google-site-verification=I3gsFmhNnwraRTClYNy7Zy_HRGb_d1DkfDUi6e1xs34 PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN ~ Medik Veteriner Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

 

PROGRAMA

PENYULUHAN PERTANIAN

 

 

WKPP / DESA :

1.        MESJID YAMAN

2.        MESJID KEUMANGAN

 

TAHUN 2022

 

 

 

DISAHKAN OLEH :

KOORDINATOR BALAI PENYULUHAN PERTANIAN

KECAMATAN MUTIARA

 

 

 

Koordinator Balai Penyuluhan

Kecamatan Mutiara

 

Disusun di Mutiara

Pada Tanggal,  18 Oktober  2021

Penyusun,

 

 

 

M. Husin

NIP. 19671231 201406 1 039

 

 

 

 

Drh. Mahfud

NIP. 19840621 202121 1 002

 

 

KATA PENGANTAR

 

            Program Penyuluh Pertanian WKPP Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Kecamatan Mutiara Tahun 2021 adalah suatu rangkaian rencana kegiatan penyuluh pertanian yang memuat keadaan, masalah, tujuan, cara mencapai tujuan, strategi dan kebijakan serta prioritas Program pembangunan Pertanian dalam satu tahun anggaran yakni tahun 2021.

            Program Penyuluh Pertanian ini di susun secara partisifasi, pokok-pokok permasalahan, potensi, peluang dan tantangan harus dihadapi pada saat ini dan masa yang akan datang.

            Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Programa Penyuluh Pertanian ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Programa penyuluh Pertanian tahun 2021 ini bermanfaat bagi lajunya pertumbuhan sektor Pertanian di Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.

 

                                                                                        Mutiara, 18 Oktober 2021

                                                                                                    Penyusun

 

 

                                                                                                 ( drh, Mahfud )

                                                                                           Nip. 19840621 202121 1 002

                                                                            

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………… iv

 

BAB I             PENDAHULUAN………………………………………………………… 1

 

BAB II            KEADAAN UMUM  ………………………………………………….. 4

2.1     Keadaan Fisik Wilayah ……………………………………....  4

2.2.         Keadaan Demografis.....…………………………………… 5

2.3.         Keadaan Sosial Ekonomi.....……………………………... 5

2.4.         Keadaan Pertania……….....……………………………………  6

2.5.         Keadaan Kelembagaan Pertanian ………………........ 10

BAB III          TUJUAN ..………………………………………………………………… 11

                        3.1.     Tujuan Umum Program Penyuluhan ……........……….. 11

                        3.2.     Tujuan Khusus Program Penyuluhan ……….........…….. 11

BAB IV          MASALAH …………………………………………………………….... 12

                        4.1.     Masalah Yang Bersifat Perilaku …………................... 12

4.2.     Masalah Yang Bersifat Non Prilaku .........................14

BAB V           RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

5.1. Rencana Kegiatan Penyuluhan ................................... 15

5.2. Rencana Kegiatan Fasilitasi ....................................... 15

BAB VI           PENUTUP

6.1. Kesimpulan..........................................................  19

6.2. Saran.....................................................................  20

DAFTAR PUSTAKA  .......................................................................

 

DAFTAR TABEL

 

No                                                        Judul Tabel                                                 Hal

1.                  Tabel 1. Jumlah luas areal tanaman komoditas tanaman panan

Di mesjid yaman dan mesjid keumangan  2021                                              6

2.                  Tabel 2. Matriks analisa masalah perilaku budaya di  Mesjid 

 Yaman dan Mesjid Keumangan 2021                                                            12

3.                  Tabel 3. Data Jumlah Penduduk di Mesjid Yaman dan  Mesjid

Keumangan  2021                                                                                           22

4.                  Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Mutiara            

 Berdasarkan  Derajat  Pendidikan Tahun 2021                                             22

5.                  Tabel 5. Data Jumlah KK penduduk Mesjid Yaman dan Mesjid                                              Keumangan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tahun 2021                               22

6.                  Tabel 6. Jumlah Luas Lahan Sawah dan Lahan Darat Di

Kecamatan Mutiara 2021                                                                                22

7.                  Tabel 7. Jumlah Luas Lahan Sawah berdasarkan jenis pengairan

 yang ada di Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan                                     23

  

                                                                                                                                      I.             PENDAHULUAN

 

Pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan efisien menuntut adanya suatu perencanaan dan penentuan target sasaran yang jelas dan terukur. Dalam ruang lingkup ilmu manajemen, aspek perencanaan mempunyai peranan yang sangat krusial. Oleh karena itu perencanaan pelaksanaan penyuluhan merupakan suatu keniscayaan yang harus ditempuh manakala tujuan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani ingin tercapai. Perencanaan penyuluhan yang tertuang dalam rencana programa merupakan langkah awal dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penyuluhan untuk kurun waktu tertentu.

Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secarasis tematis untuk memberikan arah dan pedoman, sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian dengan kontent yang spesifik lokalita dan strategis. Serta mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani.

Kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian harus mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dalam memberikan dukungan terhadap programprogram pertanian lainnya. Dengan adanya progarama penyuluhan pertanian  secara khusus ditujukan untuk mengarahkan pola, dan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah dan terpadu. Memuat segala aspek yang dibutuhkan terutama dalam meningkatan kualitas sistem penyuluhan pertanian dewasa ini.

Mengingat penyuluhan merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memajukan kesejahteraan umum. Secara interen didalamnya mengandung maksud untuk memenuhi hak azasi setiap warganegara. Dalam ruang lingkup pembangunan pertanian, peranan penyuluhan mempunyai posisi yang penting. System penyuluhan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan sandang serta bahan baku industri.

