Jenis-jenis anjing banyak disukai yaitu
anjing-anjing peranakan, Herder-kampung, Boxer-kampung, Herder-Boxer atau
Pitbull. Anjing-anjing berburu ras lokal atau persilangan umumnya mempunyai
bentuk ekor melengkung ke atas atau melingkar, namun anjing yang kedudukan
ekornya lurus menggantung sepertti anjing-anjiong ras murni seperti Boxer,
Herder, dan anjing-anjing lainnya, tampilannya lebih gagah atau sempurna dan
sangat disukai. Anjing yang berpenampilan ekor tegak atau melingkar dianggap
kurang sempurna dan dapat mengganggu anjing pada saat berburu di hutan atau
belukar, sebab ekor tersebut sering ,menyangkut pada batang kayu dan ranting
atau belukar yang dapat menimbulkan rasa sakit (Wardana, 2002).
Untuk memotong ekor bisa dilakukan tindakan operasi
bedah minor, yaitu dengan cara memotong tendon di beberapa bagian dorsal ekor
hewan. Lurus dan melingkar atau berkeloknya ekor anjing ditentukan oleh
ruas-ruas tulang ekor, panjang/pendeknya tendon dan simetris tidaknya tendon di
bagian ekor.Anatomi ekor anjing terdiri dari tulang ekor atau os coccegealis
yang beruas-ruas. Tulang ekor dibungkus oleh otot-otot pembentuknya yang
terdiri atas muskulus sakrokaudalis lateralis, muskulus sakrokaudalis dorsali,
muskulus sakrokaudalis ventralis, muskulus interventralis (Getty, 1975).
Fossum (2002), Untuk keperluan mode, potong ekor harus
disesuaikan dengan standar bagi masing-masing ras. Namun demikian dalam praktek
hasil pemotongan berdasarkan standar seringkali tidak sesuai dengan keinginan
pemilik. Oleh karenanya perlu diambil kesempatan, kecuali pemilik menyerahkan
kepada dokter hewan harus mengingat standar internasional yang telah ada.
PENEMUAN KLINIS
Caudectomy atau tail docking (pemotongan sebagian ekor),
dimana dilakukan untuk mengikuti dengan bentuk standar hewan-hewan atau
tradisi, dimana secara etis dan koral masih diperdebatkan. Indikasi dari tail
docking atau caudectomy dari hal pemeriksaan dan pengobatan adalah jika terjadi
perubahan-perubahan akibat trauma, infeksi, tumor, dan apabila terjadi fistula
perianal. Ekor harus dipotong dari 2 sampai 3 cm dari batas normal dari
jaringan jaringan ketika menghilangkan tumor atau perubahan akibat dari trauma.
Pemotongan harus dilakukan dekat anus jika ujung ekor terjadi pengeluaran darah
secara chronik akibat dari berulang kali mengalami luka goresan/ luka lecet
atau kerusakan yang terus terjadi. Pemotongan didekat pangkal dianjurkan untuk
ekor avulsed (membengkok) dan jika diperlukan untuk ekor melipat akibat
pyoderma dan fistula perianal (Fossum, 2002).
Tail docking adalah operasi
kosmetik pada anaka anjing dilakukan pada umur antara 3 dan 5 hari. Secara
alami, anesthesia tidak harus diberikan; bagaimanapun, harus diberikan
pengertian yang baik pada pemilik akibat dari rasa sakit yang ditimbulkan dan
itu adalah ketentuan manajemen untuk dapat digunakan anastesi local, dengan
atau tanpa sedasi. Satu obat/ jenis untuk memulai sedasi dan analgesia dengan
pemberian diazepan secara intranasal (ke dalam hidung/ saluran pernapasan) (0,1
mg/100 g) diikuti 3 menit setelahnya diberikan ketamin ( 1mg/ 100 g) secara
intranasal dan lalu 5 menit kemudian berikan satu jenis obat anastesi local
secara ring block proximal pada waktu mau melakukan incisi. Jika tail docking
tidak dilakukan selama satu minggu pertama umurnya, maka pemotongan harus
ditunda sampai anak anjing berumur 8 sampai 12 minggu dan dapat dilakukan
penggunaan anastesi umum. Panjang ekor yang diinginkan harus ditentukan
berdasarkan yang ditunjuk untuk bentuk standar jenis-jenis anjing dan berikan
nasehat dengan pemilik. Penyembuhan setelah tail docking pada anak anjing
biasanya tanpa ada komplikasi. Anak anjing jarang mengalami iritasi pada tempat
yang dioperasi, tetapi pada anjing betina akan dapat menjilat sehingga
melepaskan jahitan dalam beberapa hari (Bojrab, 1975).
