Kebutuhan Bahan Kering (BK) pakan sapi untuk setiap harinya :
Kebutuhan dengan PK (Protein Kasar) = 12 % dan TDN (Total Digestible Nutrient) = 65 %
Kebutuhan BK (Bahan Kering) = 3% dari Bobot Badan sapi
Jika Bobot Badan sapi = 400 kg
Maka kebutuhan sapi = 3% x 400 kg = 12 kg BK
Jika imbangan Hijauan : Konsentrat = 60 : 40 maka,
H : 60 % x 12 kg BK = 7,2 kg BK pakan kering
K : 40 % x 12 kg BK = 4,8 kg BK Konsentrat
2. Kebutuhan Pakan Rumput atau Hijauan:
Bila kita memelihara sekitar 10 ekor sapi yang beratnya 400 kg, maka keperluan pakan atau rumput per ekor sapi adalah 10% dari berat badan sapi atau 10% x 400 kg = 40 kg. Kebutuhan rumput untuk 10 ekor sapi = 40 kg x 10 ekor sapi = 400 kg.
Pakan hijauan tersebut harus dipenuhi setiap hari agar performa kebutuhan pakan sapi bisa terpenuhi, jika kebutuhan pakannya kurang dari itu maka penambahan bobot badan bisa menurun tidak sesuai dengan targetnya.
Seorang petani ternak mengetahui jumlah kebutuhan pakan ternaknya sangat besar manfaatnya, anatara lain :
- Menghemat biaya pemeliharaan akibat pemborosan pakan
- Dapat mengestimasi biaya produksi
- Efisien waktu dalam pemberian pakan
- Kebutuhan hidup pokok ternak dan untuk produksi terpenuhi
- Untuk mengetahui ketersediaan pakan
Setelah mengetahui jumlah kebutuhan pakan hijauan atau rumput, peternak harus mempertimbangkan ketersediaan rumput lapangan atau hijauan yang ada dilokasi kandang atau lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) yang ditanam khusus, sehingga hijauan tersedia terus menerus jangan sampai kehabisan. Jika kondisi ini tidak sesauai yang diharapkan maka kondisi ternak tidak akan maksimal sehingga akan mempengaruhi harga jual ternak sapi.
Bila peternak sulit mendapatkan konsentrat, dapat membeli pakan ternak instan yang sudah sesuai dengan kebutuhan ternak dan sudah banyak tersedia saat ini.
Contohnya sebagai pakan penggemukan sapi limosin, Dan bahkan ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menyusun ransum sapi sederhana.
Sama halnya untuk sapi perah. Ada banyak cara membuat ransum sapi perah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi perah tersebut.
Tinggal bagaimana kita meramu dan mengemas dalam satu formulasi yang disusun dengan mempertimbangkan syarat dari bahan pakan ternak ruminansia itu sendiri.
Maka dari itu, kali ini, selain menjelaskan tentang syarat menyusun ransum kita juga akan mempelajari tentang cara menyusun ransum ternak ruminansia.
Cara Menyusun Ransum Ternak Ruminansia
Dalam hal ini kita perlu mengoptimalkan praktikum cara pembuatan ransum pada ternak ruminansia dan cara cara menyusunnya.
Ada beberapa alat dan bahan yang juga perlu disiapkan, di antaranya adalah seperti silo, terpal, ember, dan karung. Serta beberapa alat dan bahan lainnya yang diperlukan dalam pembuatan atau penyunannya.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah dedak, bungkil, premix, urea, amoniasi jerami, silase pelepah dan daun sawit, serta molases.
Alat dan bahan dalam menyusun ransum ternak ruminansia ini penting tersedia untuk membantu dan memudahkan apa yang akan dikerjakan.
Sehingga nantinya tak ada persoalan dalam penanganan sewaktu menyusun ransum. Hal inilah yang harus disiapkan bagi peternak ketika akan menyusun ransum untuk pakan ternak.