Memperluas lapangan kerja dan usaha, serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani. Secara makro pelaksanaan system penyuluhan harus berorientasi pada :

1.    Pengentasan masyarakat dari belenggu kemiskinan khususnya bagi masyarakat pedesaan

2.    Meningkatkan pendapatan masyarakat pertanian yang bertujuan secara agregat meningkatkan dan mamajukan pendapatan nasional

3.    Menjaga kelestarian dan keberlangsungan lingkungan hidup dan ekosistem, serta sumberdaya hayati.

Dengan pelaksanaan system penyuluhan yang baik, terpola, tersusun, dan tepat serta akurat. Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang produktif berupa peningkatan indikator-indikator dalam sektor pertanian pada umumnya, dan sub sektor pertanian tanaman pangan, hortikulutra, perikanan/peternakan dan kehutanan, pada khususnya. untuk melaksanakan system penyuluhan yang efektif dan efisien beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan adalah:

a.     Komponen sumberdaya manusia yang memadai dan berkualitas

b.    Kemampuan pengelolaan (manajerial) yang memadai

c.     Kemampuan dan kapasitas jiwa kewirausahaan, kemampuan pengelolaan sistem manajemen usaha yang produktif.

d.    Kemampuan dalam mengelola organisasi bisnis usaha tani dan usaha peningkatan agribisnis secara umum.

Dengan penerapan seluruh komponen tersebut diharapkan pelaku pembangunan pertanian kita, dapat membangun usaha pertanian mulai dari mata rantai hulu sampai hilir. Mempunyai daya saing yang kompetitif dan mampu berperan serta dalam melestarikan lingkungan hidup sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Berangkat dari asumsi yang tersebut di atas, bahwa aspek perencanaan dalam menentukan system penyuluhan merupakan bagian yang krusial dan esensi.

Dengan demikian penyusunan Rencana Penyuluhan Pertanian (Programa Penyuluhan Pertanian) merupakan suatu keniscayaan, untuk dapat melaksanakan seluruh pelaksanaan penyuluhan yang berhasil. Sebagai kelanjutan atau perpanjangan tangan dari kelembagaan penyuluhan nasional. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Kelompok Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten, berkewajiban melaksanakan suatu analisis dan kajian yang berkenaan dengan ruang lingkup permasalahan objek penyuluhan khususnya pertanian. Hasil kajian ini dituangkan dalam bentuk programa penyuluhan, yang merupakan suatu pedoman atau acuan dalam pelaksanaan penyuluhan secara teknis dilapangan.

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mutiara, untuk tahun 2021 telah menyusun suatu referensi rencana kerja sistem penyuluhan. Selanjutnya rencana kerja penyuluhan ini dituangkan dalam rencana umum program Rencana Penyuluhan Pertanian (Programa) sebagai landasan hukum seluruh pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk satu tahun kedepan.

 


 

 

 


                                                                                                                             II.             KEADAAN UMUM

 

 

2.1 Keadaan Fisik Wilayah

Desa Mesjid Yaman memiliki luas wilayah 100 ha dan Mesjid Keumangan Memiliki luas wilayah 120 ha total luas wilayah WKPP ini adalah 220 ha,  35 % merupakan wilayah pesawahan, dan 65 % merupakan wilayah daratan.Wilayah pesawahanng dimiliki sebagian besar merupakan lahan sawah irigasi pedesaan, dan berada dengan ciri ografi daratan yang relatif datar atau landai. Ketinggian permukaan daratan dilihat dari permukaan laut mempunyai ketinggian antara 0 sampai 8 meter dpl.

Jenis tanah yang ada disebagian besar wilayah ini memiliki klasifikasi jenis tanah alluvial, pepsolit, dan latosol. Dan ciri sebagian besar kondisi tanah di wilayah ini adalah liat berdebu, remah dan berpasir dengan PH 5,0-6,5. Kondisi agroklimat secara umum memiliki ciri iklim tropis, dimana temperatur udara secara rata – rata berada dalam interval 20 – 35 Celcius.

Pergantian musim jika berada dalam kondisi normal memiliki tingkat pergantian antara bulan September s/d Maret merupakan musim hujan, dan bulan April s/d Agustus merupakan musim kemarau. Tingkat curah hujan 5 sampai 7 bulan basah, terutama pada musim hujan, antara Oktober – Maret.

Batas wilayah secara administratif  mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut 1. Desa Mesjid Yaman

           a.        Batas sebelah Utara dengan        :    Desa Sentosa

b.       Batas sebelah Timur dengan       :    Desa Baro Yaman

c.       Batas sebelah Selatan dengan     :    Desa Baro Yaman

d.      Batas sebelah Barat dengan        :    Desa Baroh Barat Yaman

 

2. Desa Mesjid Keumangan

a.       Batas sebelah utara dengan         :    Desa Keumangan Cut

b.       Batas sebelah timur dengan        :    Persawahan Desa Sentosa

c.       Batas sebelah selatan dengan      :    Desa Bale Baro Keumangan

d.      Batas sebelah barat dengan         :    Persawahan  Kec. P. Baro

 

Jarak hubungan transportasi darat dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten berjarak sekitar 12 km, sedangkan jarak hubungan transportasi darat terdekat antar ibukota kecamatan dalam kabupaten adalah kecamatan Mutiara kurang lebih 700 m.

 

2.2 Keadaan Demografis

Masyarakat Mesjid Yaman memiliki jumlah penduduk 830 jiwa dengan rincian 388 laki-laki dan 442 perempuan, Mesjid Keumangan jumlah masyarakat 530 jiwa terdiri dari 260 orang laki-laki dan 270 orang perempuan, merupakan masyarakat dengan strata masyarakat pedesaan. Berdasarkan data jumlah penduduk yang ada untuk WKPP Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan ini sebanyak 1.730 jiwa 51,10 % diantaranya adalah perempuan dan sisanya 49,90 % adalah penduduk lakilaki. Berdasarkan latar belakang pendidikan sebagian besar masyarakat Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan berlatar belakang pendidikan SD (27 %), lulusan SLTP 25%, tamat SLTAb 28 %, dan 20 % merupakan mereka yang mengenyam pendidikan tinggi.

