google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 Hernia Muscularis ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Hernia Muscularis




            Hernia muscularis adalah suatu keadaan dimana penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah (Locus minoris resistentiae) itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi didaerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari musculus. Makanya orang sering menyebut hernia muscularis (Anonimous, 2009). Pada hewan muda terjadinya hernia muscularis terkait dengan proses terbentuknya jaringan ikat baru dari musculus dan mempunyai cincin akibat perlukaan yang disebabkan berkelahi, digigit binatang lain, dan tertembak. Sehingga terjadi penonjolan ditempat lemah ini tidak terasa nyeri. Tapi ada kalanya timbul rasa nyeri pada benjolan itu. Nyeri biasanya terasa bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia yang mengakibatkan pembuluh darah disekitarnya terjepit. Jepitan tersebut akan menimbulkan rasa nyeri yang pada akhirnya bisa menyebabkan kematian pembuluh darah.
            Reksoprodjo, 2002 juga mengatakan hernia dapat dibedakan atas beberapa jenis. Penamaannya disesuaikan menurut letaknya. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipat paha. Jenis ini merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut. Bila terjadi dipaha disebut hernia femoralis, dipusar dinamai hernia umbilikalis, disekat rongga badan dijuluki hernia diafragmatika, dan dimusculus dinamakan hernia muscularis. Hernia dapat terjadi pada hewan muda, terutama jantan dibandingkan betina. Ini terjadi karena adanya perbedaan proses perkembangan alat reproduksi jantan dan betina semasa janin. Pada janin jantan, testis turun dari rongga perut menuju skrotum pada bulan ketujuh hingga kedelapan usia kehamilan.
            Sebenarnya tidak semua hernia harus dioperasi bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga / korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. pada hewan muda reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada hewan muda lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui operasi (Anonimous, 2008)







Indikasi Hernia Muscularis
            Indikasi hernia muscularis pada prinsipnya adalah operasi yang dilakukan pada hewan-hewan kesayangan / hewan-hewan peliharaan yang biasanya dalam keadaan terjadi penonjolan pada bagian musculusnya yang disebabkan digigit binatang lain, berkelahi, tertembak, sehingga terbentuk jaringan ikat dan cincin yang menyebabkan jaringan ikat dari musculus tadi menonjol. Maka sebaiknya hewan harus diperiksa untuk menentukan keparahan dari hernia muscularis (Fossum, 2002).

Pemeriksaan Klinis
            Daerah yang mengalami hernia terdapat benjolan pada kulit, bulu agak kusam.

Persiapan Pra Operasi
·         Persiapan Operasi
Sebelum operasi pasien telah diperiksa keadaan secara umum, Hewan dimandikan dan dilakukan pencukuran bulu didaerah yang akan dioperasi. Berat badan ditimbang untuk menentukan dosis yang akan digunakan
·         Persiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pembedahan adalah: meja operasi, spuit 3 cc, scalpel, pinset anatomis dan serurgis, arteri klem, needle holder, needle, allis forceps, gunting, retractor, duc klem, drapping, tampon dan sarung tangan, sedangkan bahan yang digunakan adalah benang nilon, catgut, alcohol 70 %, iodium tincture 3 %, atropine, lidocain, penicillin oil dan kristal serta vitamin B-komplek.

Persiapan Operator dan Co-operator 
            Sebelum melakukan operasi, operator dan co-operator mencuci tangan dari ujung jari sampai kesiku dengan sabun dan dibilas dengan air bersih. Tangan dibersihkan dengan handuk bersih kemudian desinfeksi dengan alcohol 70 % lalu operator dan co-operator mengenakan sarung tangan dan pakaian untuk bedah. Keadaan asepsi tersebut dipertahankan hingga operasi selesai.





Anastesi
            Anastesi lokal 2 mg / 20 kg BB dengan menggunakan metode ring block (Brander. dkk, 1991).

Teknik operasi
            Pasien yang telah teranestesi diletakkan pada posisi lateral recumbency pada meja operasi daerah yang akan diincisi terlebih dahulu didesinfeksi dengan alcohol 70 % dan iodium tincture 3 %. Incisi pertama dilakukan pada permukaan kulit (kantong hernia muscularis) sepanjang penonjolan demikian juga jaringan subkutannya. Kulit dan jaringan subkutan diretraksikan dengan allis forcep, fascia latae diiris pada sepanjang tepi penonjolan hernia muscularis.
            Setelah fascia diiris akan tampak penonjolan musculus dan cincin hernia muscularis. Penonjolan dari musculus tersebut diklem pakai arteri klem. Kemudian dipotong memakai gunting lurus, setelah itu direposisi kembali kedudukan semula secara manual. Setelah direposisi kemudian difiksasi atau distabilkan. Lakukan penjahitan pada bagian musculus yang mengalami pemotongan akibat hernia muscularis tersebut dengan menggunakan benang catgut dengan pola jahitan simple continous sedangkan kulit dijahit dengan benang nilon menggunakan pola simple interrupted (Hickman dan Walker, 1980). Setelah operasi selesai daerah incisi diberi iodium tincture 3 % dan kedalam luka disemprotkan penisilin oil.