Cara Membuat Ransum Ternak Ruminansia
Selanjutnya tentang cara kerja, atau cara membuat atau menyusun ransum ternak ruminansia yang sudah kita siapkan alat dan bahannya di atas.
Cara kerjanya sangat sederhana, baik pemula ataupun yang biasa bisa melakukannya. Karena ada banyak petunjuk yang bisa kita gunakan untuk membuat ransum ternak ruminansia ini.
Caranya juga sangat sederhana. Sehingga tidak menyulitkan. Hanya saja memang yang perlu diperhatikan adalah terkait kompisisinya harus pas.
Baik dari kandungan nutrisi yang dibutuhkan maupun kuantitas yang akan diberikan sebagai pakan ternak dalam bentuk ransum. Adapun cara kerjanya sebagai berikut:
- menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dengan perhitungan formulasi sesuai dengan takaran dengan perbandingan konsentrat 54% : hijauan 46% (formulasi ada di lampiran);
- mencampur dedak dan bungkil terlebih dahulu dengan urea yang telah dilarutkan dalam air, premix, dan molases sampai homogen;
- memisahkan antara silase pelepah dan daun sawit serta amoniasi jerami padi (produk hijauan dan konsentrat diberikan terpisah);
- menyimpan ransum untuk kemudian siap diberikan kepada kambing.
Formulasi Ransum Ternak Ruminansia
Untuk formulasi ransum ternak ruminansia ini juga selain ketersediaan bahan yang kontinyu, tetapi juga kompisisi yang pas. Jadi yang harus dipikirkan bukan hanya bahan pakan saja.
Tetapi bagaimana kandungan Protein, Karbohidrat dan lain halnya. Setelah mengetahui nilai, kita cari tahu kebutuhan nutrisi pada ternak. Baru dibuat formulasinya.
Adapun formulasi ransum ternak ruminansia dan kandungan bahan bahan dalam pembuatan ransumnya adalah sebagai berikut:
Cara Menghitung Dalam Menyusun Ransum Ternak Ruminansia Per Kg
Terakhir adalah yang bisa kita pelajari yakni cara menghitung penyusunan ransum ternak ruminansia per kg nya. Apakah sudah sesuai dan sudah ideal dibutuhkan ternak.
Sehingga komposisi ini pas, tidak kurang dan tidak lebih. Selain itu juga ini bisa memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan dalam membuat ransum ternak ruminansia per kg nya.
Berikut cara menghitung susunan ransum ternak ruminansia yang telah kita siapkan di atas. Caranya adalah seperti hitungan berikut ini:
- Dedak
100/54 x 32,9=60,897
100/88,82 x 60,897=68,509∶2=34,254 kg - Bungkil
100/54 x 15=27,765
100/92,02 x 27,765=30,152∶2=15,076 kg - Premix
100/54 x 1=1,851
100/100 x 1,851=1,851∶2=0,925 kg - Urea
100/54 x 0,1=0,185
100/100 x 0,185=0,185∶2=0,092 kg - Amoniasi jerami padi
100/46 x 12=26,076
100/50,09 x 26,076=52,047∶2=26,023 kg - Silase daun dan pelepah kelapa sawit
100/46 x 34=73,882
100/46,18 x 73,882=159,954∶2=79,977 kg - Molases
100/54 x 5=9,255
100/43,69 x 9,255=21,175∶2=10,857 kg
Secara sederhana beberapa hal di atas bisa dipraktikan secara manual, dan sekala peternakan rakyat. Tinggal sekarang bagaimana kita bisa mengkompoisisikan dengan baik dan menjadi ransum yang baik untuk ternak.
Nah informasi ini biasanya juga untuk menguatkan data data jurnal ransum ternak ruminansia yang ada saat ini dan untuk menjadi makalah terkait persoalan pakan ternak ruminansia.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Informasi yang bisa menjadi rujukan dari segala persoalan pada pakan ternak. Pakan Merupakan Ujung tombak Peternakan. Semoga bermanfaat. Terimakasih.