Dengan demikian jika melihat faktor sumberdaya manusia, maka dapat dikatakan bahwa kondisi masyarakat Mesjid Yaman, Mesjid Keumangan merupakan masyarakat maju terhadap pengembangan pendidikan. Artinya peningkatan derajat partisipasi masyarakat untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi perlu mendapat perhatian, guna meningkatkan angka partisipasi pendidikan yang lebih baik.

 

 

2.3 Keadaan Sosial Ekonomi

Dengan pertimbangan aspek kesejahteraan ekonomi maka masyarakat di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan sebagian besar memiliki jenis pekerjaan sebagai petani dan buruh tani. Dari tabel di bawah ini 75,46% dan 6,81 % masyarakat di WKPP ini  adalah mereka yang memiliki pekerjaan sebagai petani dan buruh tani. Hanya sebagian kecil saja masyarakat disini yang memiliki pekerjaan di luar pertanian, diantaranya 4,36 % adalah pedagang, 0,42% adalah pengrajin,dan 1,46% adalah Pengusaha serta 11,33 % adalah mereka yang berprofesi sebagai PNS. Hal ini berdampak pada ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor pertanian, sehingga peranan sektor pertanian menjadi penting, karena merupakan kegiatan utama dalam menggerakan kegiatan ekonomi di desa.

Dengan kata lain jika kondisi pertaniannya produktif  maka pendapatan masyarakat akan meningkat. Begitu pun sebaliknya jika kondisi pertanian mengalami penurunan produktivitasnya maka akan berimbas kepada tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu pembangunan masyarakat dengan bertumpu pada keberpihakan terhadap pertanian dipandang perlu untuk ditingkatkan dan lebih dioptimalkan.

Selain itu kondisi pertanian di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan dapat dijadikan potensi utama, jika dilihat dari kemampuan sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor ini. Selain aspek potensi ekonomi pertanian, kegiatan perekonomian juga didukung dengan kehadiran lembaga perdagangan yang ada yang ada di ibukota kecamatan. Walaupun sifatnya hanya pasar harian, namun kegiatan ini cukup memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan transaksi perdagangan, berupa komoditas pertanian hasil bumi, hasil perikanan, peternakan, dan lainnya.

Disamping itu kegiatan dalam pasar di Ibukota Kecamatan juga memberikan peluang terhadap perputaran keuangan yang terjadi di masyarakat dalam kecamatan Mutiara.

 

2.4 Keadaan Pertanian

2.4.1 Potensi Usaha

Total luas sawah baku desa Mesjid Yaman adalah 16,90 ha, Mesjid Keumangan 37,65. Jumlah keseluruhan areal sawah di WKPP ini adalah 54,55 Ha. Dari jumlah lahan sawah yang ada, semuanya   beririgasi 1/2 tehnis.

Dengan melihat kondisi nyata tersebut maka sawah dalam wilayah Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan dengan pengairan irigasi ½ teknis sangat berpotensi melaksanakan pola tanam padi-padi-palawija.

Berdasarkan jenis komoditi pertanian yang diusahakan sebagian besar masyarakat di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan, tanaman padi merupakan komoditas yang paling dominan.

Tabel.1 Jumlah luas areal tanaman komoditas tanaman pangan di Desa Baroh Barat Yaman, Mee Teungoh, Sentosa dan Mesjid Yaman Tahun 2021

No

Nama Desa

Padi Sawah (ha)

Semangka (ha)

Kedelai (ha)

Kacang Tanah (ha)

Jagung (ha)

Ubi Kayu (ha)

Cabe (ha)

Kacang Hijau (ha)

1

Mesjid Yaman

16,90

0,5

-

-

-

-

-

-

2

Mesjid Keumangan

37,65

-

-

1

-

0,50

2

2

 

JUMLAH

54,55

0,5

-

1

-

0,50

2

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari tabel tersebut maka dapat tergambarkan bahwa tanaman padi sawah merupakan komoditas dominan yang diusahakan oleh petani di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan.

 

2.4.2 Produktivitas Usaha

 

Dalam aspek pencapaian produksi dan produktivitas tanaman padi khususnya, untuk tahun 2021 penanaman tanaman padi sawah seluas 54,55 ha. Dari luas areal penanaman padi tersebut luas panen yang dicapai yaitu sebanyak 70,55 Ha (MT Rendengan dan MT Gadu)  dari sasaran luas tanam. Produksi rata rata perhektar tanaman padi sawah untuk tahun 2021 untuk wilayah WKPP ini mencapai 6,8 ton per hektar.

Secara keseluruhan dengan memperhatikan kondisi hasil pertanian yang ada di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan secara garis besar posisi pertanian tanaman padi sawah masih memiliki posisi yang utama dan dominan sebagai komoditas terbesar yang dihasilkan oleh masyarakat petani.

 

2.4.3 Lingkungan Usaha

2.4.3.1. Kondisi Sarana dan Prasarana

Sarana transportasi untuk menjangkau seluruh lokasi pertanian yang ada di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan sudah memadai khususnya sarana transportasi darat.

Hal ini memudahkan terhadap ketersediaan sarana pertanian dan pemasaran hasil pertanian.

2.4.3.2. Kondisi Perkembangan Harga

Salah satu aspek penting dalam menilai pengembangan sektor pertanian di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan adalah aspek perkembangan harga. Untuk perkembangan harga jual gabah sering kali keadaan yang terjadi adalah sejauh mana faktor hubungan suplly dan permintaan akan gabah yang terjadi. Sudah menjadi kelaziman bilamana pada saat musim panen harga gabah selalu menurun, dan pada saat musim kering perkembangan harga gabah sering kali melonjak tajam.

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa perkembangan harga gabah yang paling tinggi untuk tahun 2021 terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Dengan puncak harga tertinggi terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa harga gabah untuk GKP mencapai angka Rp.5.700 – 6.000 / kg dan Rp. 6.800 – 6.200 / kg untuk GKG.