Tail docking pada anjing dewasa
lebih dari 1 minggu dibutuhkan anastesi umum atau epidural. Tempat yang akan
dibedah harus diamati dari adanya bengkak, cairan, peradangan dan sakit.
Penyembuhan setelah dilakukan tail docking tidak ada komplikasi jika
terjadiketegangan kulit yang berlebihan dan menghindari trauma. Tempat yang
harus dipotong harus dijaga dengan membalut atau jika diperlukan pasanglah alat
untuk merestrain. Komplikasi yang terjadi termasuk infeksi, menumpukkan cairan,
jaringan parut, kambuhnya fistula dan trauma sphincter anal dan rectal. Incisi
tempat penumpukan cairan setelah dipotong sebagian dapat menyembuhkan penyakit
kedua, dimana biasanya pada bekas luka hanya sedikit tumbuh bulu. Potongan
kembali mungkin perlu untuk mengurangi iritasi dan memperbaiki penampilan (Fossum,
1997).
|
MATERI
Persiapan Alat-alat Operasi
Alat yang digunakan meliputi :
-
Scalpel dan blade
-
Gunting lurus
-
Gunting bengkok
-
Needle holder
-
Needle
-
Pinset anatomis
-
Pinset chirurgis
-
Dook steril
-
Dook klem
-
Tampon
-
Benang catgut dan cotton
secukupnya
-
Kapas secukupnya
Persiapan Obat-obatan dan
Kemikalia
Obat dan kemikalia yang diperlukan dalam operasi
ini antara lain:
-
Atropin sulfat 0,025% dosis
0,02-0,04 mg/kg BB
-
Ketamin 10% dosis 10-40 mg/kg
BB
-
Xilazin 10% dosis 2-3 mg/kg BB
-
Larutan penicili-streptomicin
-
Ampisilin 10%
-
Alkohol 70%
-
Yodium tincture
-
Salep Betadine
METODE
Persiapan Operasi
Sebelum melakukan operasi,
baik operator maupun co-operator harus terlebih dahulu melepas semua asesoris
yang dapat menggangu jalannya operasi.Tangan operator dan co-operator harus
steril dalam melakukan operasi untuk menghindari adanya infeksi bawaan dari
luar tubuh hewan. Tangan dicuci dari telapak tangan hingga mencapai siku dengan
menggunakan air bersih dan sabun, setelah itu dapat dicuci kembali dengan
larutan alkohol 70%.
Persiapan Hewan
Sebelum operasi dilaksanakan,
pasien yang telah diperiksa keadaan fisik dan keadaan darah rutin dipuasakan
terlebih dahulu selama 8-12 jam yang bertujuan untuk menghindari dampak
pemberian anastesi dan juga untuk membersihkan saluran cerna sehingga
memudahkan dalam melakukan pembedahan. Hewan dimandikan dan dicukur bulu di
sekitar daerah yang akan dioperasi dua jam sebelum operasi dilakukan. Pasien
ditimbang untuk menentukan dosis obat yang digunakan. Premedikasi yang
digunakan adalah atropine sulfat dengan dosis 0,04 mg/kg bb secara subkutan. 10
(sepuluh) menit kemudian dilanjutkan dengan pemberian ketamin dengan dosis
10-40 mg/kg bb, xilazin dengan dosis 2-3 mg/kg bb secara intra muscular.
Setelah pemberian anastesi. Frekwensi nafas dan jantung diperiksa setiap 5
menit sekali sampai pembedahan selesai (Tilley dan smith,2002)
Pelaksanaan Operasi
1. Anestesi Umum
Pasien yang
teranastesi diletakkan di atas meja operasi dengan posisi lateral recumbency.