Perawatan Pasca Operasi
R/
Amoxan                      mg       160                         
As. Mafenamat           mg       160              
CTM                           tab       ½      
B-Complek                 tab       ½
m.f.pulv.d.t.d da in caps No. XV
S. t. dd caps I
                                            Paraf

R/
Bioplacenton tube I
S.u.e
  Paraf

PEMBAHASAN

            Telah dilakukan operasi hernia muscularis pada seekor kambing yang berumur  ± 3 tahun, jenis kelamin betina dengan berat badan 20 kg, bulu berwarna hitam putih. Kondisi tubuh tidak gemuk dan tidak kurus, jinak, frekuensi nafas 24 x / menit, frekuensi pulsus 120 x / menit, suhu tubuh 38,5 ยบ C, turgor normal, bulu agak kusam, cermin hidung basah, dingin, selaput lendir mata normal.
            Anastesi pada operasi ini adalah anastesi lokal Lidocain 2 mg / kg BB dengan metode ring block dimana bagian yang akan  dioperasi di injek keliling secara IM sehingga obat bekerja lokal. Tujuan diberikan anastesi lokal dari segi ekonomi hemat dan tidak memberatkan pemilik pasien, hernia muscularis pada kambing dapat dilakukan hanya dengan anastesi lokal, dikarenakan kambing tidak menimbulkan rasa tidak aman saat operasi berlangsung, kecuali kucing dan anjing. Sehingga anastesi lokal menjadi pilihan. (Fossum, 2002)
            Incisi pertama dilakukan pada permukaan kulit (kantong hernia muscularis) sepanjang penonjolan demikian juga jaringan subkutannya. Kulit dan jaringan subkutan diretraksikan dengan allis forcep, fascia latae diiris pada sepanjang tepi penonjolan hernia muscularis. Setelah fascia diiris akan tampak penonjolan musculus dan cincin hernia muscularis. Penonjolan dari musculus tersebut diklem pakai arteri klem. Kemudian dipotong memakai gunting lurus, setelah itu direposisi kembali kedudukan semula secara manual. Setelah direposisi kemudian difiksasi atau distabilkan. Lakukan penjahitan pada bagian musculus yang mengalami pemotongan akibat hernia muscularis tersebut dengan menggunakan benang catgut dengan pola jahitan simple continous sedangkan kulit dijahit dengan benang nilon menggunakan pola simple interrupted (Hickman dan Walker, 1980). Setelah operasi selesai daerah incisi diberi iodium tincture 3 % dan kedalam luka disemprotkan penisilin oil.
            Penyakit hernia muscularis akan meningkat sesuai dengan penambahan umur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga dari jaringan ikat musculus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan didalam musculus. Hernia dikatakan berbahaya kalau sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia. Bila tidak segera ditangani bisa menyebabkan berbahaya. Karena itu apabila diduga ada hernia sebaiknya segera konsultasi ke dokter (Anonimous, 2009)



KESIMPULAN

Hernia muscularis merupakan suatu keadaan dimana penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari musculus. Sehingga harus diambil tindakan operasi, untuk mengembalikan fungsi senormal dan secepat mungkin yang bertujuan memulihkan pasien pada keadaan normal dari suatu penonjolan (hernia muscularis) akibat dari gigitan binatang lain.


























DAFTAR PUSTAKA

1.      Anonimous 2008. Benjolan Hilang Timbul Tanda Hernia,
62c78b992076c33&amp.
2.      Anonimous 2009. Benjolan Hilang Timbul Tanda Hernia,
3.      Anonimous 2009. lebih jauh tentang hernia. http://www.yamaha-vega.or.id/discussion.
php?action=thrad&id=THO612200002&Fldpage=
4.      Anonimous 2009. pengobatan hanya dengan pembedahan. http://www.jambi.independent.
co.id/home/modules.php?name=news&file=article&sid=3767
5.      Brander,G.C.D.M.Pugh and R.J.Bywater.1991. Verterinary Applied Pharmacology and Therapeutics 5th ed Baillere Tindal Limited, London
6.      Fossum, T.W.2002. Small Animal Surgery. Second Edition. Mosby, USA.
7.      Hickman, J.&R.G Walker 1980. AnAtlas Veterinary Surgery Second Edition. John Wrigh & Son. Ltd. Philadelphia.
8.      Reksoprodjo,S. 2002. Kumpulan Ilmu Bedah. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Terima kasih telah membaca artikel tentang Hernia Muscularis di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com