2.4.3.3.     Faktor Iklim dan Cuaca

Aspek perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di wkpp sampai dengan saat ini masih menjadi aspek yang belum dapat diatasi. Sama seperti yang terjadi di berbagai wilayah lain, akibat yang ditimbulkan karena perubahan iklim dan cuaca yang tidak normal ini menjadikan pola tanam dan pengaturan jadwal tanam menjadi terganggu.

Walaupun memang aspek ini bersifat uncontrol tetapi sejauh ini kemampuan petani untuk memprediksi dan meramalkan perubahan iklim dan cuaca berdasarkan gejalagejala yang umum dan nampak masih belum memadai.

 

2.4.4 Keadaan Perilaku

2.4.4.1. Keadaan Kemampuan Kualitas SDM Petani

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap latar belakang pendidikan khususnya untuk masyarakat desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan. Aspek kualitas SDM menjadi salah satu faktor yang mempunyai peranan besar dalam upaya membantu pencapaian keberhasilan pembangunan pertanian. Dalam hal ini kaitan yang sangat penting adalah upaya perubahan pola dan perilaku dalam tatacara atau metode serta aplikasi anjuran teknologi kerap kali menghadapi kendala kurang terapresiasi karena faktor pemahaman petani terhadap tujuan, manfaat, dan dampak dari penerapan anjuran teknologi yang direkomendasikan.

Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor lemahnya kualitas SDM sejauh ini adalah :

-    Kurangnya basis informasi yang dimiliki petani sehingga memberikan pengaruh terhadap kemampuan untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan pengelolaan usaha tani, secara mandiri dan independen sulit untuk dilaksanakan.

-    Salah satu sumber pengetahuan dalam aplikasi dan pelaksanaan usaha tani sejauh ini hanya berdasarkan kepada pengalaman. Lemahnya dukungan skill dan keahlian usahatani yang lebih adaptif terhadap adopsi teknologi belum optimal.

-    Lemahnya kemampuan inovatif, dan kreativitas dalam melakukan dan pemberdayaan pengelolaan usaha tani yang dilaksanakan.

 

2.4.4.2. Keadaan Kualitas Kelompok Tani

Beberapa hal yang masih menjadi bahan perbaikan dan peningkatan kinerja kelompok tani terutama masalah pengelolaan lembaga kelompok tani, diantaranya :

a.     Kelengkapan administrasi kelompok tani : AD/ART, Profil kelompok tani, buku ADM, dsb.

b.    Kesekretariatan alamat kelompok tani

c.     Intensitas dan frekuensi pertemuan kelompok tani dalam kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian

d.    Pelaksanaan kegiatan pelatihan, sekolah lapang, kursus tani dsb

e.     Pembagian kerja dan tugas dalam struktur organisasi kelompok

f.     Pemberdayaan kelompok tani melalui kegiatan produktif dalam rangka menciptakan kemampuan dan kemandirian kelompok tani.

g.    Pembinaan kelompok tani melalui kegiatan pemberianbantuan dan subsidi.

h.    Kegiatan pemberdayaan kelompok melalui kegiatan perlombaan dan ajang kompetensi lainnya

 

2.4.5 Kebutuhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Dalam upaya membantu kelancaran usaha pertanian yang dilaksanakan di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan, saat ini beberapa aspek yang masih menjadi fokus perhatian untuk mendapat penanganan diantaranya adalah :

a.    Aspek ketersediaan saprodi yang harus mendapat ketersediaan yang memadai, sehingga lebih memberikan jaminan keamanan pada saat petani menggunakannya. Diantaranya adalah ketersediaan benih unggul, pupuk, dan saprodi lainnya.

b.    Sarana pengairan (irigasi) yang belum memadai.

c.     Akses pembiayaan yang harus ditingkatkan. Lemahnya institusi permodalan usaha tani yang dijalankan membawa pengaruh yang besar terhadap proses perbaikan dan perkembangan pola usaha tani yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses pembelian input produksi seperti pupuk, alat dan mekanisasi pertanian yang masih kurang membawa dampak terhadap proses usaha tani yang inefisiensi. Salah satu kasus diantaranya  pemberian pupuk yang kurang seimbang dikarenakan ketidak mampuan untuk mengadakan jenis pupukyang dianjurkan.

2.5 Keadaan Kelembagaan Pertanian

 

Jumlah kelembagaan tani yang ada sampai dengan tahun 2021 ini, Desa Mesjid Yaman 1 Gapoktan 3 Poktan jumlah petani yang tercatat 77 orang, dan 1 kelompok P3A, Mesjid Keumangan 1 Gapoktan 4 Poktan Jumlah Petani   Berdasarkan hasil penilaian terakhir kelas kemampuan kelompok adalah merupakan kelompok lanjut yakni sebanyak 7 kelompok tani.

 

 


 

                                                                                                                                                   III.             TUJUAN

 

 

3.1 Tujuan Umum Program Penyuluhan di Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Tahun 2020.

 

Tujuan program pelaksanaan penyuluhan di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan untuk tahun 2021 menekankan kepada aspek :

a. Peningkatan pengetahuan terhadap pola pelaksanaan usaha tani.

b.  Peningkatan attitude (peningkatan mentalitas) petani terhadap dampak perubahan dan alih teknologi usaha tani yang dilaksanakan.

c. Peningkatan skill keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan usaha tani.