Selanjutnya dilakukan pencukuran bulu pada daerah yang akan dilakukan
penyayatan dan didisinfeksi dengan alkohol 70 % dan Iodium tincture 3 %. Pemberian ketamin
dengan dosis 10-40 mg/kg BB, xilazin dengan dosis 2-3 mg/kg BB secara
intramuskular. Sebelumnya diberikan premedikasi dengan antropin sulfat
0,025 % secara sub cutan. Cooperator memantau frekwensi kerja jantung dan
nafas. Stadium 3 plane 3 ditandai dengan respirasi abdominal dengan amplitude
yang minimal, bola mata terletak di tengah, jaw tension menghilang dan reflek
pedal hilang sama sekali yang berarti hewan tersebut telah teranestesi sempurna
dan siap untuk dioperasi.
|
2. Teknik Operasi
Tail docking dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
Tail docking sebagian
(partial) :
Ekor yang terlilit kedistal hanya sedikit atau selipan
kedalam sebagian pemeriknya gunakan sarung tangan dan tutup rapat dengan pita.
Jepit semua area yang dekat tempat yang akan dipotong dan lakukan desinfeksi
untuk melakukan pembedahan. Posisi pasien adalah dalam posisi parianal atau lateral
recumbency. Posisikan alat untuk menghentikan pendarahan secara proximal pada
tempat yang akan dipotong. Tarik kulit ekor kearahpangkal ekor, unakan double V
incisi pada distal kulit untuk tempat untuk intervetebral yang ingin dipotong. Orientasi V untuk membuat kulit tertutup
ke dorsal dan ventral sehingga akan terlihat lebih panjang dari keinginan
ukuran ekor yang akan dipotong. Kenali dan ligasi medial dan lateral arteri dan
vena, tempat yang dipoton sedikit ke cranial. Incisi jaringan lunak sidikit
kedistal pada tempat vertebral yang diinginkan dan ekor yang tidak menyambung
kedstal, dengan sebuah mata scalpel. Jika terjadi pendarahan, letakkan suatu
alat ligasi melingkar disekeliling uung distal dari sisa ekor atau lakukan
ligasi di pembuluh darah caudal. Tutuplah jaringan subcutaneous dan otot
setelah dilakukan pembukaan vertebrae (tulang belakang) dengan menggunakan
jahitan interrupted (contoh; 3-0 polydioxanone atau polyglyconate). Posisi
kulit dorsal pada saat akhir penutupan di caudal vertebrae. Keadaan penutupan
kulit ventral sangat diperlukan untuk memberikan kaedaan kulit tanpa terjadi
tegangan. Tutuplah tepi kulit dengan menggunakan benang (3-0 atau 4-0 nilon
atau polypropylene).jagalah tempat yang dipotong dengan balutan atau dengan memasang
Elizabeth collar pada kepala hewan.
Tail docking seluruhnya (complit) :
|
https://public-api.wordpress.com/bar/?stat=groovemails-events&bin=wpcom_email_click&redirect_to=https%3A%2F%2Flintasbatasnet.wordpress.com%2F2019%2F10%2F28%2Fwakasad-ikuti-mandalika-gowes-2019-sambil-menikmati-indahnya-alam-kuta-lombok%2F&sr=1&signature=deb10ff73e73e62e1c18bfa1fb925f65&user=147779100&_e=eyJlcnJvciI6bnVsbCwiYmxvZ19pZCI6MTQ1MDczMjA2LCJibG9nX2xhbmciOiJpZC1JRCIsInNpdGVfaWRfbGFiZWwiOiJ3cGNvbSIsImVtYWlsX25hbWUiOiJlbWFpbF9zdWJzY3JpcHRpb24iLCJfdWkiOjE0Nzc3OTEwMCwiZW1haWxfaWQiOiIxOWE0Mzg2Njc4YmNhODdhYTg2ZTkzMWM2ZDQ2YTk4MSIsImRhdGVfc2VudCI6IjIwMTktMTAtMjgiLCJkb21haW4iOiJsaW50YXNiYXRhc25ldC53b3JkcHJlc3MuY29tIiwiZnJlcXVlbmN5IjoiMCIsImRpZ2VzdCI6IjAiLCJoYXNfaHRtbCI6IjEiLCJsb2NhbGUiOiJpZCIsImFuY2hvcl90ZXh0IjoiaHR0cHM6XC9cL2xpbnRhc2JhdGFzbmV0LndvcmRwcmVzcy5jb21cLzIwMTlcLzEwXC8yOFwvd2FrYXNhZC1pa3V0aS1tYW5kYWxpa2EtZ293ZXMtMjAxOS1zYW1iaWwtbWVuaWttYXRpLWluZGFobnlhLWFsYW0ta3V0YS1sb21ib2tcLyIsIl9kciI6bnVsbCwiX2RsIjoiXC94bWxycGMucGhwIiwiX3V0Ijoid3Bjb206dXNlcl9pZCIsIl91bCI6Im1haGZ1ZHZldCIsIl9lbiI6IndwY29tX2VtYWlsX2NsaWNrIiwiX3RzIjoxNTcyMjUzOTIyMDc3LCJicm93c2VyX3R5cGUiOiJwaHAtYWdlbnQiLCJfYXVhIjoid3Bjb20tdHJhY2tzLWNsaWVudC12MC4zIiwiYmxvZ190eiI6IjciLCJ1c2VyX2xhbmciOiJpZCJ9&_z=z
|
a. Tail docking pada anak anjing (1 (satu)
minggu) :
Tail docking adalah operasi
kosmetik pada anka anjing dilakukan pada umur antara 3 dan 5 hari. Secara
alami, anesthesia tidak harus diberikan; bagaimanapun, harus diberikan
pengertian yang baik pada pemilik akibat dari rasa sakit yang ditimbulkan dan
itu adalah ketentuan manajemen untuk dapat digunakan anastesi local, dengan
atau tanpa
sedasi (gambar. 1).