 

3.2 Tujuan Khusus Program Penyuluhan di Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Tahun 2021

 

Pencapaian peningkatan tingkat produktivitas dan skala produksi baik untuk komoditas tanaman utama padi sawah, palawija, maupun komoditas lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,diantaranya :

a. Meningkatkan tingkat produktivitas padi sawah dari 6,8 ton/haGKG menjadi 7,5 ton/ha GKG,dengan cara :

1. Penggunaan bibit unggul

2. Perbaikan jarak tanam yang optimal

3. Pemupukan yang berimbang

4. Pencegahan dan Pengendalian OPT

5. Perbaikan sarana irigasi

6. Mengamankan proses panen dan pasca panen

b. Mengamankan hasil panen gabah agar losses < 12 %, melalui

     perbaikan teknik dan metode proses panen dan perbaikan cara pengelolaan pasca panen.

c. Tercapainya peningkatan Indeks Penamanan Padi dari IP200 menjadi IP300 seluas 612 ha.

d. Meningkatkan dan mengoptimalkan peran dan serta petanidalam wadah kelompok tani

 

 

 

                                                                                                                                              IV.             MASALAH

 

4.1 Masalah Yang Bersifat Perilaku

Berdasarkan kajian terhadap keadaan aktual yang ada, maka masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan selama tahun 2019 adalah menekankan kepada perilaku budidaya atau usaha tani. Dalam hal ini aspek budidaya  menekankan kepada pengertian sejauh mana aplikasi proses manipulasi terhadap lingkungan dengan suatu perlakukan baik bersifat teknis, bilogis, maupun mekanis dapat memberikan hasil ataunilai tambah produksi.

Sejauh ini dalam kualifikasi aspek teknis budidaya khususnya untuk komoditas tanaman pangan padi, beberapa hal yang terkait dengan masalah ini untuk wilayah desa Mesjid yaman dan Mesjid Keumangansebagaimana tercantum pada table dibawah ini.

 

Tabel .2 Matriks analisis masalah perilaku budidaya di Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Tahun 2021

 

No

Aspek Penerapan Anjuran Teknologi Usahatani

Uraian Pelaksanaan

Penerapan Anjuran

Teknologi Usaha Tani

 

Keragaan Masalah

Yang Ada di

Lapangan

 

Keterangan

 

1

2

3

4

5

1

Aspek

Pengolahan

tanah

 

Dominan menggunakan alat

mekanisasi misalnya traktor. Masih rendah penggunaan  metode tanpa olah tanah,dan penggunaan asupan pupuk dasar bahan organik. Tingkat pemahaman petani terhadap metode TOT dan bahan organik masih kurang

 

Hanya 47% petani

yang mampu melaksanakan pengolahan tanah yangmenggunakan anjuran teknologi PTT

 

 

Memiliki skala prioritas menengah untuk peningkatan dan perbaikan

 

2

Penggunaan

benih unggul

 

Telah teraplikasikan sebanyak 84% dari luas lahan sawah yang ada Beberapa jenis varietas benih unggul yang digunakan adalah : Bestari, M400,Mekongga,Inpari 32 dan IR. 64 serta beberapa Varietas padi Hibrida

 

 

Hanya tersisa 16 % petani yang belum tersentuh dengan anjuranpenggunaan benih unggul

 

Secara umum aspek ini memiliki tingkat aplikasi yang baik. Dan dalam jangka 1

tahun diharapkan 100% petani sudah

menggunakan benih Unggul

 

 

 

1

2

3

4

5

3

Penggunaan

jarak tanam

 

Hampir seluruh wilayah lahan sawah menggunakan jarak tanam yang teratur.Jarak tanam 20 x 20 cm digunakan hampir 70%.Jarak tanam dengan menggunakan tandur jajar 2baris hanya disebagian kecil yakni hanya + 35%.

 

Terjadi peningkatan jumlah Petani yang

Menggunakan sistem tanam jajar

2 : 1 hanya sekitar

35 %

 

Memiliki skala prioritas utama untuk peningkatan dan perbaikan

 

4

Pemupukan

90% lahan pesawahan yang ada masih intensif pupukan organik. Penggunaan pupuk kimia seperti urea, SP36, KCL, NPK cukup besar.

Penggunaan dosis dantakaran belum sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman.Penggunaan pupuk alam

(organik) masih tergolong cukup sedikit.

 

Terjadi perubahan perilaku petani dalam aplikasipupuk dengan menggunakan kombinasi pupuk organik dan takaran pupuk kimia yang adaptif sebesar 10%

 

Memiliki skala

prioritas utama

untuk peningkatan

dan perbaikan

 

5

Pengelolaan

dan

penggunaan

air

 

Optimalisasi pengelolaan air dengan menggunakan pengairan bergilir belum tercapai.Terhambat dengan saranapengairan yang belum memadai.Kemampuan kelompok tanidalam menggunakan alatmekanis mesin pompa masih terhambat masalah biaya operasional Fluktuasi musim dan cuaca masih berpengaruh besar karena lahan sawah  tadah hujan cukup besar

 

Sulitnyapengelolaanpengairan yangdisebabkan olehkarakteristiklingkungan sawahyang sebagianbesarmengandalkanirigasi pedesaandan tadah hujan

 

Memiliki skala

prioritas jangka

panjang untuk

peningkatan dan

perbaikan

 

 

 

 

 

 

6

Pencegahan

dan

Pengendalian

OPT

 

Di beberapa lokasi memiliki kecendrungan serangan hama yang mempunyai frekuensi dan intensitias yang cukup tinggi diantaranya adalah serangan hama ;keong mas, tikus dan ulat.OPT yang pernah mengganggu dengan intensitas yang tinggi adalah ;wereng, penggerek batang,hama putih dan walang

sangit.90% Pengendalian OPT intensif dengan pestisida.

 

Hampir seluruhpetani masihmembutuhkanpestisida danbahan kimia dalampengendalian OPT

 

Memiliki skala prioritas menengah untuk peningkatan dan perbaikan

 

7

Pola tanam

Sejauh ini pola tanam yang

dilakukan diantaranya :

a. 30% pola :Padi – padi – palawija

b.  70 % pola :Padi – padi – bera

 

Dominan 70 %

pola :Padi – padi –

bera

 

Memiliki skala prioritas menengah untuk peningkatan dan perbaikan

 

8

Penggunaan

ZPT

 

Masih rendah penggunaan zat hormon pengatur tumbuh(ZPT). Hal ini ditunjukan hanya dibeberapa lokasi petani yang berkesempatan menggunakannya

 

Hanya + 30 %

Memiliki skala

prioritas

menengah untuk

peningkatan dan

perbaikan

 

 

 

 

 

 

 

2

3

4

5

 

Pengelolaan

panen dan

pasca panen

Tingginya kehilangan hasil produksi (15%–20%) karena kurangnya sarana pendukung pengelolaan kegiatan panen,dan pasca panen.

 

Masih tinggi kehilangan hasil akibat pengendalian pasca panen sebagai akibat sistem pemanenan yang manual dan alat yang kurang memadai

 

Memiliki skalaprioritas utama untuk peningkatan dan perbaikan

 

 

Selain aspek perilaku budidaya, aspek lainnya adalah menyangkut perilaku dalam mengelola kelompok tani. Sejauh ini petani yang tergabung dalam kelompok tani belum tumbuh kesadaran bersama dalam upaya mengembangkan peran dan fungsi kelompok dalam membantu pelaksanaan usaha tani.

 

 

 

 

 

4.2 Masalah Yang Bersifat Non Perilaku

 

Beberapa aspek yang masih menjadi masalah yang berkaitan dengan aspek non perilaku diantaranya adalah :

a.  Ketersediaan saprodi yang belum yang memadai secara jumlah dan jadwal penggunaan, sehingga memberikan akibat petani tidak dapat menggunakan saprodi secara optimal karena jumlah dan jadwal pengadaan kurang sesuai dengan jadwal tanam.

b. Sarana pengairan yang masih belum memadai.

c. Akses pembiayaan yang masih lemah. Lemahnya institusi permodalan usaha tani yang dijalankan membawa pengaruh yang besar terhadap proses perbaikan dan perkembangan pola usahatani yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses pembelian input produksi seperti pupuk, alat dan mekanisasi pertanian yang masih kurang membawa dampak terhadap proses usaha tani yang inefisiensi. Salah satu kasus diantaranya pemberian pupuk yang kurang seimbang dikarenakan ketidakmampuan untuk mengadakan jenis pupuk yang dianjurkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                         V.             RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

 

 

5.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan

 

Dari perumusan aspek masalah, tujuan dan sasaran sebagaimana disebutkan di atas maka beberapa hal yang penting untuk menjadi bahan rencana penyuluhan di desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan selama tahun 2021 adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan penyuluhan aspek perubahan perilaku dalam pelaksanaan usaha tani, dengan pendekatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bersifat partisipatif, berorientasi mengatasi masalah

b.  Kegiatan penyuluhan yang bersifat benah kelompok, dengan tujuan untuk meningkatkan peran serta kelembagaan kelompok tani ditengah-tengah masyarakat.

Uraian rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk tahun 2021, secara lebih rinci diuraikan pada tabel matrik rencana kegiatan penyuluhan selanjutnya.

 

5.2 Rencana Kegiatan Fasilitasi

 

Dalam pelaksanaan rencana kegiatan yang bersifat mengikhtiarkan atau fasilitatif terhadap keadaan masalah yang ada. Ditujukan untuk memberikan kemudahan dan kelancaran, dalam rangka memberikan keleluasaan dan dukungan yang berupa perbaikan sarana fisik maupun sarana non fisik.

Uraian rencana kegiatan fasilitatif yang akan dilaksanakan untuk tahun 2021, secara lebih rinci diuraikan pada tabel matrik rencana kegiatan mengikhtiarkan kemudahan berikut.


MATRIKS RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

 

WKPP             : Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan  Kecamatan Mutiara

Tahun             : 2021

 

No

Tujuan

Masalah

 

Materi

 

Metode

 

Volume

(kali/unit)

Lokasi

Waktu

Pelaskana

 

Penag gung

Jawab

 

Pihak Yang

Terlibat

 

 

Biaya (Rp) x 1000

 

Sumber

Biaya

 

1

2

3

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1

MeningkatkanProduktivitas gabahpadi sawah dari 6,50 menjadi 7 ton/haGKG

 

Pengolahantanahmenggunakan

teknologi anjuranmasih rendah

 

Sistem pengolahan

tanah dengan

menggunakan

sistem TOT dan OTS

 

Penyuluhan

18 kali

Desa dalam WKPP Yaman

Nov-  Januari

April-Mei dan Juni

 

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Penggunaan benih unggul masih belum maksimal

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

18 kali

 

 

Desa dalam WKPP Yaman

Desember,

Mei ,

September

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Penggunaan Jarak Tanam dengan tandur jajar 2 : 1 masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

18 kali

Desa dalam WKPP Yaman

Desember,

Juni ,

Oktober

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Aplikasi pemupukan dengan konsep pemupukan berimbang dan penggunaan bahan organic masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

18  kali

 

Desa dalam WKPP Yaman

Januari

Maret

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Sekolah Lapang

3 unit

28,000

Bantuan

Pemerintah

 

Demplot

1 ha

 

28,000

 

Pengendalian OPT dengan penggunaan sistem PHT masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

serta pola PHT

 

Penyuluhan

18 kali

 

Desa dalam WKPP Yaman

Januari

Februari,

Juli

Agustus,

Oktober

Desember

 

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Penggunaan ZPT masih kurang

 

Panca usaha tani

dan komponen PTT

 

Penyuluhan

18 kali

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

3,050

Swadaya

 

Perbaikan dan peningkatan kualitas kesuburan tanah

 

Pengelolaan dan

Pengolahan lahan

dengan menggunakan

bahan organik

 

 

Sekolah lapang

3 kali

 

 

Desa dalam WKPP Yaman

 

 

 

 

Febuari – Juni

PPL + Ketua KT,

dan Anggota

 

Penyuluh Kab.