|
|
1. Tempat yang akan dipotong dipersiapkan
yaitu dicukur bulu dan didesinfektan seperti biasanya.
2. kulit ditekan ke arah depan, agar kulit
yang tertinggal lebih panjang dari tulang ekor. Ini dimaksudkan untuk
mempermudah menjahit atau menutup luka operasi.
3. pemotongan bisa dengan scalpel, gunting
atau dengan gunting kuku anjing, pendarahan yang terjadi di tampon yang
biasanya terjadi disisi lateral dari pangkal ekor dan satu disebelah medial
yang diatasi dengan kauterisasi.
4. Jahitan dilakukan dengan pola simple
interrupted dengan benang nilon, kemudian dioleskan iodium tinctur dan dibalut
dengan perban. Pembalut tidak dibolehkan diikat terlalu kencang.
b. Teknik bedah
tail docking pada anak anjing (1 (satu) bulan):
Suruhlah asisten merestrain anak anjing. Jepit dan
sediakan tempat yang aseptis untuk melakukan pemotongan. Tarik kulit ekor
kearah pangkal ekor, lumpuhkan ekor antara ibu jari dan jari telunjuk, dan
pergunakan tekanan untuk membantu mengkontrol terjadi hemoragi. Palpasi pada
tempat potongan yang diinginkan. Potong ekor antar batasan caudal vertebrae
dengan menggunakan gunting mayo, ujung jarum penghiyas (nail trimmers), mata
scalpel, atau sebuah pemotong ekor (tail docker/ cutter). Kita dapat
menggunakan gunting untuk bantuan melakukan penarikan kulit. Letakkan mata
pisau secara ventral pada saat memotong tempat yang diingkan. Kedudukan mata
pisau dorsal lebih kedistal membentuk sudut miring. Lingkaran/ putar mata pisau
ke dalam posisi garis tegak lurus saat mempertahankan dengan kuat hubungan
kulit untuk mendorong kulit ke cranial, selesai memotong pada bagian
intervetebral, control hemoragi dengan tekanan atau electrocautery.
Perpanjangan penarikan kulit berakhir pada sisa ekor, ukurlah ukuran ekor yang
telah dipotong dan jika diperlukan amati lebih lama. Tutup tepi kulit kira-kira
dengan dua atau tiga benang nylon atau polypropylene.
c. Tail docking pada anjing dewasa (3 bulan ke atas) :
1.
Tentukan tempat pemotongan dan adakan
persiapan operasi termasuk persiapan untuk anestesinya.
|
2.
Anestesi
bisa lokal ditambah penenang; regional anestesi seperti epidural anestesi atau
anestesi umum.
|
3. Sebelum dipotong dilakukan pemasangan dook
steril, torniquet yaitu dengan bahan plastik/karet supaya
mengurangi/menghilangkan pendarahan.
4. Kulit diincisi pada bagian distal dari
tempat pemotongan tulang.
5. Lakukan preparasi pada jaringan dibawahnya
ke arah proksimal sampai ditempat pemotongan, cari pembuluh darah disebelah
lateral, kemudian diligasi dengan cat gut.
6. Pemotongan tulang ekor diusahakan tepat di
intercoccygeal, kendorkan torniquet
kalau masih ada pendarahan. Perbaiki
dulu, kalau terpaksa gunakan kauterisasi.
7. Sisa muskulus dilipat ke atas dan dijahit,
kulit dibentuk setengah lingkaran dan dijahit.