PPL, POPT,BPP ,

Dinas Pert TPH

 

2,500

Bantuan

Pemerintah

 

1

2

3

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

2

Mengamankan gabah

hasil panen agar losses

<12 %

 

Proses panen dan pengelolaan pasca panen yang masih belum optimal

 

Penanganan Panen

dan Pasca panen

dengan komponen

PTT

 

Penyuluhan

3 kali

Desa dalam WKPP Yaman

Juni-  September

PPL + PHP + Ketua KT dan Anggota

PPL Kec

PPL,POPT dan BPP

600

Swadaya

 

 

 

3

Peningkatan IP tanaman

padi sawah dari 200 menjadi IP 300

 

Perbaikan pola tanam dan pergiliran varietas

 

Pengaturan pola

tanam dengan

mengacu pada

kesesuaian lokasi

dan iklim

 

Penyuluhan

3 Kali

Desa dalam WKPP Yaman

Oktober-Desember

PPL + KT + PHP dan BPP

PPL Kec

PPL,POPT dan BPP

800

Swadaya

Pengelolaan system pengairan yang masih kurang

 

Pengelolaan sistem

pengairan dengan

sistem pengairan

bergilir

 

Penyuluhan

3 Kali

Desa dalam WKPP Yaman

Oktober- Februari

PPL + Keujruen+BPP

PPL Kec

PPL,POPT dan BPP

400

Swadaya

4

Menumbuhkembangkan

kelembagaan Kelompok

Tani

 

Peran serta anggota kelompok masih kurang

 

Peningkatan

partisipasi anggota

kelompok tani

 

Penyuluhan

8 Kali

Desa dalam WKPP Yaman

Januari-Desember

PPL + BPP

PPL Kec

PPL dan BPP

400

Swadaya

Benah kelompok yang masih perlu ditingkatkan lagi

 

Kegiatan benah

kelompok tani

 

 

Penyuluhan

8 Kali

Desa dalam WKPP Yaman

Januari-Desember

PPL + KT + BPP

PPL Kec

PPL dan BPP

800

Swadaya

Jumlah

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MATRIKS RENCANA KEGIATAN MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN

 

 

WKPP             : Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Kecamatan Mutiara

Tahun             : 2021

 

No

Tujuan

Masalah

Ikhtiar/Kegiatan

yang Dilakukan

 

Lokasi

Waktu

Biaya (Rp)

 

Sumber

Biaya

 

Penanggung

Jawab

 

Pelaksana

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

1

Meningkatkan

Kesediaan sarana produksi  pertanian secara memadai

 

Ketersediaan Saprodi pertanian yang belum

memadai secara tepat jumlah dan tepat waktu

 

Menjalin komunikasi dengan stakeholder yang berkaitan dengan

sistem distribusi sarana produksi

pertanian seperti benih, pupuk dan

kebutuhan pestisida dan alsintan

 

Desa : dalam WKPP Yaman

4 Desa

Januari s/d Desember

2020

‘-

‘-

Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Pidie

PPL

BPP

Benih

Urea

Insektisida

2

Meningkatkan kelengkapan sarana irigasi pertanian secara memadai

 

Sarana pengairan berupa saluran irigasi yang masih kurang memadai

 

Mengajukan permohonan perbaikan sarana pengairan kepada Dinas PertanianTPH dan Dinas PSDAP Kabupaten Pidie

 

Desa : dalam WKPP Yaman

4 Desa

Maret s/d Desember 2020

‘-

‘-

Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Pidie

Kontak Tani

PPL

BPP

Saluran Tersier

8 x 500 m

 

Mengetahui,

Koodinator PPL/ Pengelola BPP Kecamatan Mutiara

 

 

 

 

M. HUSIN

Nip. 19671231 201406 1 039

Mutiara, 7 Oktober 2019

Penyuluh Pertanian Lapangan

 

 

 

 

drh.Mahfud

Nip. 19840621 202121 1 002


 

                                                                                                                                                VI.             PENUTUP

 

 

6.1 Kesimpulan

Beberapa hal yang menjadi bahan kesimpulan dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ini antara lain :

-    Programa Penyuluhan Pertanian merupakan rencana kerja tertulis yang dibuat atas dasar kesepakatan,kebesamaan, keterpaduan dan partisipatif yang memuat keadaan,masalah, tujuan, dan tata cara mencapai tujuan Programa Penyuluhan Pertanian yang dibuat setiap satu tahun sekali.

-    Programa Penyuluhan Pertanian ini merupakan acuan kerja penyuluhan pertanian yang harus dijabarkan oleh masingmasing penyuluh yang ada di wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian dalam rangka memberikan informasi teknologi dan motivasi bagi petani selaku pengelola usahatani.

-    Programa Penyuluhan Pertanian yang memuat rangkaian kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan pada pemberdayaan petani menjadikan petani sebagai subjek bukan merupakan objek dan sebagai kerja penyuluh pertanian.

-    Pembangunan pertanian bukan hanya merupakan tanggung jawab penyuluh pertanian namun melibatkan semua unsur terkait seperti lembaga sosial ekonomi, organisasi profesi, pemerintah daerah setempat sampai pada petani itu sendiri.

 

6.2 Saran

 

Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan merupakan desa yang sudah lama berdiri secara definitif, maka untuk menunjang kegiatan penyuluhan pertanian diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, baik itu tenaga penyuluh maupun faktor pendukung lainnya. Dalam rangka menyebarkan informasi teknologi dan berjalannya proses belajar mengajar di tingkat petani perlu adanya metode kegiatan yang efektif dan efisien serta mudah dicerna oleh petani seperti SL-PHT, kursus tani, demplot dan lain sebagainya. Hal ini memerlukan bantuan alokasi kegiatan baik itu dari dinas-dinas terkait tingkat kabupaten maupun provinsi serta hal terpenting terutama dukungan pemerintah daerah menyangkut hal strategi dan kebijakan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

BPP Kabupaten Pidie. 2010. Evaluasi Programa Penyuluhan BPP Kec. Kabupaten Pidie Th.2010. BPP Kabupaten Pidie

BPP Kabupaten Pidie. 2009. Programa Penyuluhan BPP Kec. Kabupaten Pidie Th.2010. BPP Kabupaten Pidie

Lampiran Peraturan Menteri Pertanian. 2009. No.25/Permentan /OT.140/5/2009.Deptan RI. Jakarta.

Modul Diklat Dasar PP Ahli. 2009. Teknik Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.BPSDMP Deptan.Jakarta

Modul Diklat Dasar PP Terampil. 2009. Teknik Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. BPSDMP Deptan.Jakarta

Modul Diklat Dasar PP Ahli. 2009. Praktik Kompetensi Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. BPSDMP Deptan.Jakarta

Monografi Kabupaten Pidie.2010. Kabupaten Pidie Tahun 2010 .Pidie

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Tabel 3. Data Jumlah Penduduk Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Tahun 2021

 

No

Nama Desa/Gampong

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Jumlah KK

1

Sentosa

556

559

1115

280

2

Baroh Barat Yaman

754

782

1536

329

3

Mee Teungoh

551

584

1135

274

4

Mesjid Yaman

388

442

830

204

 

JUMLAH

2249

2367

4616

1087

 

Sumber : Data Monografi Kecamatan Tahun 2021

 

Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Desa Mesjid Yaman  dan Mesjid Keumangan Berdasarkan

Derajat Pendidikan Tahun 2021

 

No

Nama Desa/Gampong

Tidak Tamat SD

Belum Sekolah

Lulusan

Jumlah

SD

SLTP

SLTA

PT

1

Sentosa

8

10

20

84

46

15

183

2

Baroh Barat Yaman

25

30

80

60

42

9

246

3

Mee Teungoh

5

6

25

35

27

15

113

4

Mesjid Yaman

15

18

54

43

30

16

176

 

JUMLAH

53

64

179

222

145

55

718

 

Sumber : Data Monografi Kecamatan Tahun 2021

 

 

Tabel 5. Data Jumlah KK Penduduk Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan Berdasarkan

Jenis Pekerjaan Tahun 2021

 

No

Nama Desa/Gampong

Jenis Pekerjaan

Jumlah KK

Petani

Buruh Tani

Pedagang

Pengrajin

Pertukangan

PNS

1

Sentosa

120

9

11

-

2

33

214

2

Baroh Barat Yaman

48

11

12

1

2

17

336

3

Mee Teungoh

138

8

4

-

-

16

274

4

Mesjid Yaman

53

9

3

-

3

8

167

 

JUMLAH

359

37

30

1

7

74

991

 

Sumber : Data Monografi Kecamatan Tahun 2021

 

 

Tabel 6. Jumlah Luas Lahan Sawah dan Lahan Darat Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan

 

No

Nama Desa/Gampong

Luas Wilayah (ha)

Luas Lahan Sawah (ha)

Luas Lahan Darat (ha)

1

2

3

4

5

1

Sentosa

100

25,81

74,19

2

Baroh Barat Yaman

150

28,59

121,41

3

Mee Teungoh

165

38,86

126,14

4

Mesjid Yaman

100

17,90

82,10

 

JUMLAH

515

111,16

403,84

 

Sumber : Data BPP Kecamatan Tahun 2021

 

 

 

 

 

Tabel 7. Jumlah Luas Lahan Sawah berdasarkan jenis pengairan yang ada

Di Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumangan

 

No

Nama Desa/Gampong

Luas Lahan Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan (ha)

Jumlah (ha)

Irigasi Teknis (ha)

Irigasi Setengah Teknis

Irigasi Pedesaan

Tadah Hujan

1

Sentosa

25,81

-

-

-

25,81

2

Baroh Barat Yaman

28,59

-

-

-

28,59

3

Mee Teungoh

38,86

-

-

-

38,86

4

Mesjid Yaman

17,90

 

 

 

17,90

 

JUMLAH

111,16

-

-

-

111,16

 

Sumber : Data BPP Kecamatan Tahun 2021

 

DATA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)

TAHUN 2021

 

No

Desa

Nama Gapoktan

 

Alamat

 

Tahun

Pembentukan

 

Jumlah Anggota Berdasarkan

Total

Luas

Skala

Usaha

(Ha)

 

Nama Pengurus Gapoktan

 

Jumlah Kelompok

Jenis Usaha Kelompok Tani

 

KD

KW

KP

Tan

Hor

Nak

Bun

Ketua

Sekretaris

Bendahara

 

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1

Mesjid Yaman

Karya Bersama

Mesjid Yaman

2008

3

-

-

17,90

-

-

-

35,8

Fakruddin

Saifullah

Samsulbahri

2

Baroh Barat Yaman

Nabati

Baroh B.Yaman

2008

3

-

-

28,59

-

-

-

57,18

Sof-yan Amin

Muhammad Usman

Nurma-la

3

Mee Teungoh

Taruna Tani

Mee Teungoh

2008

2

-

1

38,86

-

-

-

77,72

Burhanuddin, SE

Saiful Fadli, S.Pd

Hj. Nurmi

4

 

Mesjid Yaman

Karya Bersama

Mesjid Yaman

2008

3

-

-

17,90

-

-

-

35,8

Fakruddin

Saifullah

Samsulbahri

Jumlah Total

8

-

5

111,16

-

-

-

222,32

 

 

 

 

DATA KELOMPOK TANI DESA

Desa Mesjid Yaman dan Mesjid Keumagan Tahun 2021

 

 

No

Desa

Nama Kelompok Tani

 

Ketua

 

Jmlh

Agt

(org)

 

Luas

Lhn

Garapan

(ha)

 

Kelas

Klp

 

Waktu

Pembentukan

Kelompok

 

 

Keterangan

 

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

Mesjid Yaman

1

Barokah Tani

Fakhruddin

25

7,75

Lanjut

2008

 

2

Makmu Tani

Saifullah

26

10,15

Lanjut

2008

 

3

Kawan Tani

Samsul Bahri

26

-

Lanjut

2009

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Mesjid

Keumangan

1

Rambutan

Zulkifli

28

10,75

Lanjut

2008

 

2

Durian

Sofyan Amin

23

10

Lanjut

2008

 

3

Mangga

Imran

20

7,84

Lanjut

2008

 

4

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Total

13

-

374

111,16

-

-

 

 

Terima kasih telah membaca artikel tentang PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN di blog Medik Veteriner jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com