8. Terakhir dilakukan pemerbanan dengan kasa.
|
|
Setelah opersi selesai
dilakukan daerah bekas sayatan dibersihkan dan disinfeksi dengan Iodium
tincture 3 %. Diatas luka yang telah dijahit ditaburkan Wonder dust atau swaat,
ke dalam luka disemprotkan Penicllin oil. Pasien disuntikkan Procain Penicillin
G secara intra muskular dan diinjeksi vitamin B Kompleks. Pasien dimasukkan ke
dalam kandang yang bersih dan kering, luka operasi dijaga kebersihannya,
jahitan dibuka setelah luka operasi kering dan pada bekas operasi diolesi
iodium tinctur 3 %. Untuk anak anjing sebaiknya dilakukan pasangan Elizabeth collar.
Pemerbanan dipertahankan
selama tujuh hari, selanjutnya diteruskan dengan pemerbanan kedua sampai
benar-benar sembuh baru dibuka.
|
DISKUSI
Tail docking adalah istilah yang digunakan untuk
pemotongan ekor, dimana dilakukan untuk mengikuti dengan bentuk standar
hewan-hewan atau tradisi, dimana secara etis dan koral masih diperdebatkan.
Ekor harus dipotong dari 2 sampai 3 cm dari batas normal dari jaringan jaringan
ketika menghilangkan tumor atau perubahan akibat dari trauma. Pemotongan harus dilakukan
dekat anus jika ujung ekor terjadi pengeluaran darah secara chronik akibat dari
berulang kali mengalami luka goresan/ luka lecet atau kerusakan yang terus
terjadi. Pemotongan didekat pangkal dianjurkan untuk ekor avulsed (membengkok)
dan jika diperlukan untuk ekor melipat akibat pyoderma dan fistula perianal.
Indikasi pemotongan ekor
dilakukan untuk tujuan mode atas permintaan pemilik. hal ini disebabkan karena
adanya lesi pada bagian ekor yang sudah tidaka dapat disembuhkan (gangrene),
supaya tidak menjalar ketempat lain. Pelaksanaan potong ekor dapat dilakukan
pada umur kurang dari satu minggu,umur satu bulan dan 3 bulan keatas. Untuk
umur kurang satu manggu ini lebih aman,lebih mudah pelaksanaannya dan tanpa
anastesidan sedikit pendarahan. Indikasi dari caudectomy dari hal pemeriksaan
dan pengobatan adalah jika terjadi perubahan-perubahan akibat trauma, infeksi,
tumor, dan apabila terjadi fistula perianal.
Komplikasi yang terjadi
termasuk infeksi, menumpukkan cairan, jaringan parut, kambuhnya fistula dan
trauma sphincter anal dan rectal. Incisi tempat penumpukan cairan setelah
dipotong sebagian dapat menyembuhkan penyakit kedua, dimana biasanya pada bekas
luka hanya sedikit tumbuh bulu. Potongan kembali mungkin perlu untuk mengurangi
iritasi dan memperbaiki penampilan
KESIMPULAN
Tail docking adalah istilah
yang digunakan untuk pemotongan ekor, dimana dilakukan untuk mengikuti dengan
bentuk standar hewan-hewan atau tradisi, dimana secara etis dan koral masih
diperdebatkan. Operasi potong ekor lebih ke arah kosmetik atau kecantikan
penampilan. Pemilik yang berpengalaman dalam merawat anjing lebih memilih cara
ini sebagai bentuk kasih sayangnya pada hewan peliharaan. Tail dapat dilakukan
dengan 2 metode; partial atau sebagian dan complit atau seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bojrab M. J. (1975). Current
Techniques in Small Animal Surgery. Lea and Febriger, Philadepia.
Fossum, T. W. (2002). Small Animal Surgery. Mosby inc, USA .
Fossum, T.W., C.S. hedlund, D.A. Hugle, A.L. Johnson, M.D. Willard,
and G.L.. Carroll. 1997. Small Animal Surgery. Mosby Singapore
Getty, R. 1975 Sisson and Grossmans-The Anatomy of the Domestic
Animal,
volume 2, fifth edition. WB SaundersLondon .
volume 2, fifth edition. WB Saunders
Wardana, W. 2003. Bedah Salon
: Meluruskan Ekor pada Anjing Berburu. Jvet
Vol 4(2) 2003
Terima kasih telah membaca artikel tentang Caudectomy atau tail docking di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.